8. Rasa Malu

44.2K 3.1K 127
                                    

Hai Gaiseee👋
Kembali lagi bersama Varelll

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN
Biar Only Updatenya gk sebulan sekali😂
Makasih untuk kalian semua

AWAS KESANDUNG TYPOO 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING GAISEEE 😘

"Aku ingin kau mendesain ruang bermain anak disetiap lantai. Khusus lantai tiga, aku ingin ruangannya 2x lebih besar" ucap Arthur to the poin

"Baik Mr. Arthur. Saya sudah menyiapkan beberapa desain ketika dalam perjalanan tadi. Jika Anda ingin, saya bisa menunjukkannya sekarang" tawar Mr. Calvin

"Nanti" tolak Arthur

Dia masih sibuk menyuapi Baby Va, tidak mau kegiatannya diganggu.

"Baiklah Mr. Arthur"

🧸🧸🧸

BAGIAN 8

Arthur berjalan menuju pintu masuk Moon Arth International Corporation bersama Varel dan James diikuti dengan 20 bodyguard yang bertugas menjaga dibelakang dan samping kiri kanan sampai mereka memasuki Perusahaan tersebut.

"Tuan, Anda bisa langsung menuju ke ruang rapat"

"Hm"

Dari awal Arthur masuk, semua mata tertuju padanya. Bagaimana tidak jika Big Boss mereka yang terkenal dengan kekejaman serta ketidaksukaannya terhadap anak kecil malah menggendong gumpalan daging imut bermata bulat dan pipi yang hampir tumpah karena lemak.

Arthur berjalan angkuh seperti biasa memasuki lift menuju ruangan rapat di lantai 23. Varel tetap tenang dalam gendongan Arthur dengan dot susu yang menyumpal mulut kecilnya.

Tak lama lift terbuka menampilkan lorong panjang dengan tampilan elegan dan mahal. Arthur berjalan lebih dulu disusul James masuk ke salah satu pintu berwarna cokelat kayu yang terlihat mengkilap

Ceklek

Ruangan tersebut sangat hening setelah Arthur datang. Dia berjalan santai ke arah sebuah kursi khusus yang memang sengaja diletakkan terpisah dari kursi-kursi lain untuk menunjukkan kedudukannya.

Arthur itu selain dingin, kejam dan tak berperasaan juga sangat arogan, percaya diri, dan suka pamer kekayaan.

"Mulai!"

Arthur duduk di kursi kebesaran itu dengan Varel dipangkuannya tanpa menjelaskan apapun. Dia membayar James mahal, sayang jika Asistennya itu tak berguna disaat seperti ini. Bukankah ini membuktikan bahwa uang bisa bekerja?

James mengambil alih, menjelaskan semuanya didepan para Investor Asing menggunakan bahasa inggris yang terdengar fasih tanpa ragu.

Selama itu, Arthur terus memperhatikan dengan fokus sesekali mengusap-usap perut Varel yang sedikit buncit membuat anak itu terkikik geli. Suara Varel beberapa kali mengalihkan atensi semua orang yang hadir dalam ruangan kecuali James.

"Cudahh cudah, Lel jeliii"

Varel berusaha sekuat tenaga menyingkirkan tangan besar sang Daddy dari perutnya sambil menggeliat di pangkuan Arthur.

"Aaaa cuddaahh" mohon Varel

Suara Varel hampir memenuhi ruang rapat namun tak membuat Arthur berhenti dari kegiatannya mengganggu sang anak. Dia tak peduli dengan yang lain jika mereka merasa terganggu.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang