"Gracias" Terima kasih.
"Si, Senor"
Juan mendatangi gadis berambut pirang yang duduk sendirian di tepi pantai setelah ia mengambil satu botol tequilla berserta dua gelas kosong yang diantarkan oleh anak buahnya. Barbara tampak terhanyut dengan pemandangan indah lautan yang ada di hadapannya, seolah semua keindahan itu tidak pernah ia nikmati sebelumnya.
Mendudukkan dirinya di sisi Barbara, Juan membuka tutup botol tequilla dengan giginya lalu ia menuangkan cairan itu ke dalam gelas hingga terisi setengah, "Minum" ucap Juan sembari menyodorkan gelas itu kepada Barbara. Barb menatapnya kemudian segelas tequilla yang berada di tangannya gadis itu terima sambil berkata, "Gracias" Terima kasih.
Melalui ekor matanya Barb diam-diam memperhatikan Juan yang duduk di sisinya sambil menikmati segelas minuman yang sama. Setelah mereka bercinta di laut situasinya kembali menjadi canggung seperti sedia kala, ini terjadi setiap kali mereka bercinta seakan Juan merasa menyesal dan tidak benar-benar menikmatinya. Tapi yeah terkadang seorang wanita dapat berpikir terlalu berlebihan, mungkin saja Juan tidak merasa demikian, sikap lelaki itu memang pada dasarnya sangat dingin dan tertutup.
Menyesap ssdikit tequilla untuk membasahi bibirnya yang terasa kering, Barb memberanikan diri berkata, "Bolehkah aku bertanya sesuatu?" satu alis Juan terangkat naik saat lelaki itu menatapnya, tanpa menunggu persetujuan dari sang Don Barb pun melemparkan pertanyaannya, "Mengapa kau membawaku ke sini?"
"Ke pantai ini?"
Barb menggeleng pelan, "Bukan. Ke Havana, untuk tinggal bersamamu"
Lelaki itu terdiam sejenak dengan mata yang terpaku pada wajah Barb yang gelisah menanti jawabnnya. Air muka Juan yang datar berubah menjadi serius, dahinya berkerut dalam seolah pertanyaan itu sangat mengganggu pikirannya. Barb berpikir untuk menarik kembali pertanyaannya karena mendadak ia merasa takut untuk mendengar jawaban dari bibir Juan, tapi belum sempat Barb melakukannya Juan sudah lebih dulu menjawab, "Karena aku tertarik kepadamu, memagnya apa lagi?"
Oh ya, tentu saja. Barb merasa lega mendengar jawaban yang begitu sederhan, tapi entah mengapa ia merasa Juan tidak mengatakan alasan yang sebenarnya?
"Sekarang giliranku" ucap Juan sambil mengisi kembali gelasnya yang telah kosong, "Sejak kapan kau bekerja di La lolita?" tanyanya.
Barbara tidak menyangka ia akan mendapatkan pertanyaan itu dari Juan, untuk yang pertama kalinya lelaki itu bertanya tentang masa lalunya, "Belum lama, itu adalah minggu kedua aku bekerja di sana ketika kau tiba"
Juan mengangguk paham, "Apa yang membuatmu terpaksa melakukannya?"
Kali ini Barb mendengus geli, pertanyaan Juan terdengar lucu di telinganya, "Kata siapa aku terpaksa? Aku mungkin gadis baru di La lolita tapi tempat itu bukanlah tempat pertamaku bekerja, aku telah menjadi pelacur sejak dua tahun yang lalu"
"Dua tahun?" Juan tampak terkejut, "Aku seharusnya menemukanmu lebih awal, bukan?"
Barb menyeringai, "Yeah, seharusnya begitu"
Untuk yang pertama kalinya Barbara melihat dengan jelas senyum di wajah Don Juan yang biasanya tegang dan kaku. Senyum terindah yang pernah ia lihat di wajah seorang pria, wajar saja Juan pelit dan jarang memamerkannya.
"Kau memiliki keluarga di Kosta Rika?"
Barb mendekat kepada Juan yang tak berhenti bertanya, entah mengapa ia merasa lelaki itu seperti sedang mengintrogasinya. Barbara hanya melemparkan satu pertanyaan dan ia membalasnya dengan tiga pertanyaan sekaligus. Tampaknya dia sedang memastikan kalau Barbara bukanlah seorang polisi atau agen yang menyamar untuk masuk ke dalam hidupnya.
"Tidak. Tidak ada siapa pun" jawa Barbara, singkat.
Juan menyelipkan helaian rambut yang menutupi sisi wajah Barbara ke belakang telinganya lalu berkata, "Bagus. Lebih baik kita tidak memiliki siapa pun dan terikat dengan siapa pun"
Mendengar aoa yang baru saja Juan katakan membuat Barb menatap manik birunya dengan heran, dia sepenuhnya tidak mengerti dengan jalan pikiran Juan, "Mengapa?"
"Sebab mereka dapat menjadi kelemahanmu"
Kelemahan? Bagaimana seseorang yang kita cintai seperti keluarga dapat menjadi kelemahan? Justru seharusnya merekalah yang dapat menjadi sumber kekuatan. Jujur jika Barb memiliki satu saja dari keluarganya yang masih hidup, dia pasti tidak akan terjerumus ke dalam dunia prostitusi.
"Aku tidak mengerti?"
"Kelak kau akan mengerti" sahut Juan. Sepasang mata yang tajam itu menatapnya intens, Barbara mencoba membawa jiwanya yang suram tapi itu tak pernah berhasil, Don Juan Duarte sangat pandai menyembunyikan apa yang sedang dia rasakan.
Entah keberanian dari mana Barb mendaratkan telapak tangannya pada dada Juan yang bidang. Jantung lelaki itu berdebar dengan sangat kencang saat Barb mendekatkan wajah seakan ingin mencium bibirnya. Tapi bukan itu yang ingin Barb lakukan, karena tepat saat bibir mereka nyaris bertemu Barb justru bertanya, "Mengapa kau begitu misterius, Don Juan?"
"Aku tidak bermaksud seperti itu"
"Ya, kau misterius dan tidak terduga"
Juan terkekeh pelan, "Aku pikir kaulah orang yang tidak terduga mengingat apa yang baru saja kau lakukan kepadaku di laut tadi" guraunya.
Oh.
Sontak wajah Barb memerah. Dia memukul pelan dada Juan dan kembali menjaga jaraknya dari lelaki itu setelah Juan membuatnya merasa malu, "Aku kedinginan, bisakah kita pulang sekarang?"
Barb yang merasa agak kesal bangkit dari duduknya tanpa menunggu jawaban Juan, tapi dengan gerakan yang sangat cepat Juan meraih pergelangan tangan Barbara dan menarik gadis itu sehingga Barb jatuh di atas pangkuannya. Barbara hendak bangkit lagi, namun Juan mengunci tubuhnya dengan sepasang lengan yang kuat, "Aku bisa menghangatkanmu jika kau mau"
Belum sempat otak Barbara memproses maksud dari kalimat lelaki itu, telapak tangan Juan yang kasar sudah lebih dulu menyelinap masuk ke dalam blus Barb yang basah, tangan lelaki itu merambat naik dari perut hinga ke dadanya. Juan meramas payudara Barbara dengan begitu lembut dan hati-hati, sehingga Barb terbuai oleh hasrat yang membakar tubuhnya lagi dan lagi.
Oh, terkutuklah Barbara jika dia menolak tawaran nakal itu sementara dirinya juga masih sangat bergairah. Dia membutuhkan Juan di dalam tubuhnya karena apa yang mereka lakukan di laut tadi tidaklah cukup untuk menuntaskan rasa haus dan lapar mereka terhadap tubuh satu sama lain.
— TBC —
Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Don Juan Mistress (Completed)
RomantizmWarning : Adult and explicit sensual content! Barbara bertemu dengan Don Juan Duarte, seorang gembong narkoba asal Kuba, di rumah bordil tempatnya bekerja. Mulanya mereka hanya menghabiskan satu malam bersama hingga tanpa Barbara duga Senor tampan i...