04

147 22 0
                                    

Suara mobil yang terdengar berhenti di depannya membuat Karina mengalihkan pandangan dari sepatunya. Ia seperti tak asing dengan mobil tersebut sebelum kaca jendelanya terbuka dan memperlihatkan seseorang dengan kacamata hitam disana.

"Sini naik Rin" ucap Gema sambil menurunkan kacamata hitamnya.

Karina memutar bola matanya malas, "gaya banget dah lo pake kacamata segala". Namun, Karina tak menolak, ia langsung membuka pintu mobil di sebelah Gema dan memposisikan diri disana.

"Tumben bawa mobil"

Gema mengangguk, "mau jemput temen gue di bandara"

"Temen apa temen? Oh lo bolos basket ya jadi? Wah gue bilangin Rey nih" Karina bersiap untuk menelfon Rey, tapi malah ditoyor sama Gema.

"Cowo lo yang nyuruh gue nebengin lo ege! Padahal gue rencananya mau langsung ke bandara"

Karina mengusap kepalanya yang ditoyor Gema. Ia dan Gema itu teman kecil. Rumah mereka bersebrangan, jadi ya ia pikir Gema menebenginya karena ikhlas.

Karina bersiap untuk keluar dari mobil namun ditahan oleh Gema, "dih ngambek bocil"

"Bodo"

Karina melipat kedua tangannya di dada sambil memasang wajah marah yang tidak dipedulikan oleh Gema. Ia gemas sendiri sampai mencubit lengan Gema yang sedang menyetir.

"Apasih cil, ganggu aja" Gema mengusap-ngusap lengannya yang perih gara-gara dicubit.

"Lo tuh ya temen gue dari bayi tapi tetep ga berubah ya resenya"

Sementara Gema hanya tertawa mendengar itu. Benar yang dikatakan Karina, Gema itu jahil, apalagi kalo sama Karina. Tapi kalo gaada Karina, si Gema juga ngerasa kesepian.

Di sepanjang perjalanan tentu saja mereka tidak hanya diam. Semua hal-hal kecil juga mereka ributin. Contohnya kayak sekarang, Karina dan Gema sibuk gonta-ganti lagu karena satunya suka K-Pop dan satunya lagi suka playlist angkot. Jangan ditanya kenapa bisa ada lagu K-Pop di mobil Gema. Ya tentu saja ulah Karina yang setiap menebeng memindahkan lagu-lagu favoritnya ke mobil Gema.

Namun, akhirnya Gema mengalah, toh sebentar lagi sudah sampai dan dia bisa mendengarkan playlist angkotnya sesuka hati saat perjalanan ke bandara.

"Mau jemput siapa sih Gem emangnya?"

"Kepo"

"Ih serius bisa ga?" jawab Karina yang lama-lama kesal karena Gema kelewat rese.

"Ada deh, lo kenal kok orangnya, dah hus hus sana turun" usir Gema sambil mendorong pelan tubuh Karina dari mobilnya sesampainya di depan rumah.

Karina yang diperlakukan seperti itu nampaknya sudah setengah mendidih hingga melupakan jawaban Gema, "ih iya iya gausah pegang-pegang lo ntar naksir"

"Idih gamau naksir lagian" Gema membuat gerakan seolah-olah bergidik ngeri. Lalu sebelum Karina masuk lagi dan memukulnya, ia segera melajukan mobilnya. Gema bisa mendengar teriakan kesal Karina yang membuatnya tertawa puas bisa mengusili Karina, lagi.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Gema mengetuk-ngetukkan jarinya pada setir karena bosan. Tak lama kemudian ia melihat 2 orang yang tampak tak asing postur tubuhnya. Ia segera keluar dari mobil dan menyapa orang tersebut. Mereka saling high-five satu sama lain dan berjalan menuju mobil Gema.

Suara tawa mereka pecah seakan melepas rindu yang lama tak bertemu. Ketiganya saling bercerita setiap perjalanan hingga salah satu dari mereka meminta untuk berhenti di mini market untuk membeli beberapa snacks untuk persediaan di rumah.

Kini hanya tinggal 2 orang saja yang ada di mobil. Gema mencoba menyalakan musik agar tidak begitu hening, entahlah orang yang berada di kursi penumpang belakangnya ini tampak sibuk dengan ponselnya. Jadi ya ia tak ingin mengganggu.

"Lo ga kangen sama Karin?" siapapun tolong sekap mulut Gema sekarang juga.

Yang ditanya hanya menyenderkan tubuhnya sambil tersenyum, "ngapain? kan cuma mantan? Lagian udah jadi cewenya Rey"





















Happy reading guys!
Jangan lupa beri dukungan dengan vote dan comment ya!
Thank youuuuu
Dapet bonus dua manusia yang suka jahilin Karin.

Juan dan Gema password-nya : Ga resein Karin ga asik.

Juan dan Gema password-nya : Ga resein Karin ga asik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moth To A FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang