Vote + Comment 😡🫵🏻
3,1k wordsLuka lama yang selalu Jion abaikan serta berusaha ia lupakan kini terlihat menarik atensinya. Itu samar, namun hari ini amat memikat perhatian Jion. Ia mengelus bekas luka senjata api itu, "Sedikit lagi, aku berhasil." Monolognya pada diri sendiri.
Menuruti perkataan dokter, Jion sudah tak lagi berbicara dengan nada tinggi yang membuat otot perutnya menegang, serta mengurangi sentuhan fisik dari Shan. Sedangkan untuk pria berstatus Enigma itu semakin hari semakin protektif pada Jion.
Bahkan sepertinya debu saja tak akan menyentuh tubuh Jion.
Jion meninggalkan kaca fullbody itu, beralih melangkah kecil pada Shan yang tengah duduk santai di sofa.
"Shan, aku ingi—"
"Tidak."
Wajah Jion memasam seketika. Bukan tanpa alasan Shan langsung menolaknya, hari sebelumnya pria berperut besar itu mengajaknya berenang, hari kemudian ingin menyelam di pantai, dan terakhir kali ia melakukan skydiving.
"Aku bahkan belum selesai ngomong!?" Mencak Jion ia berkacak pinggang, kesal pada Shan.
"Kau sudah 3 kali meminta yang aneh-aneh," balas Shan cuek, ia lebih memilih membaca surat kabar.
"Aku hanya mau ketaman!" Kesal Jion, ia sampai menghentak lantai saking kesalnya dirinya.
Atensi Shan berhasil Jion alihkan, ia tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk, tanda menyetujui pintaan Jion. Lantas senyum lebar mengembang diwajah Jion, pipinya naik serta matanya berbinar, ia berganti dengan cepat seakan dikejar waktu.
Amat riang Phamil itu sampai langkahnya terlalu lebar, ia sampai tersandung namun pasangannya itu cekat menangkapnya.
"Hati-hati," Peringat Shan, tangannya masih mencekal lengan Jion. Alis tebalnya mengerut, terlintas di benaknya berpikiran 'Mengapa Jion tak sadar diri dengan kondisinya saat ini?'
Sedangkan Jion, ia memberikan cengiran bodohnya. "Ayo!" Ia masih bersemangat, tangannya yang lebih kecil guna menggenggam jemari Shan.
Namun pria besar itu menahan tubuhnya untuk tak terseret dibawa Jion, "Gunakan syal dulu." Ungkapnya sembari memberi syaratnya pada syal yang tergantung tak jauh dari sana. Lantas Jion memutar matanya malas, "Musim dingin sudah lewat, Shan. Sekarang musim semi." Jengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omegamde
Non-Fiction🚫 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐫𝐢𝐳𝐞 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐰𝐨𝐫𝐤𝐬. Sungjake | ABO | Enigma x Alpha. Takdir. Takdirnya diubah oleh dia yang memiliki kuasa, lika-liku kehidupannya dipaksa berbeda. Ini kisah seorang Alpha yang bertemu dominannya, Seorang, Enigma...