Kabur dari rumah

904 86 5
                                    

"Kau pasti bisa (Name)!"

(Full name), dia adalah anak semata wayang dari sebuah keluarga kecil, ayahnya telah meninggal dunia, sedangkan ibunya selalu pergi dan pulang malah membawa pria lain.

(Name) bisa di bilang anak broken home, karena ibunya selalu memperlakukannya dengan tidak baik, seperti memukul, berkata kasar, dll. Tidak hanya itu, di saat dia SD sampai SMP dia selalu di bully, bahkan gurunya pun sekaligus.

Sehingga (Name) tumbuh menjadi anak yg sangat susah di atur, setidaknya sedikit susah di atur.

(Name) membuka pintu kamarnya, dia melihat ibunya sedang yaa.... Anu lah dengan pria lain. Pasti tau lah ya.

"Seperti biasa, membawa pria lain, kalau udah besar gw nggak mau ng*lo*te kaya ibu" batin (Name) kembali menutup pintu kamarnya.

(Name) merebahkan tubuhnya di kasur, dia melihat layar HP-nya. Dia tersenyum tipis, dia kangen dengan sahabatnya. Si Rani. Rani dan (Name) berteman sejak kelas 3 SD.

"Gw kangen Rani" gumam (Name), (Name) mendengar ada yg menggedor-gedor pintu kamarnya.

"WOY ANAK B*NGS*T!! KELUAR NGGAK!?"
teriak ibu (Name) dari luar, (Name) yg tidak peduli memasang handset dan menyalakan musik dengan volume tinggi.

"Bodo amat~" ucap (Name) sambil tiduran.

"Besok gw kabur aja kali ya, gw udah nggak tahan tinggal di sini" batin (Name).

"Tapi kemana?" (Name) berpikir.

"Apa ke Jayakarta aja ya? Siapa tahu ada SMK di sana" (Name) mulai mencari nama-nama sekolah yg ada di Jayakarta menggunakan HP-nya.

Kini mata (Name) tertuju pada SMK Cipta Wiyata. (Name) langsung menyiapkan barang-barang yg akan dia bawa besok, termasuk uang yg selama ini dia tabung.

Setelah menyiapkan barang yg dia bawa, (Name) memutuskan untuk tidur, walaupun masih ada suara bentakan dari ibunya.





***

Pukul 09:00

(Name) membawa 1 koper dan satu tas besar. (Name) keluar dari kamar, dia memastikan keadaan sekitar.

"Bagus, ibu udah pergi" (Name) tersenyum tipis, kemudian berlari keluar dari rumah dan menuju halte bus. (Name) akan pergi ke Jayakarta dengan bus, walaupun lama setidaknya dia tidak pusing di perjalanan.

'oh iya, aku lupa kasih tahu, (Name) yg ku buat di sini, tinggalnya di Semarang. Jadi yg tidak tinggal di Semarang, maaf ya 😓'

(Name) tiba di Jayakarta, (Name) merasa sangat lega karena kau dari rumah. Kini (Name) sedang mencari tempat untuk dia tinggali.

(Name) sempat bertanya kepada orang-orang sekitar, namun tidak ada yg memberikan kos. Karena sudah pada penuh.

"Haduh... Gimana nih? Masa gw harus tidur di jalan?" Gumam (Name) sambil duduk di sebuah warung.

(Name) melihat ada bibi yg kesusahan membawa belanjaannya, (Name) dengan sigap membantu bibi tersebut.

"Bi, sini saya bantu" ucap (Name) menawarkan bantuan.

"Tidak perlu nak... Kamu juga membawa koper dan tas besar" jawab bibi tersebut dengan lembut.

"Tidak apa bi, aku bisa kok" (Name) langsung membawa belanjaan bibi tersebut.

Bibi itu tersenyum, dan mereka berdua pergi ke rumah bibi tersebut.




Sesampainya di rumah bibi:

"Terimakasih ya nak, berkat kamu bibi jadi tidak kesusahan"

"Tidak apa bi, aku senang bisa menolong"
Ucap (Name) sambil meletakkan belanjaannya di depan teras.

"Kamu sedang mencari tempat tinggal ya? Tinggal saja di rumah bibi" bibi tersebut menawarkan rumahnya sebagai tempat tinggal untuk (Name).

"Tidak perlu bi" tolak (Name) dengan halus.

"Tidak apa nak, bibi tinggal sendirian di rumah, jadi tidak ada teman ngobrol, anggap saja bibi sebagai ibumu"

(Name) yg mendengar itu memeluk bibi, bibi hanya bisa membalas pelukan (Name).

"Terimakasih banyak, bi"

"Tidak apa, ayo masuk, kamu tidur saja di kamar satu lagi" bibi tersebut membuka pintu rumahnya. (Name) masuk dan melihat isi rumah tersebut, sangat indah, tidak seperti rumahnya yg kacau balau.

"Letakkan saja tas dan koper mu di kamar ini yaa" bibi tersebut membuka pintu kamar, (Name) melihat kamar tersebut sangat rapi dan bagus.

"Terimakasih bi" (Name) masuk kedalam kamar tersebut. Sangat luas dan bersih. (Name) meletakkan barang-barangnya di dekat kasur.

"Bibi akan memasak, jadi tunggu saja ya"
Bibi berjalan kearah dapur, (Name) dengan cepat keluar kamar.

"Akan ku bantu, bi" ucap (Name).

Bibi tersebut tersenyum.

Akhirnya mereka memasak dan makan malam bersama, sungguh hari yg menyenangkan bagi (Name), walaupun awalnya dia kabur dari rumah, kini dia bersama bibi yg sangat perhatian. (Name) sangat beruntung. Suatu saat (Name) akan membalas perbuatan bibi kepadanya.

Troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang