02

188 24 0
                                    

Tiba-tiba seseorang menyodorkan botol air minum pada Karina. Ia tau siapa dibalik tangan itu.

"Aku tau kamu paling gabisa ga minum air putih abis minum yang manis-manis" Karina tersenyum tipis mendengarnya lalu mendongak.

"Sini duduk Rey" tawar Karina sambil menepuk bangku kosong antara ia dan Shenina.

Yang ditawari hanya menggeleng, "engga, kamu agak geser biar aku yang dipinggir, aku ga lama soalnya" Karina menurut, ia menggeserkan pantatnya merapat pada Shenina dan membiarkan Reyhan duduk di sebelahnya.

"Gimana tadi tesnya? Kata Juan kamu jago jawabnya"

"Juan anjing" teman-teman Karina yang sedari tadi hanya menyimak kini tak kuasa menahan tawanya.

Reyhan yang tampak bingung enggan bertanya, ia hanya mengusap pelan kepala Karina, "language sayang"

Karina melepaskan tangan Reyhan yang berada di kepalanya, lalu menggerutu pelan. Samar-samar Reyhan dapat mendengar Karina yang menyumpah serapahi Juan.

Reyhan terkekeh mengerti, "udah sayang gapapa kalo hasilnya ternyata ga bagus, nanti aku marahin ya Juan udah boong, aku jewer" Karina sontak mengangguk cepat sambil menyuapkan makanannya kembali.

"By the way, lo bukannya ada kumpul basket ya Rey?" tanya Gisel, teman sekelas Reyhan, yang sedari tadi hanya diam.

Reyhan mengangguk membenarkan, " yoi, ini cuman mau nyamperin cewe gue bentar sama nganterin tuh si Gema rewel pengen jajan" 

"Dih najis lo jadiin gue kambing hitam, orang lo yang rewel mau ketemu ayang" sahut Gema tak terima.

Karina terkejut karena Gema yang tiba-tiba datang dengan suara lantangnya membuat beberapa penghuni kantin melirik mereka.

"Buset kalem Gem" ucap Shenina malu.

Gema hanya cengengesan, "Udah ah yuk Rey, yang lain udah pada nungguin kita nih pasti" 

Reyhan mengangguk lalu beralih menatap Karina yang kini telah menghabiskan makanannya dan sibuk meminum habis es tehnya, Karina yang sedari tadi merasa ditatap pun membalasnya. Keduanya tak berniat untuk memutuskan kontak satu sama lain. Shenina dan Gisel yang melihat itu spontan langsung saling pandang dan mengendikkan bahu tidak ingin ikut campur, berbeda halnya dengan Arwinda yang senyum-senyum dan juga Gema yang memutarkan bola matanya malas.

"Ehemm" dehaman Shenina yang sudah tidak betah melihat pemandangan itu semua.

Karina sontak mengalihkan pandangannya dan meminum air mineral dari Rey untuk menghilangkan kecanggungan. Reyhan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya, dia lantas tersenyum gemas melihat Karina dengan wajahnya yang memerah. 

"Woy lama amat, coach Bayu udah nunggu tuh mau ada yang dibahas" teriak Niko dari ujung kantin. 

Kejadian yang sama terulang lagi, bedanya kali ini seluruh penjuru kampus melirik tajam ke arah Niko yang membuat Niko meminta maaf sambil berjalan menghampiri meja Karina. Mereka yang di meja itu terbahak melihat bagaimana malunya Niko. Niko lantas mencebik, "gara-gara lo pada nih"

"Ya lo sendiri ngapa teriak bocah" ucap Gema sambil mendorong pelan Niko.

"Lama sih kalian berdua"

"Noh liat aja temen lo lagi nempel, gue sih udah bilangin tadi" tunjuk Gema pada Rey dengan dagunya.

Reyhan yang merasa tersindir menjawab, "iya iya bawel" lalu Rey berdiri dari bangkunya dan menepuk-nepuk kepala Karina, "aku kumpul dulu ya, nanti pulangnya aku tunggu di depan kelas kamu"

Karina hanya membalas ucapan Reyhan dengan anggukan. Saat Reyhan hendak pergi dengan Gema dan Niko, tiba-tiba Karina menahan tangan Reyhan, ia menoleh menatap bingung Karina dan membuat Karina langsung menarik tangannya.

"Nanti aku aja yang ke kelas kamu" Reyhan tersenyum mendengar hal itu dan membalas, "yaudah nanti liat siapa yang selesai kelas duluan aja ya sayang" setelah itu Reyhan segera berlari menyusul teman-temannya, tak lupa meninggalkan senyumnya pada Karina.

Teman-teman Karina tertawa meledek melihat ia yang tampak malu-malu tadi. Sementara Karina kembali meminum air mineralnya.

"Tumbenan lo ga dingin ke doi, udah bukan pelarian lagi nih ceritanya?

Karina tersedak kala Arwinda mengucapkan hal tersebut.
















Waduh gimana tuh? Pada penasaran ga? Jangan lupa vote dan comment ya guys, sempetin bentar aja hehehehehe

Moth To A FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang