Musim semi begitu hangat dengan bunga yang bermekaran terutama bunga sakura, suasana musim semi sudah biasa bagi isagi dan tak pernah berubah.
Termasuk satu hal yaitu penampakan gadis cantik dengan dress putih selutut dengan lengan tali tipis yang memperlihatkan bahu mulus nya jangan lupa payung berwarna ungu yang pegangan nya terbuat dari kayu dan payung nya memiliki motif bunga wisteria dan rambut panjang yang mencapai lutut di kepang belakang diikat oleh pita pink pucat, lalu hiasan rambut di kepala bagian kanan, baju nya tak pernah berubah begitupun penampilan dan tinggi badannya di setiap musim semi.
Anehnya, gadis ini hanya akan selalu nampak di musim semi saja dan saat di musim lainnya dia tak akan muncul.
Isagi seringkali melihat gadis ini berdiri di tengah-tengah pohon sakura yang mekar seperti menunggu seseorang tatapan matanya sendu dan terkadang kosong, dan lebih aneh lagi walaupun gadis ini berdiri diam di tengah-tengah pohon sakura dan orang-orang yang berfoto ria di pohon sakura yang mekar bertingkah seperti gadis itu memang tak ada disana,Padahal jelas jelas isagi melihat gadis itu berdiri disana.
Dan saat melihat gadis ini dia merasa aneh rasanya nyaman, rindu juga haru dia seolah-olah merasa kenal dengan gadis ini tapi dia tak mengenal siapa gadis ini, ditambah lagi dia merasa janggal dia merasakan seperti memiliki janji dengan seseorang disini tapi dia lupa dia berjanji dengan siapa.
Isagi ingin sekali mendekat dan menyapa namun dia ragu-ragu hingga sekarang, isagi juga tak menceritakan sosok gadis musim semi ini kepada siapapun termasuk orang tua nya. Namun pada akhirnya isagi menceritakan sosok gadis musim semi ini pada keluarganya.
Isagi menceritakan semua kisah tentang gadis ini yang sering muncul hanya saat musim semi saja dan menjelaskan penampilan gadis ini, sebuah fakta mengejutkan yang di utarakan oleh orang tua isagi.