BAB 5 (MANTAN YANG PEDULI)

250 10 0
                                    

Happy Reading

~
~
~
~

"Dimana?" Ankara berjalan memasuki ruangannya dengan kedua tangan yang masuk kedalam saku celana.

Siang itu Alisya menitipkan Alaska bersama kedua orang tuanya karena ia akan pergi menuju kantor Ankara dan akan membahas sesuatu mengenai anak kecil yang sudah hampir beberapa minggu ini berada di rumahnya. Bahkan Alisya cukup terhibur dengan kehadiran anak itu, rumah juga terlihat sedikit ramai meskipun hanya dua orang yang menghuninya.

"Lagi di rumah ibu" Ankara hanya mengangguk kemudian duduk bersebelahan dengan Alisya.

Laki - laki itu menghembuskan nafas dengan kasar,ia bersandar pada sofa berwarna coklat tua dengan pandangan yang lurus kedepan melihat beberapa bangunan dari balik jendela kaca ruangannya. Kemudian melirik Alisya dari sudut mata.

"Ini cuma perasaan dan kecurigaanku pada Alaska Sya" Ankara semakin menggeser kepalanya hingga jatuh di bahu perempuan itu.

"Apa?" Alisya yang masih sibuk melihat tab milik Ankara tetap mendengarkan laki - laki itu berbicara.

"Kalau menurutku dia ada yang tiap harinya memberi tahukan".

"Maksud kamu gimana?" Alisya kali ini duduk bergeser yang membuat Ankaraa jatuh kesamping.

"Yang bener kek Sya" Ankara membenarkan dirinya duduk dengan tangan terlipat di sandaran sofa dan menopang sisi kepala.

Alisya terkekeh kemudian duduk menyamping dengan badan dan kepala yang bersandar di sandaran sofa, tatapannya tertuju kearah Ankara. "Terus maksud kata - kata ruwet kamu tadi itu apa?".

"Maksudku adalah kata - kata yang dikeluarkan oleh Alaska adalah sudah template, bisa di bilang ada yang membuat sekenario untuk anak itu mengatakan seperti ini dan itu. Seperti kemarin Alaska manggil aku 'Ayah' tapi sebelumnya dia gak manggil aku gitu".

"Kebetulan mungkin" Alisya mengambil kembali tab milik Ankara yang sempat ia taruh di atas meja kaca.

"Aku sempet mikirnya juga gitu, mungkin kebetulan. Tapi aku juga mikir kalau ada yang menyuruh dia mengatakan seperti itu tapi siapa dan kapan. Kapan orang tersebut sempat bertemu dengan Ankara".

Alisya menatap lagi laki - laki yang ada di depannya, ia melirik sekilas tab yang sedari tadi ia lihat berisikan biodata orang - orang yang dulu bekerja di panti asuhan milik Alaska, juga ia melihat biodata Alaska yang sudah ditemukan oleh Ankara tetapi sayang biodata anak itu tidak lengkap dan cukup minim informasi.

Alisya membaca kembali tab tersebut dengan kepala yang masih mengingat kata - kata dari lelaki di sebalahnya ini, ia membaca satu persatu dengan teliti biodata orang pengurus panti tersebut. Bahkan Alisya sempat kaget karena panti tersebut cukup besar dan yang paling luar biasanya adalah donatur dari panti tersebut disana bukanlah orang biasa.

# # # #

pukul 7 malam Alisya pulang sendiri kerumahnya karena Alaska yang sempat ia jenguk untuk diajak pulang ternyata tidak mau, bahkan anak itu menangis ketika di gendong oleh Alisya untuk diajak pulang dan jadilah ia pulang sendiri hari ini.

setelah membersihkan diri dan melakukan ibadah sholat isya, Alisya turun menuju lantai bawah untuk membuat spageti. Tetapi saat dirinya akan berjalan menuju dapur ia mendengar seperti ada orang di luar rumah dan terlihat juga bayangan di bagian cela pintu rumahnya. Alisya dengan berani berjalan kemudian berjongkok di tepi jendela yang tertutupi oleh gorden mengintip sedikit disana.

"Siapa dia?" Alisya menautkan kedua alisnya, ia menutup kembali gorden tersebut lalu berjalan dengan sangat pelan menuju ruang tengah mengambil ponsel untuk memotret orang yang ada di depan sana.

Mom Alisya (Single Mom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang