"Tuan malaikat pencabut nyawa, tolong beri aku kesempatan beberapa hari lagi untuk hidup" suara seorang laki-laki setengah baya memohon pada pria berpakaian serba hitam dan senjata sabit raksasa andalannya.
"Tidak ada yang namanya menunda kematian, Jadi sekarang waktunya kematian menghampiri mu" tanpa basa basi lagi pria berpakaian serba hitam tersebut langsung mengayunkan senjatanya guna mencabut nyawa laki-laki setengah baya di depannya.
Suara jeritan memohon ampun terdengar indah di telinganya, sudah terhitung ribuan tahun dia melakukan hal ini. Itoshi rin adalah seorang malaikat pencabut nyawa.
Mata teal-nya memandang rendah jasad tak bernyawa didepan kakinya.
"Menjijikan" katanya sekilas sebelum terjun keluar dari jendela kediaman berlantai dua orang yang baru saja ia cabut nyawanya dan berjalan santai menapaki udara layaknya berjalan di daratan.
Sejenak dirinya beristirahat duduk diatas lampu jalanan kota dan melihat daftar nama seseorang yang harus di datangi untuk dicabut nyawanya sekitar 7 hari ke depan.
Dari banyaknya daftar nama ada satu nama yang membuatnya tertarik.
'Fullname?... Arti dari namanya adalah cinta ya?, umurnya juga masih muda' pikir Rin saat melihat sebaris nama dan informasi yang tercantum disana.
Rin melanjutkan perjalanan nya ke lokasi gadis yang membuatnya tertarik dan saat Disana dia melihat gadis yang dimaksud sedang tertidur nyenyak.
Tapi dirinya merasa janggal karena dia mencium harum berbagai jenis bunga yang berbeda menyengat dari kamar orang yang akan menjadi calon korbannya tengah berada di alam mimpi.
'harum bunganya sangat menyengat, rasa-rasanya aku seperti memasuki rumah kaca penuh tanaman bunga' batinnya merasa aneh tapi lamunan itu terpatahkan saat dirinya melihat sesosok gadis yang dia tatapi terduduk di kasurnya yang sedang menatap Rin yang tengah melamun.