𝟏𝟎

14.1K 1.1K 162
                                    

Dilarang keras untuk melakukan plagiasi pada cerita ini. ⚠️
-
Vote + comment😡🫵🏻

 ⚠️-Vote + comment😡🫵🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, posesif sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, posesif sekali." Cibir Sazel sambil berpose konyol dengan menjadikan kerah bajunya sebagai masker.

Yang dicibir tampak memasang wajah masamnya.

"Apa!?" Balasnya nyolot.

Kemudian ia berdecih ketika mengingat kejadian sebelum ia menemui Sazel.

Bagaimana bisa ia jadi penurut begitu dengan Shan.

"Cih! Apa-apaan dia membalutiku dengan baunya."

"Tentu saja untuk menjaga omeganya- Oh. Maksudku alphanya." Sazel segera mengoreksi perkataannya ketika Jion melotot marah padanya.

Jion kembali berdecak. "Siapa yang alphanya. Aku tak sudi."

Kemudian ia menundukakan kepalanya, menunduk seakan memikirkn sesuatu. "Ya. Benar. Aku seorang alpha."

Ia menegakkan kepalanya menatap binar pada Sazel sendiri yang tengah bingung menatapnya balik.

"Aku akan melakukan posisiku sebagai alpha."

Sadar ada yang tak beres dengan rencana Jion, "Apa maksudmu?"

"Aku akan mencari omega."

Wajah Sazel auto mendatar seperti dadanya. "Keluargamu punya peraturankan, bodoh."

"Kau. Diam. Ini urusan alpha." Jion menunjuk dahi Sazel.

"Kalau kau lupa, bau Shan sangat pekat ditubuhmu yang mengurus itu- AKH!" Sazel meringis ketika Jion menyentil dahinya.

"Kubilang diam. Scenting akan bilang 3 hari lagi. Setelah itu aku akan mencari omega yang suka rela. Dan kau! Jangan adukan ini pada Hegi." Jion berucap serius.

OmegamdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang