•15• rencana jahat

349 60 37
                                    

(spam komen guys)

"siapkan semuanya emban, jangan sampai ada yang kurang,"

Subang larang sibuk hilir mudik kesana kemari, memberikan perintah terhadap para emban emban nya sejak pagi buta hingga sore dini hari

Rara Santang turut bahagia melihat wajah Subang larang yang nampak berseri, tidak seperti biasanya,

"Putri ku, apa yang kau lakukan disini nak" Rara Santang pun tersenyum, memegang kedua tangan milik Subang larang

"Kau nampak berseri ibunda, adakah gerangan hari ini?" Subang larang pun hanya membalas nya dengan segaris senyuman di bibir manis nya

"Baiklah baiklah ibunda kau tak perlu menjawab nya,"

"Ibunda bahagia Rayi kian Santang kembali?"

Lagi lagi kedua insan itu hanya tertawa gembira, seakan akan tak ada masalah pada tempo hari yang menimpa

Yaa namanya juga cewe pasti ada melow melow nya, kalo ketemu peristiwa haru

oOo

"Ah Raden, hari akan malam kembali, kita belum juga menemukan jalan keluar nya, bagaimana ini, aku merindukan nasi"

Kian Santang hanya tersenyum, anggipati sampai bosan atas kesabaran kian Santang yang tak ada habis nya

"Tenanglah, raka walangsungsang akan kemari,"

Mungkin kalian pernah mendengar bahwa kian Santang mempunyai ikatan batin yang kuat bukan?, Ditambah karunia mata yang diwariskan oleh sang satria Rangga Soka. Namun itu hanya berfungsi di waktu tertentu

"Benarkah, ia akan membebaskan kita Disini?"

Wajah Anggipati sangat antusias, hingga tak disadari ia sudah berdiri tegak sekarang

"Aku tidak menjamin nya .."

Anggipati langsung luluh ambruk, mengapa kian Santang selalu membuat harapan palsu yang menjatuhkan harapan nya

"Tidak mudah untuk keluar dari sini Anggipati, kita harus sabar"

"Sabar apa lagi Raden, bukan kah kau seorang anak bangsawan, mengapa kau tidak bisa mengalahkan ilusi ini, bukan kah ini masalah yang spele untuk mu"

Kian Santang menghembus kan nafas nya, sungguh payah meladeni anggipati yang tak ada diam nya,

"Aku sedang menjalani hukuman karena telah membunuh seorang anak kecil, oleh karena itu Kanuragan ku ditarik oleh ayahanda ku"

Anggipati terdiam, seperti nya ia salah bicara kali ini, bulu kuduk nya langsung berdiri saat mendengar kian Santang membunuh seorang anak kecil

Hanya hal kecil bagi para penghuni kerjaan untuk soal pembunuhan, pasti sering kali terjadi banjir darah. Namun tidak familiar ditelinga anggipati, ini benar benar membuat kedua kaki nya seperti tidak memiliki tulang rasanya

"Apakah kau mau ku bunuh juga,"

Anggipati langsung membelalakkan matanya, ia masih memiliki mimpi untuk menjadi juragan padi, jangan sampai mimpinya itu sia karena ia mati konyol ditangan Kian Santang

"T-tidak Raden .. aku hanya bercanda .. hehe tak perlu kau masukan hati"

Kian Santang hanya bergurau, lelah sekali rasanya bersama anggipati, bisa bisa habis ludah ia menanggapinya

-Putra Mahkota-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang