05

182 24 17
                                    

Saat ini Karina tengah membaringkan tubuhnya di kasur setelah mengerjakan tuntas tugas-tugas yang awalnya ia ingin cicil saja. Ia menatap langit-langit kamarnya kosong. Tiba-tiba ingatannya kembali pada obrolan di kantin tadi.

Flashback on

"Tumbenan lo ga dingin ke doi, udah bukan pelarian lagi nih ceritanya?

Karina tersedak kala Arwinda mengucapkan hal tersebut. Teman-temannya kini menatapnya serius.

"Semenjak dia ke Aussie, kita udah ga saling berkabar dan gue juga gatau apapun tentang dia, gue block semua medsos-nya"

Gisel terkekeh melihat Karina yang setelah itu menunduk, "Winda ga nanyain 'dia' Rin, you didn't get the point. Lo masih segitunya banget mikirin dia"

"Kalo kata gue lo harus bener-bener buka hati buat Rey sih, lo ga inget tadi Reyhan maunya duduk di samping lo doang? Di tengah-tengah kita gamau, ya gue tau ini sederhana, tapi coba pikirin deh hal sekecil ini aja dia perhatiin."

Flashback off

Kata-kata Shenina di akhir menyadarkan dirinya. Karina tau jika Reyhan akan memperhatikan apapun hal yang berpotensi untuk membuat Karina sakit hati atau sekedar cemburu. Sekiranya berpotensi begitu, Reyhan sudah berancang-ancang tidak akan melakukannya. Reyhan tau bagaimana cara menjaga hati wanitanya.

Namun, apakah manusia bisa memilih untuk melabuhkan hatinya pada siapa? Ia tidak bisa begitu saja melupakan masa lalunya. Katakanlah Karina tidak waras karena mengabaikan Reyhan yang sudah jelas akan melakukan apapun untuk Karina. Setelah ia pikir ada benarnya perkataan teman-temannya itu, Karina memutuskan untuk membuka sepenuh hatinya pada Reyhan. Semoga saja.

Itulah alasan mengapa Karina memeluk Reyhan di lapangan tadi. Itu adalah kali pertamanya memeluk laki-laki yang hampir setengah tahun menjadi pacarnya. Ia malu sendiri kalau diingat ada banyak orang yang menonton mereka.

Drrrtt..

Suara dering telfon menyadarkan Karina dari lamunannya. Ia segera bangkit mengambil ponselnya yang ada di meja belajar. Terlihat nama Reyhan disana, ia pun langsung menepuk jidatnya. Reyhan pasti akan mengomel karena Karina belum mengabarinya sedari tadi.

"Hehehe halo" sapa Karina setelah mengangkat telfon tersebut.

"Sayang kok ga ngabarin sih? Aku khawatir loh kamu kenapa-kenapa"

Terdengar suara Reyhan yang begitu cepat menyerbu telinga Karina hingga membuatnya meringis pelan.

"Oh aku tau... Kamu pasti sengaja kan bikin aku khawatir"

"Eh engga ih aku beneran lupa, tadi aku bareng Gema kok"

Sebelum Reyhan menjawab, tiba-tiba Karina teringat sesuatu.

"Oiya tadi katanya, Gema mau jemput temen di bandara, siapa deh? Dia bilang aku kenal juga" lanjut Karina sambil memencet tombol meminta vc, dia penasaran apa yang dilakukan Reyhan saat ini dan tanpa menunggu lama muncullah wajah tampan pacarnya itu. Kira-kira kayak di bawah ini ya mereka.

"Aku juga gatau, tadi aku ga sempet nanyain sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku juga gatau, tadi aku ga sempet nanyain sih. Kenapa emang?"

Karina hanya menggeleng, "gapapa" kemudian mengamati Reyhan sedang dimana.

"Kamu masih belum pulang ya?"

"Hehe belum, ini mau pulang kok, aku cuman mau mastiin kamu aja kalo kamu aman"

"Udah pasti aman lah, siapa yang berani macem-macem ke aku?" ucap Karina sambil memasang wajah galak.

Reyhan tertawa melihat tingkah menggemaskan cewenya itu.

"Sana kamu pulang dulu, jangan ngebut"

"Siap bu bos" Reyhan melambaikan tangannya begitupun dengan Karina.

Handphone Karina berbunyi lagi tepat setelah ia selesai berbicara dengan Rey. Ia pikir Reyhan pasti sedang mengirim pap padanya atau sekedar sweet message. Namun, Karina mengernyitkan dahinya kala melihat dari notifikasi, tampaknya dugaannya itu salah.

08xxxxxxxxxx
Wait for me, princess

















Double update yay!
Happy reading dan jangan lupa dukungannya dengan vote dan comment yaw!
Salam dari binjay (bininya Jay)

Double update yay!Happy reading dan jangan lupa dukungannya dengan vote dan comment yaw!Salam dari binjay (bininya Jay)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moth To A FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang