Hujan mengguyur negara dengan julukan negeri industri pada bulan mei, Jerman.
Sementara di lain tempat dari negara Jerman lebih tepatnya di daerah kumuh pinggiran kota München dibawah rintiknya hujan terlihat lah sosok anak kecil yang mencari tempat setidaknya untuk dijadikan sebagai tempat berteduh atau tinggal sementara, tubuhnya kotor penuh luka dan pakaiannya lusuh terdapat lubang dan bekas tambalan di beberapa sisi lalu di tangan satunya lagi memeluk erat sebuah bola kaki bekas miliknya yang dia temukan di tempat pembuangan.
Michael kaiser
Anak itu adalah Michael kaiser, Terbiasa dengan keadaan yang keras dan juga menyedihkan di umurnya yang masih belia.
Hingga akhirnya usahanya tidak sia-sia, dia menemukan sebuah sebuah gubuk reyot yang terlihat akan rubuh tapi setidaknya itu cukup untuk dijadikan tempat berteduh sementara.
Saat pintu gubuk itu dibuka ternyata didalamnya terdapat seorang gadis kecil yang umurnya mungkin sedikit lebih tua darinya tubuhnya terlihat pucat dan lemas seperti orang sakit.
Sang gadis membuka matanya dan melihat kaiser yang berdiri cukup lama di depan pintu rumah sederhana nya.
"Siapa?"tanyanya.
"A-ah permisi aku ingin menumpang berteduh, kebetulan aku tidak sengaja menemukan gubuk ini aku kira tidak ada penghuninya. Apakah boleh aku berteduh setidaknya untuk semalam saja"jawab kaiser.
Gadis yang tadinya tertidur di atas kasur bekas nya langsung mendudukkan dirinya dan menyadarkan punggung nya pada sandaran kasur dan tersenyum tipis.
"Tentu boleh kemari lah hujan semakin lebat diluar nanti kau kedinginan"katanya lembut.
Kaiser yang mendengar suara lembut tersebut langsung tersenyum lebar, inilah pertama kalinya dia mendengarkan suara lembut seseorang ketika berbicara dengannya padahal biasanya orang-orang akan membentak atau tidak segan-segan untuk memukul dan mengusirnya. Sama seperti yang dilakukan oleh orang tuanya yang entah bagaimana kabarnya sekarang.
"Siapa namamu?"ucap gadis itu. "Michael kaiser"jawab Kaiser.
"Michael kaiser ya...kau memiliki nama yang Sangat indah"senyuman dibibir si gadis semakin mengembang.