Six

520 103 18
                                    

Happy reading cok!
.
.
.


Entah mengapa waktu terasa begitu cepat berlalu, sampai tidak terasa sudah 2 bulan usia pernikahan jessica dan minho. Yah usia yang masih terbilang sangat muda untuk ukuran sebuah rumahtangga, dan sejauh ini pun tidaka ada cekcok yang dihadapi. selain minho yang memperlakukan mereka dengan baik, anak anak juga terlihat sangat akur

ah, tunggu sebentar berbicara tentang keakuran. Setidaknya selama dua bulan mereka hidup bersama, jisoo menunjukkan sedikit kemajuan dalam hubungan persaudaraannya. Tak lagi menindas jennie begitu kejam yah mungkin hanya sedikit menatap sinis saja serta ucapan menyakitkan yang masih terkadang terlontarkan.

Jennie? Kalian tahu, dia terlihat begitu nyaman dengan kedua kakaknya, irene dan krystal. Jennie bahkan tidak segan segan menunjukkan sikap clingy nya kepada kedua kakaknya itu membuat jisoo merasa muak, tunggu dulu, muak? Apa mungkin jisoo cemburu dengan kedekatan mereka? Entahlah hanya jisoo dan author yang tahu

Sedangkan jessica, ia sungguh membuktikan ucapannya. Jessica benar benar berubah, ia menjadi lebih perhatian terhadap anak anaknya terutama jennie dan jennie tentu senang akan perubahan yang dialami ibunya. Jessica yang dulu tidak pernah ada waktu untuk sekedar berbincang, sekarang selalu menyempatkan diri untuk melakukan obrolan dengan keluarga barunya.

"Yeobo, aku perhatikan sedari tadi kamu tersenyum sendiri ada apa?" Jessica menatap minho yang memang duduk di depannya dengan laptop yang menyala

"Ani, Aku hanya terlampau bahagia karena akhirnya aku merasakan keluarga yang aku inginkan selama ini" minho tersenyum mendengarnya, ia mengelus punggung tangan jessica yang memang sedari tadi di genggamnya dan berkata

"Terimakasih sudah bersedia melengkapi hidupku dan anak anak"

"Aniya, seharusnya aku yang berterimakasih karena telah membuatku menyadari sikap burukku selama ini"

"Tidak usah berterimakasih jika begitu, bukankah sudah kewajibanku membimbingmu untuk menjadi lebih baik? Aku juga belum sempurna yeobo, jadi mari kita menyempurnakan diri bersama, mari saling melengkapi dan menguatkan" jessica hanya mengangguk mendengar ucapan minho yang begitu tulus.

Jessica benar benar merasa bersyukur dengan keluarga barunya, dia memang menyesal karena telah menjadi ibu yang buruk tapi itu dulu, namun dibanding terus berlarut sekarang ia lebih memilih fokus utnik memperbaiki diri. Rumah pertama yang ia bangun tidak memiliki fondasi yang kokoh dan berakhir runtuh, tapi lihat tuhan dengan begitu baiknya mengganti semua sakitnya dengan kebahagiaan yang begitu hebat.

"Sebentar lagi jam makan siang, aku sudah tidak ada jadwal apapun. Ingin pulang dan makan siang bersama anak anak atau makan diluar?"

"Bukankah krystal juga berada di rumah? Jadi makan siang dirumah saja bersama anak anak, rasanya sudah terlalu jarang kita berkumpul bersama mereka" minho mengangguk menyetujui, ia bergegas membereskan berkas dan laptopnya lalu segera pulang bersama sang istri yang memang sudah menjadi sekretaris pribadinya.













Irene dan jisoo yang entah mengapa hari ini terlihat begitu akur, bersantai di ruang keluarga sembari menonton televisi bersama bahkan mereka duduk bersebelahan tanpa jarak, sunggu kejadian langkah.

"Chu bagaimana kalau nanti eomma bertanya?" Jisoo menoleh kearah samping, menatap irene yang juga menatapnya

"Bukankah ahjussi bilang dia yang akan berbicara pada eomma?" Irene mengangguk, dia mengingat itu tapi tetap saja takut akan reaksi ibunya saat mengetahui hal itu

"Hei tumben sekali kalian akur" seru krystal yang baru saja memasuki rumah. dia memang baru pulang karena menemui teman temannya sebentar dan meninggalkan ketiga adiknya

What about me?Where stories live. Discover now