SPESIAL BAB (PUASA DAN ES KIKO)

116 3 0
                                    

Siang itu udara di luar rumah cukup panas, bahkan dua orang yang ada dalam rumah tidak ingin bergerak dari bawah AC di ruang tengah. Mereka sebelumnya mendorong sofa tepat dibawah AC agar bisa merasakan dinginnya angin yang keluar dari sana.

"Enak ya Mom" anak itu menyandarkan dirinya di tubuh Aliya yang sedang duduk dengan tangan bermain Ipad untuk mengurus pekerjaannya dari rumah.

"Iya" Alisya yang masih menggunakan baahan mukenah menganggukkan kepala, melihat Alaska yang memejamkan mata.

"Ass--" seseorang yang akan masuk dari depan rumah menautkan kedua alisnya karena pintu yang ia buka seperti terhalang sesuatu.

"Alisya!" teriak lai-laki tersebut dari luar rumah. Ia bahkan berusaha memasukkan kepalanya di sela-sela pintu yang hanya terbuka sedikit. "Sayang, kamu ngapain disitu".

Alaska dan Alisya terkekeh kemudian dengan cepat berdiri dan menarik sofa tersebut agar pintu rumah bisa terbuka.

"Kita lagi kepanasan Yah" kata Ankara yang kemudian mengambil tangan laki-laki itu untuk mencium memberi salam.

"Panas banget Mas di rumah ini" Alisya berjalan dengan manja kemudian memeluk Ankara, tetapi ia lepas lagi karena tubuh laki-laki itu lebih panas "gak jadi kamu lebih panas, karena dari luar".

Ankara hanya bisa menghela nafasnya, ia kemudian memberikan paper bag kearah Alaska, "ini Ayah belikan Es Kiko, tapi bolehnya dibuka waktu buka puasa sekarang Alaska taruh dulu di lemari es".

Anak itu menerima dengan riang apa yang di berikan oleh Ankara, ia berjalan meninggalkan kedua orang tuanya menuju lemari es.

"Masuk kamar aja, AC nya lebih dingin disana kemarin pagi udah di benerin soalnya" Alisya dengan cepat meninggalkan Ankara kemudian masuk kedalam kamar.

"Mommy kemana Yah?" kata Alaska yang baru saja datang dari dapur.

"Masuk kamar soalnya AC disana lebih dingin" tanpa basa-basi anak itu juga masuk ke dalam kamar dimana Alisya berada.

Ankara yang melihat dua orang itu hanya bisa menggelengkan kepala. Semakin hari, keabsurd-an mereka semakin menjadi dan Ankara sudah lepas tangan.

Ia berjalan menuju ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda di kantor, karena saat melihat CCTV rumah tiga orang laki-laki yang tidak ia kenal berdiri didepan rumah entah sedang apa. Maka dari itu Ankara memutuskan untuk pulang dan mengadakan rapat secara online.

# # # #

Hingga jarum jam menunjukkan pukul 3 sore, Alisya yang akhirnya tertidur bangun untuk melaksanakan ibadah. Setelah itu ia keluar menggunakan motor untuk menuju depan perumahan membeli keperluan buka puasa seperti takjil.

setelah membeli beberapa macam takjil Alisya kembali, saat sudah memasuki jalanan perumahan dari jarak ia saat ini matanya memandang Ankara yang berdiri dengan kedua tangan masuk didalam saku celana pendeknya dan sedang berbincang dengan tetangga sebelah.

"Selamat Sore, pak Roni" sapa Alisya yang sudah turun dari motor.

"Sore Bu Alisya" dengan senyuman tetangga bernama Roni itu kembali menyapa Alisya, "kalau begitu saya pamit dulu".

Setelah kepergian Roni, Ankara membantu sang istri memasukkan motor kedalam garasi. "Banyak banget, beli apa aja?".

"Cuman takjil aja, kamu habis siram tanaman?" kata Alisya yang melihat tanaman dan rumput di halaman rumahnya basah.

Ankara hanya menganggukkan kepala, kemudian berjalan memasuki rumah dengan membawa belanjaan Alisya.

Saat mereka berdua akan menuju meja makan, terdengar suara dari arah dapur yang tidak bisa di definisikan seperti apa.

Mereka berdua mengintip dari tempat berdiri, dan terlihat seorang anak kecil yang berdiri didepan lemari es. Dua orang dewasa itu tahu apa yang anak itu lakukan.

"Ehmm, panas-panas gini enaknya buka puasa pakai Es Kiko kali ya Mom?" Suara Ankara itu membuat sang anak membelalakkan mata dan dengan cepat menaruh Es kembali ketempatnya.

Alisya yang melihat reaksi dari Alaska sedikit terkekeh. "Iya, Yah. Apa lagi yang rasa anggur".

Alaska semakin kaget karena Alisya tahu bahwa ia sebelumnya memegang Es Kiko rasa Anggur, dengan pelan anak itu turun dari pijakannya. Ia menutup dengan pelan lemari Es tersebut dan dengan cepat memindahkan pijakannya didepan wastafel kembali.

"Oh, ternyata ini bocilnya" kata Ankara yang sudah berdiri dibelakang Alaska, membuat anak itu tidak berani berbalik.

"Sini kamu bocil" dengan gerakan cepat Ankara menggelitiki anak itu yang membuat Alaska tertawa dan menjerit.

"Ayah ampun Ayah" kata Alaska dengan tawa yang lepas.

Setelah itu Ankara turunkan anaknya diatas sofa dan duduk bersebelahan dengannya.

"Maaf, Ayah" kata anak itu dengan kedua kepala yang tertunduk. "Habisnya, hari ini panas banget dan Alaska gak kuat haus".

"Iya gak papa, yang penting Alaska belum batalkan? Belum diminumkan Es Kikonya?".

Anak itu menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

"Good job, puasa itu melatih kesabaran Kak, jadi kalau haus harus ditahan dan sabar, sebentar lagi juga udah mau buka puasa sayang kalau sekarang dibatalin sia-sia dong sejak pagi gak makan dan minum. Iya gak?".

Anak itu menganggukan kepala lagi, setuju dengan apa yang dikatakan oleh Ayahnya.

"Kakak loh hebat bisa puasa sampai magrib, biasanya anak-anak seusia kakak maunya cuma sampai dhuhur aja".

"Iya kah?" Ankara menganggukan kepala.

Anak itu kemudian tersenyum dengan bangga karena dirinya hebat.

# # # #

pukul 6 sore adzan berkumandang, tiga orang didalam rumah itu sama - sama mengucapkan 'Alhamdulillah' karena sudah memalui puasa hari ini dengan baik meski terdapat drama panas disiang hari dan kemungkinan batalnya puasa Alaska sebelum waktunya.

"Yay, Es Kiko" anak itu mengambil Es Kiko yang sudah di buka ujungnya oleh Alisya. Ia berjalan menuju meja makan dengan riang karena sudah bisa merasakan segarnya Es tersebut.

"Oh iya, kamu tadi siang kenapa kok mendadak pulang mas?".

Ankara menggelengkan kepala, "ada orang didepan rumah jadi aku pulang langsung".

"Berapa?".

"Tiga, laki semua".

Alisya menganggukkan kepal berkali-kali. "Apa kita pindah aja ya mas?".

"Kamu mau?" tetapi pertanyaan Ankara mendapat jawaban gelengan. "Nah".

Kemudian keduanya melanjutkan lagi kegiatan makan yang sempat terhenti karena mereka harus berbicara.

# # # # #

Selamat malam semuanya, apa kabar nih? Semoga dalam keadaan sehat ya kalian semua.....

Selamat puasa semuanya, meskipun cukup tekat ngucapinnya sih. Tapi gak papalah yang penting udah ngucapin.

Semoga puasa tahun ini menjadi berkah ya, dan lancar puasanya.

Terima kasih buat 2k pembaca di cerita ini. Semoga Bab Spesial ini bisa menemani kalian saat sahur atau pun berbuka puasa.

Sekali lagi terima kasih semuanya, see you.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mom Alisya (Single Mom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang