DUA BELAS

72 4 1
                                    


Annyeong Haseyo Everyone
Happy Reading GUYS 👋

*-*-*-*-*-*

Gadis itu keluar dari rumah dengan membawa sapu beserta kemoceng bulu di tangan nya.

"Babu nya udah nyampe. Masuk dulu, ada sarang laba-laba yang harus di bersihkan." Ujar Zoya.

Agasa membelalakkan matanya tak percaya.

Dirinya sudah tampil setampan mungkin kali ini demi melamar gadis itu.

Tapi gadis itu ingin dirinya membersihkan sarang laba-laba?

Gue bukan cleaning servis. Batin Agasa.

Namun pemuda itu nampak hanya menuruti perintah gadis itu.

"Disana gudang nya." Ujar Zoya.

Agasa menaikkan sebelah alisnya.

"Iya anda masuk kedalam lalu saya kunci dari luar." Ujar Zoya seraya berjalan meninggalkan tempat itu.

"Cebol! Yang bener aja!! Gue udah handsome kayak gini, malah di suruh jadi cleaning servis. Jangan ngadi-ngadi lo!!" Kesal Agasa.

Namun bukan Zoya namanya jika menuruti  Agasa.

"Enggak ada! Yang ada lo lebih jelek daripada tukang mie ayam langganan gue. Udah ganteng, pekerja keras, rajin, sopan banget, tutur katanya lembut. Enggak kayak lo minim akhlak. Kalau dia yang datang buat lamar gue pasti bakalan gue terima, jangan kan besok, hari ini sekalipun gue ayo!" Ujar Zoya seraya membayangkan wajah tukang mie ayam yang katanya ganteng itu.

Agasa membelalakkan matanya tak percaya.

"Gue yakin dia enggak lebih ganteng dari gue." Ujar Agasa seraya merapikan rambutnya.

"Ck. Terlalu pede tidak baik!!" Kesal Zoya.

Agasa tersenyum tipis.

"Kalau misal nya ada yang datang buat lamar lo pakai mie ayam lo mau?" Tanya Agasa.

Zoya terkekeh kecil.

"Hahaha lawak lo! Gue masih pengin ngejar mimpi gue. Tapi---kalau jodoh nya cepet, ya enggak papa, masa mau nolak rezeki. Gue yakin siapapun calon suami gue nanti, dia adalah yang berani datang dengan gentle ngomong kalau mau serius jalin hubungan sama gue. Ganteng itu relatif, paham agama itu yang utama. Enggak suka menye-menye. Dan pengertian, sabar, juga setia. Mau terima gue apa adanya.  Semoga saja calon suami gue kayak gitu." Ujar Zoya seraya tersenyum tipis.

Ia sadar jika dirinya masih terlalu jauh dari kata sempurna.

Tapi ia akan berusaha sebaik mungkin nantinya.

"Dan harus bisa ajarin gue masak. Soalnya gue enggak bisa masak. Gue bisa nya habisin nasi. Hehehe." Ujar Zoya.

Agasa tersenyum tipis.

Kalau jodoh lo itu gue gimana? Lo mau sama mantan Pakboy kayak gue? Batin Agasa.

"Udah lah, mikir nya nanti kalau jodoh nya udah kelihatan hilal nya!!" Kesal Zoya.

Setelah nya gadis itu nampak menatap kearah Agasa sinis.

"Mau minum teh, kopi apa susu?" Tanya Zoya.

"Lo nawarin gue?" Tanya Agasa.

"Enggak! Lagi latihan vokal aja." Balas Zoya asal.

"Oh gitu, jelek suara lo. Cempreng soal nya." Ujar Agasa.

"Nye-nye-nye! Mau minum apa lo?!" Kesal Zoya.

"Es Teh aja, sama biskuitnya juga buat camilan. Kalau boleh request, pesenin  Starbucks juga enggak papa kok, ikhlas." Ujar Agasa seraya terkekeh kecil.

AGASA [ SLOW UPDATE ] & | FULL REVISI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang