Bonus

4.4K 356 18
                                    

•Bonus•

Seekor serigala muda berlari mengejar kelinci yang melompat lincah menghindarinya. Tidak ada yang mau mengalah atau setidaknya berhenti karena lelah.

Si pemangsa masih semangat mengejarnya walaupun beberapa kali tersandung akar pohon atau menabrak rumput. Sedangkan yang dimangsa tampak lebih lincah menghindari akar pohon. Walaupun beberapa kali dia hampir menabrak sesuatu.

Yang lebih besar, berhasil menubruk yang lebih kecil. Menggigit tubuh mungilnya lalu melemparkannya ke udara, berhasil memasukkan si kelinci ke dalam mulutnya.

"Sunghoon, jangan makan kakakmu!"

Yang ditegur, langsung menegakkan telinganya. Mulutnya dia buka, kelinci yang tadi dia makan keluar dari mulutnya. Jatuh begitu saja ke atas tanah halaman rumah.

Si kelinci berhasil ditangkap di halaman rumah mereka.

"Itu kakaknya dimandiin."

Suara si serigala terdengar. Dia menggigit leher kelinci yang masih terbaring di atas rerumputan. Membawanya ke sungai. Dia ikut masuk, barulah menjatuhkan tubuh si kelinci begitu saja.

Dan keduanya berakhir bermain. Sunghoon melompat-lompat senang sedangkan Jisung memeluk batu yang mencuat agar tubuhnya tidak terbawa aruh sungai. Kurang ajar sekali adiknya ini.

"Kenapa kalian malah lanjut bermain?"

Kedua hybrid berbeda ras itu langsung menatapnya. Jaemin memang suka mengomel-omel karena mereka nakal. Tapi, kedua anaknya bandel, tidak mendengarkan ucapan Jaemin. Walaupun apa-apa selalu panggil Jaemin.

"Ke sini, jangan main air. Udah sore, kalian mandi sekarang."

Sunghoon kembali membawa Jisung lebih tinggi. Menggigit lehernya dan ya, dia berlari masuk. Membuat lantai basah dan Jaemin akan kembali mengomel.

"Kalian ini!"

Jaemin mengusap dadanya sabar. Punya anak kembar kenapa kelakuannya begitu semua? Mereka ini masih sama liciknya. Masih nakal kalau dengan Jaemin doang, kalau ada Mark mereka akan amat sangat kalem.

"Jangan sampai aku tua lebih cepat." gerutu Jaemin, dia berjalan masuk ke dalam rumah. Anaknya sudah 7 tahun, sudah bisa mandi dan berpakaian sendiri.

Jaemin sekarang berkutat di dapur, mendengar suara tawa anak-anaknya. Belum lagi air yang diciprat ke mana-mana. Udah pasti nih mereka main air.

"Cepetan mandi, dan jangan main air. Papa bentar lagi pulang, dimarahin nanti."

Dan terbukti, mereka diam. Walaupun suara tawa mereka masih terdengar cukup jelas. Jaemin menggeleng, memilih fokus untuk memasak saja. Dia belum belanja, jadi Jaemin memasak seadanya saja.

"Mama, tolong ambilin handuk!"

Jaemin berdecak, dia pergi ke halaman belakang. Mengambil dua handuk milik anak-anaknya. Baru berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Buka cepat, terus ganti baju."

Pintu terbuka, Sunghoon muncul dan tangan kirinya terulur untuk mengambil handuk yang Jaemin sodorkan.

"Sok-sokan ditutupin, Mama udah liat tubuh kalian dari bayi."

"Mama, kita udah besar, ya."

"Udah besar apanya? Kalian tuh masih kecil, baru juga masuk sekolah dasar."

Pintu kembali terbuka dan kedua anaknya sudah memakai handuk di pinggang.

"Mama, kita tuh udah punya kamar sendiri, udah enggak tidur sama Mama Papa lagi. Jadi, kita udah gede."

ENCHANTED » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang