16

117 15 3
                                    

Sepanjang jalan Karina hanya diam saja. Sudah puluhan pertanyaan yang dilontarkan oleh Yogi, namun tidak ada satupun yang digubris oleh Karina. Ia hanya fokus menyetir mobilnya dan menatap lurus ke jalanan yang sebentar lagi sampai.

"Iya dah iya minta maaf"

"Gue kan cuman mau ngingetin aja siapa tau lo sama bang-"

Belum sempat Yogi menyelesaikan, Karina sudah memotongnya terlebih dahulu, "lo ga percaya gue?"

Yogi terdiam, mereka kini sudah sampai di parkiran, namun tidak ada yang beranjak.

"yaudah iya" jawab Yogi mengalah. Ia hanya tidak ingin bertengkar dengan kakaknya pagi-pagi begini. Bukankah Yogi bersikap baik pada kakaknya? Kakaknya kemungkinan akan mengalami percintaan yang rumit yang berpotensi membuatnya sakit hati kembali. Tentu itu akan menyusahkan Yogi, ck dasar.

_________________________________________________________________________

Hesa
udah nyampe?
p
bales ege
jam istirahat kan?
di kantin?

Karina menghela nafasnya kasar setelah menerima spam chat dari seseorang yang sangat ingin ia hindari untuk saat ini. Dia hanya ingin memakan semangkok baksonya dengan tenang.

Karina
diem atau gue blok

Hesa
lah ngamuk
baru pisah udah galak

Karina
iya

Hesa
lagi jam istirahat?

Karina
iya

Hesa
nanti balik kesini ya, gue masih sakit

Karina
iya

Hesa
kangen ya lo sama gue

Karina yang mau mengirimkan balasan "iya" nya reflek terhenti. Saat ini jika Hesa ada di depannya pasti sudah kena geplak oleh Karina.

Karina
idih ga dulu

Namun siapa sangka, dibalik ketikan Karina yang jutek abis diam-diam ia sedikit mengangkat ujing bibirnya naik. Lalu, ia segera menggeleng-gelengkan kepalanya setelah sadar apa yang spontan terjadi pada dirinya.

"Hey, kok udah di kantin aja sih?" tanya Rey yang tiba-tiba duduk di sebrang kursi tempat Karina berada.

Karina terkejut dan gelagapan mematikan handphone-nya yang membuat Rey mengangkat alisnya bingung. Ada apa dengan gadisnya ini? Seperti ketahuan maling saja.

"Kenapa ih kaget gitu?"

Sementara yang ditanya menutupi kegugupannya dengan cengiran khas yang dihadiahi cubitan di pipi oleh Rey.

"Aduh ih kamu mah cubitnya brutal banget"

Rey terkekeh melihat Karina yang sedang mengelus pipinya sendiri lalu mengulurkan tangannya untuk menggantikan peran tangan Karina, "sorry ya sayangku, nih aku usap-usap biar sembuh"

"Trus kamu kenapa tadi kok kayak kaget gitu, lagi chatan sama siapa emang?" tambah Rey yang kini menarik tangannya dan menatap lekat Karina.

Karina sendiri tidak berani menatap mata Rey, "ini tadi si Nina ngasih meme freak banget, trus ya kaget aja tiba-tiba kamu dateng, ini kan percakapan ciwi-ciwi"

Tidak ada tanggapan dari Rey selain membulatkan bibirnya seperti bilang 'o' sambil mengangguk-ngangguk, "iya deh ciwi-ciwi"

"Hehe, ini kamu mau ga?" tawar Karina sambil mengangkat bakso yang sudah dicolok oleh garpunya dan dibalas anggukan oleh Rey. Keduanya cukup menjadi pusat perhatian karena Rey yang notabene-nya galak malah disuapin di depan umum. Dasar budak cinta.

"Sayang" panggil Rey lembut setelah keduanya terdiam cukup lama.

"Hmm"

"Kita kan udah kelas 12, bentar lagi lulus, kalo misal aku ajak kamu tunangan gimana?"

Jangan tanya keadaan Karina saat ini karena sudah dipastikan dia sontak melotot ke arah Rey sambil terbatuk. Oh rasanya seperti tersedak 1 buah bakso di tenggorokannya.

"Kenapa gitu?"

Lagi-lagi alis Rey terangkat, "kok kenapa? ya karena aku serius sama kamu, aku mau ngiket kamu dulu, I don't wanna lost what's mine."












Hehehehe maaf ya baru sempet update

Ini bonus pict cokiberJangan lupa vote dan comment yaw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bonus pict cokiber
Jangan lupa vote dan comment yaw

Moth To A FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang