ENCHANTED - 17

3.7K 421 31
                                    

17. Kelinci Percobaan

Tiga hari setelah Mark menyetujui ucapan Jaemin, di sinilah mereka. Di istana. Mark langsung mengirimkan surat ke sang Raja, mengingat mereka sering bertemu karena urusan tim rahasia.

Jarak rumah dan istana hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Cukup dekat, apalagi perjalanan mereka juga ramai. Jadi tidak terasa, mereka sampai di depan gerbang istana.

Jaemin memperhatikan apa yang Mark tunjukkan. Sebuah kartu kecil dan penjaga gerbang langsung membukakan pagar pintu untuk mereka berdua.

"Apa itu?"

"Kartu anggota."

Jaemin mengangguk. Dia membiarkan Mark memimpin jalan. Mereka harus lebih dulu bertemu sekretaris Raja. Para pelayan memperhatikan mereka. Tumben sekali ada rakyat biasa yang bertemu secara pribadi ke Raja dan Ratu.

"Raja dan Ratu ada pertemuan tadi, dan sebentar lagi juga pulang. Kalian bisa menunggu di ruang santai. Aku akan menyuruh pelayan untuk menyajikan minuman dan kudapan."

Setelah diantar ke ruang santai, keduanya ditinggal. Sadar kalau pria itu juga sedang sama sibuknya. Tapi masih mau menyambut Mark dan Jaemin dengan membawa embel-embel penyihir hitam.

Jaemin memperhatikan seisi ruang santai yang ruangannya jauh lebih besar dari rumah Mark. Luas sekali, padahal hanya ruang santai. Berbeda dengan ruang santai rumah Mark yang sepetak, itupun bergabung dengan ruang tamu. Bersebelahan dengan dapur dan kamar mandi.

"Mark, kenapa Mark tidak jadi Raja saja?"

Mark memandangnya, "Kita mungkin hanya akan bertemu saat pagi dan malam." balasnya malas.

Jaemin nyengir, "Ya sudah, jadi Alpha saja. Mengurus satu pack saja sangat sibuk, apalagi harus mengurus satu negara, ya?" kekeh Jaemin, "Aku juga tidak ingin jadi Ratu, sih."

"Iya, kau beruntung. Kalau aku jadi Raja, tipeku bukan kau lagi."

"Kok gitu?!"

"Nyata."

Jaemin menggerutu, dia duduk membelakangi Mark. Menyentuh perutnya sendiri, "Nak, ingat, ya. Lebih seringlah menyusahkan Ayahmu. Soalnya dia menyebalkan."

"Jae—"

Pintu yang tiba-tiba terbuka membuat keduanya menoleh. Jaemin dan Mark langsung bangkit berdiri, menunduk sebentar sebagai tanda hormat. Juga jabatan yang berbeda.

Mereka semua duduk. Jaemin memilin baju yang Mark kenakan. Dia memperhatikan sang Ratu yang duduk tenang dan anggun di sebelah Raja. Rambut ash bluenya itu tampak cocok dengannya.

Saat tatapan mereka bertemu, Jaemin langsung mengalihkan pandangannya. Dia sedikit menyembunyikan tubuhnya pada Mark.

"Jadi, aku sudah membaca surat yang kalian tulis." Raja mulai berbicara, "Apa itu benar?"

Mark mengangguk, "Benar. Wanita itu mengatakannya." Dan Mark mulai menjelaskannya. Sedetail yang dia ingat.

Raja mengangguk, dia melirik pasangannya sebentar yang masih diam. Memandang Jaemin yang juga sama kakunya. Ada apa dengan mereka berdua ini?

"Apa orangnya dia?" Raja meletakkan sebuah gambar di atas meja. Menunjukkannya pada Mark dan Jaemin.

Keduanya melihat gambarnya. Kedua mata mereka membulat, mengangguk kompak untuk membenarkan.

"Aku tau, dia tidak akan mati dengan mudah." Raja menghembuskan napasnya. Semua permasalahan dari dalam istana, sekarang sudah keluar. Membahayakan rakyatnya.

ENCHANTED » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang