SELAMAT MEMBACA!!
***
Sorot lampu kendaraan menyilaukan indra penglihatannya, mata gadis itu menyipit.
"Masuk," Tegas orang di dalam sana.
"Lo pulang ajah, nanti abang-abang gue liat lo," Ia tahu siapa laki-laki itu kentara dari suaranya yang tidak asing di telinganya.
Akhia mendongak saat tak lagi merasakan rintikan hujan menyentuh kulit nya, yang pertama ia lihat adalah seorang cowok yang tadi pagi menemaninya bermain hujan.
"Letta!"
Akhia menghapus kasar air matanya "Pulang ajah nanti abang gue liat."
Rafa jongkok menyamakan tubuh nya dengan tubuh gadis ini.
"Heii lo kenapa?"
Rafa menghapus air mata gadis itu dengan sangat lembut "jangan nangis lagi."
"Gak ada yang sayang gue."
"Heii gue sayang lo."
"Gak perlu boong."
"Gue gak boong gue sayang Lo."
Cowok itu meraih tangan akhia lalu membantu nya berdiri, ia yakin gadis ini sudah sangat kedinginan terlihat dari tubuhnya yang bergetar hebat, Rafa meletakkan payung itu lalu melepaskan jaket yang ia gunakan menyisakan kaos putih yang melekat di tubuhnya.
Dengan telaten Rafa memakaikan jaket milik nya pada tubuh mungil akhia.
Akhia menatap wajah Rafa dengan pandangan senduh.
"Udah jangan nangis lagi ntar tambah cantik gue gak akan kuat." Cowok itu terkekeh geli lalu menghapus air mata yang lancang keluar dari kelopak mata gadis itu.
Rafa tersenyum manis lalu mendekap tubuh akhia, mengelus lembut rambut gadis itu, "jangan nangis ahh."
Gadis itu makin terisak menumpahkan segala beban nya di dada bidang Rafa, ia pikir sudah tidak ada yang menyayangi nya ternyata ia salah, dalam hati gadis itu terus berterima kasih pada sang kuasa, tuhan benar-benar memberinya satu orang yang menyayangi nya dengan tulus.
Rafa memalingkan wajahnya saat melihat mata akhia yang terpejam, jujur ia juga ingin menangis mendengar isak tangis pilu dari gadis ini.
"Nangis ajah, gue bakal nunggu," Ucap cowok itu begitu lembut.
"Ma-makaih fa kenapa lo baik sama gue? lo gak lagi rencanain sesuatu kan?"tanya gadis itu dengan isak pilu yang masih menyertai.
mata cowok itu memerah berusaha menahan tangisnya namun segala sesuatu yang bersangkut dengan gadis ini adalah kelemahannya, hingga pada akhirnya mata cowok itu juga mengeluarkan bulir-bulir air mata namun secepat kilat ia hapus, "ayok masuk nanti lo bisa sakit."
Rafa menuntun gadis itu berjalan dan membantu nya masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan keduanya hanya diam.
Rafa melirik sekilas gadis di sampingnya ini, gadis itu sedari tadi menatap kosong jalanan, Rafa tahu gadis itu sedang menangis terlihat dari beberapa kali gadis itu mengusap matanya.
"Sorry yah motor lo belum gue anterin gue nunggu hujan berhenti ternyata sampe sekarang belum juga berhenti, Lo gak mar_
"Iyah gak papa."
Rafa menatap sendu punggung akhia, ia tidak bisa melihat wajahnya sebab gadis itu menoleh ke samping menatap jalanan yang basah akibat rintikan air hujan, hujan yang tak kunjung reda, menyebalkan sekali ia tahu hujan adalah anugerah tetapi ia kesal sedari pagi hingga sekarang hujan masih enggan menyudahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 DAYS TRANSMIGRASI
General Fiction"saran dari gue jangan jatuh cinta!" *** Semua orang akan mati namun mati lalu hidup kembali di kehidupan yang berbeda tidak pernah sama sekali terpikirkan dalam benak, bagaikan terlahir kembali namun dengan ingatan ingatan yang berbeda. Mencoba...