therapy session

21 7 0
                                    

Suara hati- devano

••••

"ANJING,,,,, emang lo pikir gue ga liat, gue liat ya anjir lo bales pesan nya viola di depan gue" suara asa membuat beberapa orang yang sedang berlalu lalang menoleh ke arah dia karena melihat seorang perempuan berbicara sendiri mereka merasa aneh apakah dia sedang mempunyai masalah pikir mereka.

merasa kan semua orang berpusat pada nya asa reflek menutup muka ia dan berlari menuju kedalam supermarket untuk membeli suatu hal. selesai membeli asa segera pulang ke rumah untuk beristirahat agar tubuh nya yang lemas ini segera terisi kembali.

"mungkin lo pikir gue bodo apa gatau kalau lo itu udah komunikasi lagi sama viola" cibir asa melihat story ig nya varro yang menampakan bahwa ia lagi di luar dan terlihat kaki perempuan walaupun hanya sebelah tapi ketauilah bahwa asa tau varro sedang bersama siapa.

"ku kira cuek ternyata masalalu nya balik lagi " setelah berucap kata-kata seperti itu asa bersiap untuk membersih kan badan dan segera beristirahat.

•••

"nai lo gada niatan buat buka hati lagi?".

"buat apa lagi? buat patah hati untuk kedua kali nya? ".

"kan belum tentu naiiii".

"percuma aruna....gue udah terlanjur sakit hati sama namanya cinta dan gue udah ga percaya apa itu cinta" ucap naila menekan satu persatu kata yang ia ucapan kan.

mendengar penuturan dari naila aruna hanya bisa pasrah memang benar kalau naila sudah mati rasa hanya karena satu orang.

"bukan perihal sesingkat apa lo sama dia pacaran tapi ini perihal masa, waktu, tenaga, yang udah kita habisakan buat dia yang menurut kita dia adalah cowo yang beda dari cowo yang lain".

"ternyata apa? dia sama aja kayak yang lain cuman beda cara nyakitin aja" ucap naila dengan nada sudah sedikit bergetar akibat mengingat masalalu nya.

aruna hanya menganguk ia tak mau sahabat nya mengingat betapa sakitnya kisah percintaan naila waktu itu biarkan itu menjadi masalalu nya.

•••

"mana gue aja udah mandi dan gue udah mau tidur dia belum ngabarin gue. emang udah ga penting lagi sih kata gue mah kan masalalu nya udah balik".

asa berjalan keluar rumah dan duduk di depan rumah nya melihat bintang -bintang yang berkelipan di langit yang gelap. ia pikir setelah udah lama kenal sama dia varro bakal lebih banyak luangi waktu untuk nya tapi sekarang bukan nya makin cair malah tamba dingin aja.

"ketika kita mengharap kan sesuatu yang mustahil bagi kita... percayalah ketika hal itu tidak tercapai pasti akan membuat kita sadar untuk jangan terlalu percaya kepada hal yang tidak pasti dan tidak ada batas nya itu akan mengecewakan saja".

melihat kalimat yang menurut nya lumayan relate untuk dia saat ini, segera ia simpan untuk di jadiin bahan story nya nanti.

awal nya hanya untuk mencari suasan karena terlalu bosan di dalam kamar berujung meratapi nasib nya saat ini, air mata yang di bendung-bendung dari tadi pun mengalir karena tak tertahan lagi.

"aku kangen ayah.... Ayah kangen asa ga ya di sana?" ucap asa dengan suara serak karena terlalu lama menahan untuk tidak menangis.

therapy sessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang