Side Story (3) - Sick

7.1K 590 144
                                    

Vote + Comment 😡🫵🏻

Vote + Comment 😡🫵🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

} Sick {
• • •

Pagi-pagi sekali Jion merasakan lelapnya di usik akibat suara ketukan pintu. Dengan rasa kantuk yang masih ada, ia dengan langkah juntainya membukakan pintu.

"Ada apa, Hino?" Tanyanya langsung mendapati putra kecilnya sudah berada di depan pintu.

Kedua putranya kini sudah berusia 5 tahun, Jion memutuskan untuk memberikan mereka kamar terpisah, berdasarkan pengalamannya sendiri saat masih kecil.

"Papa..." Rengek Hino. Tangannya diadahkan memberi sarat untuk mengangkatnya. Hino semakin merengek ketika sudah berada di gendongan sang papa. Lantas Jion memeriksa dahi anak kecil itu, dan ia merasakan panas pada punggung tangannya itu.

"Astaga, Hino! Kenapa kau panas begini!?" Panik Jion kemudian, sedangkan Hino semakin memeluknya erat.

"Shan! Shan! Tsk! Berhenti seperti beruang, Hino sakit!"

Shan masih setia di atas ranjangnya dengan matanya sedikit mengintip dua kehidupannya yang menghalangi cahaya dari pancaran jendela. Dan itu amat memancing amarah Jion.

Jion dengan kesal memukul pria itu dengan bantal kepalanya. "CEPAT BANGUN DAN BAWA KAMI KE RUMAH SAKIT, ENIGMA BODOH!"



Mobil melaju di tengah perjalanan pulang sehabis memeriksa Hino, dapat mereka ketahui anak kecil itu belum terbiasa tidur di kamar yang terpisah.

Shan yang tengah menyetir menyempatkan diri untuk melirik Jion yang raut wajah masih tampak khawatir. "Hino hanya belum terbiasa saja, bukan salahmu." Tenangnya menyadari pikiran Jion yang tengah berkecamuk, karena memang hal itu ide dirinya.

Jion memperhatikan wajah memerah Hino yang berada didekapannya yang tengah terlelap. "Malam ini aku akan tidur bersama mereka—" Tuturan Jion terjeda ketika ia mengingat sesuatu yang sebelumnya terlupakan.

"Kita meninggalkan Shion sendirian dirumah..." Ucapnya pelan seraya menoleh pada Shan. "Shan, cepat kita pulang!"

Sesampainya mereka di rumah, Jion melangkah lebar dengan Hino masih digendongannya selagi Shan yang masih memarkirkan mobil.

"Shion!" Panggilnya langsung seraya menelaah seisi rumah.

Terdengar suara pintu yang terbuka dari salah satu pintu kamar, tak lama keluar lah Shion yang masih menggunakan piyama tidur sembari mengucek matanya.

OmegamdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang