37. wedding flower bouquet.

10.9K 1K 40
                                    

Minhyung rupanya tidak membual tentang dirinya yang akan menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyung rupanya tidak membual tentang dirinya yang akan menikah. Minggu lalu lelaki bersurai terang itu mengajak Jaemin bertemu sesuai janjinya hari itu. Dengan membawa calon suaminya, mereka bertemu untuk makan siang bersama.

Lee Donghyuck-pria manis berkulit tan, pemilik tahi lalat berbentuk rasi bintang di pipinya.

Tapi bukan itu yang jadi perhatian Jaemin pada pertemuan pertama mereka saat itu.

Bentuk wajah juga suara nya yang unik mengundang ingatan samar di kepala Jaemin. Ragu-ragu dia berkata tahu lelaki ini namun tidak terlalu yakin.

"Oh! Bukankah kau fullsun?? kau seorang travel vlogger, kan? Astaga! aku sering menonton video mu di YouTube!!"

"Oh oh! Jadi apakah kekasih mu yang katanya orang Korea Canada itu Minhyung hyung??"

Jaemin menutup mulut nya. Dia sungguh tidak menyangka bisa bertemu dengan Donghyuk di sini.

Jaemin tidak berbohong kalau dia sering menonton video perjalanan lelaki itu saat sedang menemani Jisung bermain.

Lee Donghyuk-lelaki itu merespon dengan tertawa kecil mendapati bagaimana antusias nya Jaemin saat itu. Dan itu rupanya membuka jalannya perkenalan lebih lancar tanpa adanya kecanggungan. Seperti halnya pertemuan antara teman lama yang sudah saling kenal sebelum nya.

Mereka banyak berbicara. Saling berbagi hal-hal kecil seperti bercerita tentang keseharian hidup.

"Jangan lupa untuk datang ke pernikahan kami!"

"Pasti. Aku akan datang."

Sesuai hari dan tanggal yang tertera pada surat undangan pernikahan. Tiba sudah hari yang dinantikan. Pernikahan Minhyung dan Donghyuck yang digelar di salah satu hotel di Ibu Kota.

Jaemin, Jeno dan Jisung tentunya jadi salah satu yang menempati meja tamu, bersama Ayah dan Ibu yang rupanya ikut sempat kan waktu.

Tadi sebelum pemberkatan, Jaemin sempatkan dirinya pergi menemui Donghyuck di ruang tunggu. Mengucapkan selamat sekaligus menyerahkan hadiah pernikahan dari nya dan Jeno.

Acara pernikahan kedua pasangan yang katanya sudah menjalin hubungan sekitar empat tahun itu syukur nya berjalan lancar. Dikatakan itu cukup meriah. Walaupun hanya berisi tidak lebih dari seratus tamu undangan. Mengingat hanya orang-orang terdekat saja yang hadir di dalam acara sakral kedua anak adam itu.

Di penghujung acara-di mana terdapat sesi pelemparan buket bunga pernikahan. Para teman-teman dekat dari kedua pengantin yang kini tampak berkerumun di satu tempat. Mereka yang lajang atau mereka yang sudah punya pasangan namun belum sampai ke tahap pernikahan terlihat menunggu dengan antusias besar.

Semua mata tentunya ikut tertuju ke sana. Tak terkecuali Jaemin sekalipun. Lelaki Agustus itu terlihat sedang menikmati hidangan di meja nya. Kendati demikian, matanya ikut terfokus memperhatikan kerumunan orang-orang muda. Mengira-ngira, siapakah kiranya seseorang yang beruntung itu.

Hitungan mundur di layangkan. Donghyuck dan Minhyung di atas sana sudah berancang-ancang mengayunkan. Namun begitu selesai di angka satu, kedua mempelai itu belum juga lemparkan bunga di tangan.

Donghyuck berbalik badan. Lelaki berkulit tan itu lemparkan senyum jenaka yang mana membuat semua orang lantas kebingungan atas tingkah lakunya. Jelaga hitam nya lalu di bawa menyebar ke tempat duduk para tamu undangan. Memastikan seseorang yang sempat dilihat matanya beberapa menit yang lalu.

Ketemu.

Mata Jaemin melotot kecil kala senyum Donghyuck tertuju ke arah nya. Lelaki itu dengan di bantu Minhyung turun dari podium dan berjalan ke arahnya.

Kepala Jaemin lantas bertanya-tanya. Apakah lelaki itu mau dia ikut ke dalam barisan?

"Aa..apa?"

Jaemin berdiri dari duduknya ketika Donghyuck benar-benar berdiri di depannya. Dengan diliputi rasa bingung yang luar biasa dia bertanya-tanya saat lelaki itu tiba-tiba saja menyerahkan buket bunga ke tangan nya.

"Ini..A-apa yang..?"

Belum selesai dari keterkejutan nya, Jaemin menoleh ke samping saat rasakan jas hitam nya di tarik kecil.

Dan kali ini dia benar-benar hampir dibuat jantungan saat Jisung tiba-tiba saja mengeluarkan kotak kecil berisi cincin pernikahan di dalamnya.

"Nana, terimakasih banyak sudah merawat dan membesarkan ku dengan baik selama ini. Kita adalah keluarga dan aku benar-benar menyayangimu! Sampai kapanpun Nana adalah satu-satunya Ibu terbaik yang pernah aku miliki! tapi Nana, maukah kau menjadi pendamping hidup Ayah?"

Jaemin menutup mulutnya. Perasaannya campur aduk saat ini. Terkejut, bingung dan pastinya haru bergumul menjadi satu. Sungguh, sekalipun dia tidak pernah terpikirkan akan mendapatkan kejutan lamaran seperti ini. Apalagi di pesta pernikahan orang lain.

Kepala nya lantas terdongak mencari sosok Jeno. Lelaki itu tersenyum dan kemudian bergerak mengambil cincin.

"Will you?"

Air mata Jaemin berlinang, berkumpul di pelupuk mata dan memburam kan penglihatan. Getar tangan nya tak tertahankan saat Jeno menariknya untuk memasangkan cincin di jari manisnya.

"Ini pas." Jeno tertawa kecil, ada rasa bangga tersendiri saat tahu lingkar jari manis adik iparnya itu benar.

Dan air mata Jaemin benar-benar luruh saat Jeno memeluk nya.

tbc

the next chapter will be the end of the story, happy reading guys >>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

the next chapter will be the end of the story, happy reading guys >>

Brother-in-law Zone !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang