03. kepribadian sama tapi beda

12 2 0
                                    

💍💍💍💍

Nandreo tahu, perbuatan mereka kemarin sudah diluar nalar galaksi bima sakti. Bisa-bisanya kemiri yang mereka sangka tidak penting itu malah membuat mereka terkena mala petaka.

Pagi ini, ketika matahari sudah menampakkan wujudnya di atas muka bumi. Nandreo mengikat tali sepatunya sekencang harapannya semoga Hugo tidak marah lagi. Pasalnya, kemarin malam mereka sudah menghabiskan banyak kemiri untuk menembak menggunakan ketapel di kamar mereka yang kebetulan memiliki balkon kamar.

Tiba-tiba saja Hugo datang lalu memiting telinganya dan Libra tanpa ampun. Padahal 'awalnya' ia tidak tahu kesalahan apa yang sudah mereka buat.

Malam itu...

Hugo membuka pintu kamar yang kebetulan memang kamar yang ditempati Zeus, Daniel, Nandreo, dan Libra. Ia menemukan Nandreo dan Libra yang tertawa kegirangan entah karena bindikan mereka tepat sasaran atau karena melihat anak gadis orang di asrama lain. Tapi mungkin tidak, karena jarak pandang gedung asrama putri cukup jauh.

"Ini terakhir. Kalau gak kena mobil itu sampe bunyi, lo teraktir gue dikantin." Nandreo tampak serius dengan ucapannya. Ia mengamati bindikan tangan Libra dengan seksama.

"Kalau alarm mobilnya bunyi? Lo yang teraktir gue!" Balas Libra. Dan Nandreo mengangguk setuju walaupun Libra tidak melihatnya.

Pada bindikan tepat itu, Libra melepaskan jarinya yang menarik karet dengan kuat. Dan tepat sasaran, pada bagian bagasi mobil kemiri itu mendarat dengan indah, hingga alarm mobil tersebut berbunyi melengking.

Libra tertawa kegirangan karena ia berhasil. Setelahnya, ia merasakan telinga kirinya ditarik kuat ke belakang. Ketika menoleh, mereka menemukan obsidian Hugo yang menatap marah pada keduanya.

Bagaikan disambar petir, begitu juga dengan telinga mereka rasanya hampir putus. Apa Hugo sudah hilang akal? 

"Puas ngerjain orang? Bagus lo berdua kayak gitu? Lo berdua ngerugiin dua pihak sekaligus tahu gak?!" Hugo berkata dengan masih menarik telinga kanan Nandreo dan telinga kiri milik Libra.

Sumpah siapapun tolong jauhkan Hugo dari keduanya sebelum telinga mereka betulan putus. Nandreo terpaksa menepis tangan Hugo sebelum sesuatu terjadi pada telinganya.

"Sakit! Apaan sih lo!" Nandreo mencebik, mengelus telinganya yang panas dan nyeri.

Hugo melepas tangannya dari Libra lalu menatap keduanya dengan tatapan nanar. Bukannya merasa bersalah keduanya malah balik menyentak Hugo. Hugo pikir tidak ada yang lebih parah dari Zeus, tetapi setelah menghadapi manusia didepannya dia jadi berpikir dua kali untuk mengklaim pikirannya tentang Zeus.

"Mana kemirinya?" Tanyanya mulai melembut. Dia sedang tidak ingin marah-marah malam ini.

Libra menatap Nandreo yang ternyata sudah lebih dulu menatapnya. Keduanya sama-sama bingung. Tetapi juga sama-sama enggan menatap mata Hugo mengingat apa yang lelaki itu lakukan pada Zeus di sekolah tadi. Mereka berpikir dua kali untuk mengganggu Hugo lagi mulai sekarang.

Tapi wahai anak manusia.. andai kalian tahu bahwa kalian sudah secara tidak langsung mengganggu yang mulia Dalio Hugo Wardana.

BESOK KITA KUMPUL LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang