therapy session

71 69 26
                                    

bel istirahat pertama sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu tetapi asa dan teman -teman nya sama sekali belum beranjak dari tempat duduk mereka karena sedang menunggu aruna yang masih menyalin pr dari buku nya asa untuk mapel berikut nya nanti.

Mereka suka bingung dengan aruna emang dia ngapain aja sampai lupa sama pr padahal baru 3 hari kemaren di kasih sama ibuk eka guru paling asa benci walaupun ibuk eka adalah guru agama tapi setiap dia masuk ke kelas IPA 2 pasti ga bakalan ketinggalan buat ngerosting asa dengan teman -teman nya selalu saja kena mau mereka diam sekali pun tetap akan kena, kalau kata ridho si ibu eka adalah musuh bebuyutan kaneisha dkk.

tiba tiba aruna teriak dan mengangkat bukunya “ OKE AKHIRNYA SELESAI JUGA, CUS KE KANTIN GAES ” selesai berteriak aruna menatap sahabat -sahabat nya yang sudah memberikan tatap BOMBASTIC SIDE EYE kepada nya aruna tercengo apa dia kelamaan ya sampai sahabat -sahabat nya seperti sudah kelapar sekali.

setelah acara saling tatapan akhirnya mereka keluar dan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka, saat berjalan di koridor kelas sebelas banyak sekali yang menatap mereka terutama menatap kearah asa berbagai macam yang mereka terima tetapi ya namanya mereka ga bakalan peduli juga bukan urusan mereka katanya mau natap kayak gimana.

sampai di kantin mereka kaget ternyata ramai sekali biasa nya sepi karena mereka banyak menghabiskan bekal nya baru istirahat kedua ke kantin nya tapi berbeda dengan hari ini sangat ramai mereka berempatan bingung mau duduk di mana.

naila melihat sekeliling kantin mencari meja kosong dan YA naila menemukan nya segera menunjuk ke arah meja sana mereka yang paham pun langsung pergi ke meja yang naila tunjuk.

“kita pesen apa ya ” tanya aqilla pada ketiga teman nya mereka saling berpikir.

“gimana kalau bakso ” suara aruna tiba -tiba mereka hanya menganguk saja kecuali asa, aruna menatap asa yang menggeleng dia lupa kalau asa ga suka dengan bakso dia suka nya sama mie ayam.

“ya udah 3 bakso 1 mie ayam cepet sana pesenin ntar keburu masuk ” ujar naila mendorong agar aruna berdiri dia pasrah sebagai permintaan maaf dia kepada teman -teman nya sewaktu menunggu dia mengerjakan pr sampai -sampai ga kebagian meja.

Sekitar 7 menitan menunggu akhirnya pesanan mereka sampai berbarengan dengan aruna yang membeli air minum asa lupa bawah botol minum nya ke kantin dan terpaksa minum air belian hmm gapapa sekali -kali katanya.

saat asa dkk mau makan tiba -tiba saja 5 orang berendalan sekolah dengan segudang prestasi nyamperin ke meja mereka.

aqilla menoleh ke arah naila dan berbisik kepada naila. “ngapain mereka ke sini ”.

naila mengangkat kedua bahu nya.
“mana gue tau nyari asa kali ”

“kita boleh gabung ga soalnya penuh semua meja ” ujar tiba -tiba salah satu di antara kelima nya yang mereka ketaui nama nya rafa karena kalau raga beda lagi.

“yaudah duduk aja “ balas asa memperboleh kan mereka duduk di meja yang sama dengan mereka saat alden ingin duduk di samping asa tiba -tiba saja varo yang duluan.

asa kaget dan hampir saja menumpakan bakso nya aqilla yang berada di samping tangan nya sekali.

“hampir aja jatuh qill” 

aqilla hanya tertawa melihat reflek nya asa, asa menatap orang di samping kiri nya yang juga menatap asa dengan tatapan bertanya “apa salah gue?”

Asa memaling kan muka nya dan lanjut untuk makan mie ayam nya tampa memperdulikan orang yang berada di samping nya yang terus menatap asa tanpa kedip. Di samping kanan nya aqilla pacarnya dia, raga kembarannya rafa, dulu waktu smp asa belum bisa membeda kan mereka berdua kecuali dengan sifat nya baru asa bisa mengenali yang mana raga yang mana rafa dan ternyata selama ini raga adek nya rafa kakaknya kalau di lihat dari sifat nya mungkin banyak orang bakal mengira kalau raga lah yang kakak nya karena sifat mereka bertolak belakang tapi jika di lihat dari muka nya raga lebih muda dan rafa lebih dewasa beda sekali dengan sifat mereka hahah.

Kavian menyenggol lengan varo ia berbisik kepada varo “ jangan cuek gitu var ajakain ngomong kek asa nya masa lo diamin kek gitu” nasehat kavian sangat ampuh untuk varo tapi kalian tau kan kalau gengsi setinggi langit bakalan susah buat di turunin gausah berharap lebih deh.

setelah asa dkk selesai makan mereka berpamitan kepada varo dkk, asa hanya diam dia merasa apa dia ad salah sampai varo mendiam kan nya selama disana kenapa dia ga ngajakin gue ngomong kenapa dia cuekin gue sebegitu anti nya ya dia sama cewe batin nya bertanya.

sesampai nya di kelas asa masih bergulat dengan pikirannya yang masih memikirkan navarro saat di kantin, asa orangnya sangat suka memikirkan sesuatu yang seharus nya ga ada manfaat nya tapi ya kalau sifatnya itu sudah bawahan dari kecil.

asa suka memikirkan dan melakukan sesuatu pakai logika jika dia sudah memakai perasaan wah jangan pernah lo mainin tu anak bisa bisa di benci seumur idup yakalii kan. Navarro itu pacar pertamanya jika cinta pertamanya adalah ayah nya maka luka pertamanya adalah keluarga nya.

kalian pasti tau ya yang namanya manusia pasti pernah dekat tapi ga jadian pasti pernah ga mungkin ga pernah mustahil banget. Sewaktu smp dulu asa banyak dekat sama cowo tapi ga ada satupun yang bisa bikin asa pacaran selama 3 tahun disana dia pikir apa karena dia jelek ya atau emang gada yang masuk tipe nya mungkin ajasieee.

huhh.....asa mengehala napas dan mencoba untuk tidur saja dari pada menambah beban pikiran karena kata ridho ibu eka tidak masuk sekolah anak nya lagi sakit jadi hanya menyuruh mengumpulkan pr ke meja nya saja pikir semua teman sekelasnya tumben -tumben sekali itu guru.

•••

Di kantin masih tersisa 5 cowo yang lagi duduk sambil memakan makanan yang tadi mereka pesan. Mereka masih bertanya -tanya kenapa varo tidak mengajak kaneisha berbicara padahal untuk apa malu mereka sudah mempunyai hubungan.

“masih canggung mungkin atau masih punya rasa sama olin ” ucap alden tiba -tiba dan bediri meninggalkan mereka berempat, sekarang tujuan alden adalah kelas nya ia sudah mengantuk karena kurang tidur tadi malam.

selepas alden pergi mereka masih diam mereka takut salah kepada varo nanti nya. Varo masih terdiam mencerna ucapan dari alden dia juga berpikir mungkin dia masih belum terbiasa atau sedikit canggung terhadap asa tapi untuk perasaan nya sama olin ia masih belum mempunyai jawaban nya.

varo menggelengkan kepalanya “gue bingung ” dia beranjak dari kantin dan menyusul alden dia masih tidak paham dengan perasaan ini harus kh iya menjawab masih atau tidak(?).

rafa berdiri dan berteriak “semua orang di muka bumi ini bingung var, nanti ga bingung kalau sudah di surga” setelah mengucap kan itu rafa mendapat pukulan di bahu nya yang lumayan kuat rafa mengeluh kuat sekali pukulan kavian ingin mengaduh kepada raga malah mendapat kata kata pedas.

“lo bukan kembaran gue lagi” canda raga

rafa memegang dadanya sangat dramatis sekali berharap ingin di tolong malah mendapat sakit hati doubel kill sakit nya sama kavian lewat fisik sama raga lewat hati sakit nya hahah apess banget si rafa. Setelah berucap kepada kembaran nya mereka bertiga pergi untuk menyusul kedua teman nya yang sudah di kelas atau mungkin sudah tertidur.


•••

olin (?) siapa dia apa dia salah satu masalalu nya varo.

therapy sessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang