07

117 19 0
                                    

"Sstt.. pelan-pelan kan bisa"

Karina menatap sinis pada orang di hadapannya ini, "lo pasti pura-pura sakit kan?!"

Hesa yang dituduh seperti itu langsung melotot tak terima, "enak aja kena kuah panas dikata pura-pura"

"Lagian lo juga modus pegang-pegang tangan gue tadi"

Karina yang mendengar itu reflek mengencangkan perban yang membuat Hesa meringis minta ampun.

Kini keduanya hening, tak ada yang saling memulai pembicaraan. Karina yang fokus mengobati luka bakar pada tangan Hesa, sementara Hesa yang tak mengalihkan matanya sama sekali dari gerak-gerik Karina.

"Rey masih nungguin di depan?

Karina mengendikkan bahunya tidak tau sebab tadi Rey memang mengekor dan berhenti begitu saja di depan UKS. Entahlah ia tidak ingin memikirkan hal itu, yang diinginkan Karin sekarang hanyalah pergi dari orang gila di hadapannya ini.

"Truso gamau nanyain gue baliknya kapan atau nanyain kabar gue gitu?"

Karina melirik sekilas pada Hesa, "bawel banget sih lo, lagian ga penting juga"

Bukannya tersinggung, Hesa justru terkekeh dengan respon Karina yang ketus terhadapnya. Melihat Karina yang tampak hendak selesai memasang perban padanya, Hesa pun memiliki ide.

"Duh kayaknya abis ini gue ga bisa nyetir sendiri deh, trus gimana ya nanti gue di apart" keluh Hesa dengan nada yang menyedihkan.

Karina yang sedang mengembalikan sisa perban ke tempatnya pun berdecak.

"Lo sengaja ya?"

"Ngapain anjay, orang gue lagi ovt sendiri kok, nguping aja lo"

Karina pun menatap Hesa tak terima, "dih, orang lo ngomongnya nyaring gitu, orang conge yang ga denger mah"

Hesa mengendikkan bahunya acuh, "gara-gara lo nih, tanggung jawab dong"

"Kan udah gue obatin njir?"

"Gitu doang? Terus gimana kehidupan gue kedepannya Rin? Masa lo tega?"

Karina menatap Hesa tak percaya, "gue heran kok bisa ya orang selicik lo masuk ke perwakilan study exchange tahun lalu"

"Kenapa emang? Lo ga rela jauh dari gue kah"

"Intinya aja deh, lo mau gue ngapain buat nebus kesalahan gue?" Karina tak ingin pembahasan itu semakin panjang dan memutuskan untuk menekankan apa kemauan licik Hesa.

Hesa yang mendengar itu sontak tersenyum miring, "gue mau lo nemenin hari-hari gue"

"maksudnya buat bantuin gue kalo kesusahan mau sesuatu" tambah Hesa cepat.

Karina mencoba menahan diri untuk tidak mengumpat, "kan lo ada sepupu namanya Gema, lo bisa tinggal disana dulu Mahesa Orion"

Sebenarnya Hesa saat ini sudah tak sanggup untuk menahan tawanya karena suara Karina yang terdengar ingin meledak saat itu juga.

"Gamau, kan lo pelakunya. Lagian gue tinggal di apart, jadi ya lo harus nginep di apart gue sampe gue sembuh"

Karina reflek mencubit lengan Hesa, "mesum lo"

"Aduh, tangan diperban gini ya kali gue sempet mesumin lo"

"Di rumah Gema deh, kan deket juga, jadi gue bisa kesitu kapan aja"

Hesa tampak menimang-nimang tawaran Karina itu, ia pun mengangguk setuju.

"Lo bisa bawa mobil kan? Nih kuncinya, nanti gue samperin" ucap Hesa sambil merogoh saku seragamnya dan memberikannya pada Karina. Belum sempat Karina menjawab sepatah kata pun, Hesa sudah melenggang pergi seperti tanpa dosa.

-----------------------------------------------------

Terdengar suara pintu yang hendak di buka membuat Rey seketika berdiri. Rey sedari tadi sudah menunggu Karina di depan UKS dan tidak beranjak sama sekali dari tempatnya.

"Weits long time no see brader" ucap Hesa menyapa Rey dengan high five yang ia lakukan dengan tangan kiri.

"Gimana basket kita? Aman?"

"Amanlah, ditunggu partisipasi dari lo nya"

"Yoksi, nunggu ini sembuh dulu"

Rey mengangguk seraya melihat tangan temannya yang diperban itu, "Maafin cewe gue ya Hes"!

Hesa tidak membalas, ia hanya terkekeh. Entahlah apa yang lucu sehingga ia tertawa.

"Cabut dulu yak"





Double update nih
Jangan lupa streaming MV Aespa Drama ya guys
Dan jangan lupa Enhypen mau comeback juga huhu ga sabar banget

Double update nihJangan lupa streaming MV Aespa Drama ya guysDan jangan lupa Enhypen mau comeback juga huhu ga sabar banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mimin nungguin mereka bikin challenge tiktok apakah mungkin
👁️👄👁️

Moth To A FlameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang