Happy reading cok
.
.
.Setelah kejadian dimana jessica pingsan sekitar 2 jam yang lalu, seluruh keluarga sekarang benar benar lengkap berada di dalam kamar jennie karena memang minho tidak memindahkan istrinya ke kamar mereka.
Dokter berkata tidak ada yang perlu dikhawatirkan, jessica hanya butuh istirahat yang cukup dan tidak boleh stress. jessica drop karena memang beberapa hari ini mereka sangat sibuk hingga menguras waktu tidurnya, belum lagi masalah nya dengan sang putri membuatnya benar benar stress. Puncaknya adalah saat dimana nyonya jung kekeh ingin membawa jennie membuat jessica merasa hanya memiliki kesempatan kecil untuk menang, karena memang ibunya itu tidak akan pernah kalah dalam berdebat.
"Sica akan saya bawa ke kamar kami eomma, agar jane bisa beristirahat sekarang. Princess pasti lelah bukan?" Minho menatap jennie dengan begitu tulus, tangannya bahkan sudah mengusap kepala putri bungsunya itu dengan lembut
"Tidak perlu, kami akan pulang" jennie menoleh kebelakang menatap sang nenek seakan tak percaya dengan ucapan neneknya itu, hey kenapa nyonya jung begitu tega.
Bukan hanya jennie yang menatap hyeji, tapi seluruh anggota yang berada disana. Orang tua minho, bahkan jisoo pun hadir dan sudah merebahkan dirinya disamping jessica memeluk erat ibu barunya.
"Hyeji-ah, bukankah sebaiknya menunggu sica setidaknya sampai dia sadar?" Kali ini nyonya lee ikut membantu membujuk nyonya jung agar tetap bersama mereka, nyonya lee beranggapan bahwa salah satu alasan mengapa jessica bisa drop adalah mereka, meski dia tidak mengetahui bagaimana kejadiannya tapi dia bisa melihat bagaimana jessica yang sempat mengigau memanggil nama putrinya, jane.
"Saya rasa tidak perlu, karena kami memang sudah berniat untuk pulang selesai acara. Bukankah dokter juga mengatakan bahwa sica baik baik saja, dia hanya kelelahan dan saya rasa juga kalian akan menjaganya dengan baik"
"Yeobo" tegur tuan jung
"Biarlah yeobo, putrimu itu benar benar keterlaluan terhadap cucuku"
"Tapi setidaknya kamu merasa khawatir dengan keadaannya, lupakan sejenak masalah itu nee"
"Aku juga khawatir yeobo, tapi mengingat lagi bagaimana perlakuan dia pada cucuku tentu membuatku kembali marah" yah nyonya jung memang belum sepenuhnya memaafkan kesalahan jessica maupun woobin, karena keduanya telah melukai cucunya begitu dalam.
"Grandma~" jennie memanggil nyonya jung begitu lirih, pandangannya tak lepas dari tubuh yang sedang berbaring di kasurnya
"Nee baby, wae?" Nyonya jung mendekat lalu berjongkok disamping jennie, jennie menoleh saat merasakan usapan lembut dari neneknya itu lalu mencebikkan bibirnya, dia sedih sungguh, rasanya begitu tidak mengenakkan ketika hatinya gelisah.
Jennie menjadi merasa bimbang setelah melihat wajah pucat ibunya yang tertidur dengan damai itu, ia tidak tega meninggalkan ibunya meski ada keluarga baru ibunya tapi tetap saja rasanya begitu aneh saja jika ikatan ibu dan anak terputus begitu saja.
Jennie hendak menjawab namun lenguhan lemah terdengar ditelinga mereka...
"Jane~ stay with mommy please" ah sungguh jennie tidak bisa menahannya lagi saat mendengar kembali lenguhan lirih yang sempat berhenti itu.
"Ruby ingin bersama mommy beberapa saat, grandma, boleh?"
"Ruby yakin?" Jennie mengangguk ragu dengan air mata yang terus mengalir, nyonya lee bahkan ikut menangis karena sedikit tahu mengenai kisah jennie si gadis malang.
"Hei jangan menangis, maafkan grandma jika semua ini menyakitimu nee. Ruby tahu bukan bahwa Ruby bergitu berharga untuk grandma, grandma akan melakukan apapun untuk ruby jika ruby yang meminta. jangan menyakiti dirimu terlalu jauh, jika ruby merasa semuanya begitu menyakitkan tinggalkan saja karena hanya akan membuatmu lelah baby. Ruby paham kan maksud grandma" jennie kembali mengangguk
YOU ARE READING
What about me?
FanfictionFrom this: "Tujuan kalian menghadirkan jane ke dunia untuk apa? Jane lelah, jane kesepian, tapi jane tidak bisa berbuat apa apa" To this: "bertahan lebih lama ne?" "jane tidak akan pergi sebelum mommy mengizinkan" "dan mommy tidak akan pernah menye...