Cinta beda agama, Siapa yang pernah menjadi salah satu korban dari kasus diatas?.
Apakah kamu salah satunya?. Jika iya maka nasib mu sama dengan otoya, otoya eita adalah murid program pertukaran pelajar jepang-indonesia.
Untuk pertama kalinya ia jatuh cinta pada gadis dari negeri Zamrud Khatulistiwa Tersebut.
Kulit kuning Langsat yang mulus,senyum yang manis serta sifatnya yang begitu ramah pada siapapun mampu menawan hati seorang otoya eita.
Ditambah si gadis yang tidak terlalu tinggi hingga terlihat mungil jika di sandingkan dengan otoya yang tinggi menjulang membuat otoya terkekeh gemas sendiri kala melihatnya.
Mereka memang berteman baik namun ada batasan diantara mereka yaitu agama keduanya. Dimana otoya tidak bisa menyentuh sang gadis seenak jidatnya, yang otoya tahu adalah wanita muslim di larang menyentuh laki-laki yang bukan muhrimnya dan sebaliknya.
Jadi yang selama ini otoya bisa lakukan adalah mengagumi si gadis dengan memanjatkan syukur pada Tuhan yang maha esa.
Kendati memiliki kepercayaan dan tuhan yang berbeda otoya tetap mencintai di gadis.
"(Name), bisa pinjem pena punya mu?."
Kata otoya dari seberang meja berniat meminjam pena milik sang gadis barang kali dia punya lebih.
"Boleh kok eita, ini ambil buat kamu aja. Lain kali jangan lupa bawa atau beli ya."
Permintaan otoya di sambut ramah oleh (name) sembari menyodorkan pena berwarna merah muda diiringi dengan senyum manisnya.
"Makasih banyak (name), janji deh ga lupa bawa pena lagi."Balas otoya.
masa-masa indah di SMA yang selalu akan otoya kenang walaupun moment tersebut begitu singkat baginya.
"(Name) kalau aku bilang aku suka kamu apa kamu akan percaya?."celetuk otoya dengan terbata-bata karena memang skill berbicara bahasa Indonesia nya kurang lancar.
Sedangkan si gadis hanya terdiam mendengar kata-kata sang Adam. Kemudian membalasnya.
"Percaya kok tapi kita beda keyakinan eita... Mau bagaimana pun kita ga bakal bisa bersama, aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam."balasnya.
Ah, mengapa sesak sekali kala mendengar kalimat tersebut meluncur dari bibir sang gadis, dari awal pun otoya seharusnya tahu bahwasanya mereka tidak bisa bersama. Lalu kenapa rasanya sesakit ini?.
Hingga kini otoya masing mengingat sosok mu (name), walaupun kalian sudah terpisah karena otoya harus kembali ke negara asalnya masa pertukaran pelajarnya pun sudah habis
Tanggal **, bulan**, tahun ****.
Otoya mengembuskan nafas lega kala kembali menginjakkan kakinya ke Indonesia.
Negara penuh kenangan.
Tapi niatnya datang ke Indonesia bukan untuk berlibur namun menghadiri acara pernikahan mu.
Menyesakkan memang menghadiri acara pernikahan orang yang kamu cintai.
"Hai (name), masih ingat aku?."sapa nya.
"Oh! Eita!! Aku tidak menyangka kau benar-benar datang, bagaimana perjalanan mu? Dan skill berbicara bahasa Indonesia mu sangat lancar! Aku dengar kau juga menjadi pemain sepakbola ya."pertanyaan bertubi-tubi dilayangkan untuk otoya.
Otoya terkekeh sejenak kemudian menjawab, "kau benar aku sudah menjadi pemain sepakbola,perjalanan ku menyenangkan dan untuk skill berbicara bahasa Indonesia ku memang meningkat drastis karena aku sering berlatih."otoya membalas pertanyaan si gadis satu persatu.
"Syukurlah, aku ikut bangga ketika mendengarnya."kata (name).
"Selamat untuk pernikahan mu semoga kalian langgeng ya."dengan berat hati otoya mengucapkan kalimat tersebut kendati rasa sesak memenuhi relung dada.
(Name) menyadari bahwa otoya masih menyimpan rasa padanya ekspresi cerah nya langsung menjadi sendu.
"Terimakasih semoga kamu bisa dapat yang lebih baik dariku."(name) tertunduk menyembunyikan ekspresi sendu di wajahnya.
"Hey jangan sedih begitu tidak apa-apa, kau harus bahagia ini adalah hari pernikahan mu hari bahagia untuk mu"ucap otoya.
(Name) mengangkat kepalanya dan mengangguk sambil mengusap airmata nya dan tersenyum pada otoya.
"Nah, seperti itu jangan menangis aku suka saat kamu tersenyum. Aku pamit ya? Aku tidak bisa berlama-lama disini aku masih ada urusan lain maaf tidak bisa menemanimu sampai akad nikah berlangsung."pamit otoya.
"Benarkah?? Apa tidak bisa disini sebentar lagi?."sahut (name).
"Maaf tidak bisa (name), lain kali aku janji main kesini lagi."
"Janji?."
"Janji."
Bohong, semua itu bohong. Bagaimana bisa otoya kembali lagi ke sini kala sang gadis yang ia cintai sudah menikah?. Dia tidak mau mengusik kehidupan rumah tangga gadis yang ia cintai.
"Aku pamit (name)."
"Iya, hati-hati dijalan eita."
Perlahan namun pasti punggung otoya berbalik dan menjauh dari sana diiringi ekspresi wajah nya yang mulai murung senyumannya pun ikut luntur saat rasa sesak semakin menjadi-jadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"In this world no one can replace your position in my heart, (name)"