Hoiii
Ketemu lagi!SELAMAT MEMBACA!
***
Setelah sampai di depan mansion opa dan oma nya ia lantas menyimpan motor nya pada garasi yang sudah di siapkan khusus untuknya.
Ahh oma nya pasti akan banyak tanya mengapa ia pulang secepat ini, lihat saja ini baru pukul sembilan pagi dimana kelas tengah berlangsung.
Sebelum kesini ia ke minimarket terlebih dahulu membeli masker untuk menutupi wajahnya yang terluka. Beruntung tadi ia membawa cardigan jadi ia tidak perlu khawatir darah di seragam nya ini terlihat oleh omanya.
Khia berjalan sambil bersenandung kecil, baru sehari bersekolah ia sudah sangat lelah.
Ceklek
Pintu terbuka lebar seperti biasa satu penjaga masing-masing di sudut kiri dan kanan pintu.
Para penjaga itu menunduk memberi hormat. "selamat datang nona."
Akhia mengangguk mengiyakan ia mulai terbiasa dengan ini karena setiap ia berlalu-lalang melewati pintu ini ia selalu di sambut oleh para penjaga disana.
"OPA OMA KHIA PULANG YUHUU." akhia berteriak hingga suara nya menggelegar tembus pada dapur.
Hening
"OMA?" teriaknya sekali lagi karena tak kunjung mendapat sautan, ia sekarang sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Maaf nona menyela, tetapi tuan besar dan nyonya besar sedang tidak di rumah,"ucap salah satu maid yang tak senagaja melintas.
Akhia mengerenyitkan alis nya, "kemana?"
"Maaf non saya tidak tahu tuan dan nyonya besar kemana."
"Baiklah terimakasih." akhia bangkit dari duduknya bergegas menuju kamarnya.
Setelah tiba di kamar nya juga ia sudah mengganti seragam nya dengan pakaian santai ia lantas berjalan ke meja rias nya berniat mengobati luka di wajahnya dengan obat merah menempelkan plester pada masing-masing luka di pipinya.
"Sshh," ringis nya merasa perih.
"Kan kan kan muka gue jadi jelek," ucapnya sebal sembari menatap dirinya di pantulan cermin.
"Harus pake masker nih kayaknya besok."
"Bodo lah," ucap nya kemudian berjalan mengambil ponsel nya di nakas setelah mengambil ponselnya ia mendudukkan bokong nya pada ranjang empuk nya.
Teringat akan oma nya yang tak ada di rumah ia langsung menelpon sang empu untuk memastikan mereka berdua sedang berada dimana.
Tut Tut
"Oma dimana?"
"..."
"Tapi untuk apa?"
"..."
"Emang mereka mau nerima aku?" akhia tersenyum miring
"..."
"Anu oma apa namanya itu guru-guru pada rapat jadi di pulangin cepat."
"_"
"Iya oma bener deh gak boong."
"_"
"Iya oma iya."
Tut tut
Akhia merebahkan tubuhnya dengan kasar pada kasur king size miliknya, ia menghela nafas lalu melirik jam yang sekarang menunjukkan pukul Setengah sepuluh pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 DAYS TRANSMIGRASI
General Fiction"saran dari gue jangan jatuh cinta!" *** Semua orang akan mati namun mati lalu hidup kembali di kehidupan yang berbeda tidak pernah sama sekali terpikirkan dalam benak, bagaikan terlahir kembali namun dengan ingatan ingatan yang berbeda. Mencoba...