10. Kedatangan Mereka

35.5K 3.1K 224
                                    

Hai Gaiseee
Kembali lagi bersama Only
Tetap support cerita ini yaa

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN

Kalau gk bagus ceritanya bilang ya biar Only rombak lagi alurnya

AWAS KESANDUNG TYPO 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING GAISEEE 😘

"Tapi gue baru dari sana, kagak ada dia"

Vian mengedikkan bahu "Nggak tau Bang"
jawabnya lalu melanjutkan langkah yang tertunda untuk mengambil kudapan dalam kulkas.

Arvind berdecak kesal, mengacak rambutnya sambil berjalan memasuki lift menuju kamar. Begitu melewati pintu kamar si kembar Viaro, Arvind dengan sengaja menendang kuat pintu bagian bawah membuat Varo tersentak kaget. Arvind masih kesal atas ejekan adiknya tadi pagi di meja makan.

"BANG ARVINDDD BANGKEEEE"

🧸🧸🧸

BAGIAN 10

"Bang, gue mau beli game PlayStation 5 Golden Rock yang keluaran terbaru itu loh"

Vian mengalihkan pandangan menatap Varo yang dengan lincah menggerakkan jarinya di atas keyboard hp.

"Daddy bakal matahin batang leher lo sebelum PS nya lo pegang" sarkas Vian

"Sumpah ini PS the best banget. Nanti gue bakalan ajak Baby buat main bareng. Ide gue brilian kan Bang?"

Vian mendengus, Varo tidak memperhatikan kalimatnya dengan baik. Mungkin mereka bisa membelinya kalau tidak sedang dalam masa hukuman. Tapi, sang Daddy masih marah pada mereka jadi itu adalah hal yang mustahil.

"Harganya berapa?" Tanya Vian pelan

"Gue baru cek, sebenarnya nggak mahal-mahal amat sih cuma 7 Miliaran doang Bang. Menurut gue worth it. Bahannya dari emas, kualitasnya juga nggak main-main" jelas Varo panjang lebar sambil tersenyum meyakinkan

"Bentar gue--"

Bruk bruk bruk

"KELUARRR MEREKA BENTAR LAGI DATANG"

Ucapan Varo terpotong karena tendangan Arvind pada pintu kamar mereka seperti biasa disusul dengan teriakannya.

"BISA NGGAK JANGAN DITENDANG PINTUNYA BANG, GUE ADUIN DADDY AWAS AJA LO" Ancam Varo balas berteriak dari dalam kamar

Dia sangat kesal pada Abang tak berakhlaknya itu. Sudah nakal, pembolos, musuhnya dimana-mana, sering di ulti Daddy tapi tak pernah mau bertobat.

Tak ada respon dari sang empu. Si kembar Viaro segera beranjak dari tempat tidur untuk menuju halaman belakang yang sangat luas. Mereka harus menyambut kepulangan Abang-abangnya dari negeri seberang.

Arvind, Alvian dan Alvaro juga seluruh bodyguard sedang berdiri menatap ke arah langit menunggu salah satu Helikopter pribadi Arthur-Agusta Westland 109-yang sudah terlihat eksistensinya dari arah Barat.

"Kira-kira, Abang yang lain bakal nerima Baby nggak Bang?" tanya Varo pada Vian sembari terus menatap langit

Vian menoleh "Nggak tau juga, mungkin bisa" jawab Vian ragu

Helikopter itu mendarat dengan mulus di aspal yang memang dibuat khusus sebagai landasan capung-capung besi pribadi Arthur. Pintu terbuka menampilkan dua orang yang berjalan keluar beriringan melewati tiga undakan tangga yang di desain secara khusus. Mereka disambut oleh para bodyguard yang berdiri berjejer dari pintu Helikopter. Menunduk sambil mengucapkan selamat datang.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang