𝟎𝟒

17.9K 1.2K 173
                                    

Dilarang keras untuk melakukan plagiasi pada cerita ini. ⚠️
-
Vote + comment😡🫵🏻

 ⚠️-Vote + comment😡🫵🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan coba berpikir untuk melarikan diri, Jion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan coba berpikir untuk melarikan diri, Jion."

Seketika pemikiran dibenak Jion yang ingin melarikandiri itu, pupus. Dirinya menurut untuk tidak mencobamelarikan diri.Dari mobil itu dilajukan sepanjang jalan hinggaberhenti di pekarangan yang Jion tak tahu itu kediaman siapa, mulutnya bungkam. Bahkan untuk bergeraksedikitpun ia tak ingin.

Tangan seseorang yang baru ia ketahui seorang Enigma itu terulur menggapai wajahnya, lalu dengan jemarinyaia menarik dagu itu hingga mereka saling berhadapan,"Biar kulihat wajahmu."

Mata Jion bergetar, ia merasa tertekan saat ini. Lalu, ia memilih untuk melihat arah lain, selain bertatapan dengan Enigma didepannya. Enigma itu pun mengulas senyumnya miring, Jion dapat pastikan itu hanya dari ekor matanya.

"Menurut padaku."

Tubuh Jion tersentak untuk kesekian kalinya setiap Shan berbicara menggunakan tone.

Tangan yang sebelumnya menggapai wajah Jion, kiniberalih merengkuh pinggang milik si empu.Itu kediamannya Shan, ia membawa paksa Jion masukkedalam tanpa melepas rengkuhannya.

Langkah kakiterasa berat, namun ia tak punya kuasa untuk menolakmaupun memberontak.

Ada apa dengan dirinya hari ini? Pikiran itu berputar dikepalanya. Kenapa sama sekali tak bisa memberontakpada kuasa pria ini.

Lagi-lagi tubuh Jion dihempas dengan kerasnya diatasranjang hingga kali ini kepalanya terhantuk keras pada Headboard ranjang itu.Ia meringis sebentar, sebelum ia kembali menataptakut-takut pada si pelaku yang tampak sedangmembuka nakas tak jauh dari sana.

"Pernah kukatakan, yang kau sebut mimpi untukmenundukkanmu itu mudah jadi kenyataan, kalau kauterusan arogan dan tidak tahu dirinya mendekati mate kakakku, kan." Ucapnya mengulangi peringatannyatempo hari tanpa berbalik, terlihatnya masih sibukmencari-cari sesuatu dinakas itu.

OmegamdeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang