therapy session

29 20 8
                                    

evakuasi - hindia



>>>>

saat istirahat kedua asa mencari varo di semua tempat dan tidak menemukan keberadan satu orang itu, dia berpikir apa dia di ruang ganti memang tempat itu yang belum asa temui, saat berada di di area sana asa melihat dari kejauhan asa seorang perempuan yang baru keluar dari ruangan ganti.

asa mendekat ke arah ruangan dan melihat sekeliling tidak menemukan siapapun saat asa berbalik tiba tiba asa terkejut melihat varo sudah berada di belakang nya.

asa mundur 2 langkah dan tidak berani menatap varo yang lumayan tinggi.

“kenapa?” tanya varo pada asa yang masih diam menunduk.

“oh itu tadi pak adi bilang sama aku kalau kamu di panggil sama ibuk evi” ucap asa tiba tiba, memang benar tadi dia di kasih pesan sama pak adi jadi sekalian mengambil kesempatan agar bisa berdua.

“ADUH BANG GINI YA RASANYA KALAU PUNYA PACAR” teriak rafa saat melihat asa dn varo sedang berbicara berdua di depan ruang ganti.

asa kaget dan menoleh ke arah pintu melihat siapa yang berteriak tadi, kenapa dia sering sekali kaget jika di dekat varo pikir asa. melihat asa terkejut karen suara rafa segera varo menatap rafa dengan tajam dan membuat varo cengegesan seperti orang tak bersalah.

varo mengajak asa untuk duduk saja di bangku yang berada di belakang mereka mengabaikan sahabat varo yang masih setia menatap mereka berdua.

“aku mau nanya” tanya asa yang mencoba untuk memberanikan diri mennyakan sesuatu pada varo.

“kemaren kamu kemana? kenapa ga ngabarin aku” tanya asa.

saat varo ingin menjawab salah satu tim futsal nya memanggil nya. “var anak -anak udah kumpul semua.” ucap nya dan di balasi anggukan oleh varo.

varo berdiri dan masuk ke dalam ruang ganti memanggil semua sahabat nya dan meninggal kan asa yang masih diam duduk di depan ruangan.


asa melihat varo yang pergi begitu saja dari depan nya tanpa mengucap kan sepatah kata untuk nya hanya bisa tersenyum.

saat ingin berjalan keluar ruangan varo melihat asa yang tadi nya duduk pun berdiri dan  meninggalkan ruangan.


“berusaha buat terlihat baik baik aja itu lelah ya” ucap asa pelan, berdiri dan meninggal kan tempat ruang ganti futsal dan menuju ke arah taman sekolah yang hanya di datangi oleh anak -anak ambis jarang sekali orang -orang kesana kalau bukan untuk nenangin diri.

sesampai di taman asa melihat orang yang sedang membaca novel, buku pelajaran, melukis dan ada yang hanya berdiam diri seperti asa.

melihat varo yang mengabaikan asa tadi mental asa sedikit menciut, sakit banget rasa nya di abaikan apalagi tadi ada sahabat nya. harus nya gausah kesana tadi biar hati ini ga sakit sakit.

“lumayan sakit sih, but aku strong women” lirih nya pelan mencoba menguat kan isi hati nya yang sedang terguncang.

•••

saat bel pulang berbunyi asa bersiap pulang bersama naila melihat murid murid berlari lari asa hanya tersenyum, dulu dia pernah berada di posisi saat pulang sekolah ingin cepat cepat sekali sampai rumah ingin merasakan masakan bundanya, ingin melihat ayah nya duduk di ruang tamu sambil membaca koran , sesampai di rumah bercerita cerita tentang apa saja yang terjadi di sekolah tapi sekarang hanya tinggal kenangannya saja.

therapy sessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang