🐰𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜🐰
─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────
Mulut Ariel terbuka sedikit. Sepasang manik cokelat itu tampak tidak percaya. Dia meneliti dengan cermat.
Rambut hitam sepundak dengan bentuk wajah oval. Kulitnya yang putih dan tidak ada kecacatan pada orang itu. Dia seperti seorang gadis berusia 17 tahun.
"Ne—Nenek? " Matanya mengerjap sebentar. Bagaimana mungkin gadis ini adalah neneknya? Dia menggeleng keras mencoba untuk tidak mempercayai diagnosa pikirannya.
"Ariel, Aku memang nenekmu, orang yang telah merawatmu. Saat ini aku dalam wujud roh. Aku—"
"Bohong! Kau tidak mungkin wanita peyot itu! Kau tidak bisa menipuku! " Dia menunjuk dengan wajah menyala merah.
"Ya ampun, Kamu durhaka sekali, Ariel, " ujar gadis itu dramatis.
"Bahkan suaramu ikut berbeda. Jangan-jangan kau roh jahat yang ingin mengusai raga ini. Iya, ' kan?! " bentak Ariel.
Gadis itu menjadi kesal. Dia langsung menggeplak kepala Ariel hingga anak itu meringis kesakitan.
"Dasar cucu bodoh! Aku ini beneran nenekmu. Apa kau masih tidak percaya, ha? " Dia berkacak pinggang melototi Ariel dengan tajam.
"Kau... beneran nenekku? " tanya Ariel sekali lagi.
"Pakai nanya lagi! " Dia memalingkan wajah dengan ketus. Tubuhnya membeku ketika merasakan pelukan erat dari seseorang.
"Nenek, " sebut Ariel lirih. Dia membenamkan wajahnya di dada gadis tersebut. "Kenapa baru sekarang? " Isakannya terdengar samar- samar.
"Ariel.... " Telapak tangannya mengelus kepala Ariel.
Sementara itu, Puri menatap kedua orang itu tanpa ekspresi. Tak lama dia tersenyum lega. Tidak sia- sia dia melakukan ini. Yah, meskipun dia harus mengorbankan separuh kekuatannya.
"Yang Mulia..., " panggil Puri.
Mereka berdua menoleh dengan pandangan bingung.
"Siapa yang kau panggil, Puri? " tanya Ariel.
"Astaga! Imut sekali! " pekik gadis berambut pirang kecoklatan. Namanya Ratu. Dia adalah nenek angkat Ariel. Ariel tak menyangka neneknya sangat cantik dalam wujud remaja.
Ratu menggosokkan pipinya ke pipi Puri. Makhluk itu tampak pasrah saja. Ariel mendekati mereka.
"Nenek, sudahlah. Kau membuat Puri tidak nyaman, " tegur Ariel.
"Masa sih? " Alis Ratu bertautan tidak percaya. Dia menatap lekat Puri. Makhluk itu mendadak gugup.
Ariel langsung menarik Puri kedalam dekapannya. Tubuh Puri yang lebih mungil tenggelam dalam jaket Ariel.
"Kemarikan dia, Ariel! " Ratu mencoba mengambil Ariel, tetapi gerakan anak itu cukup lincah. Ratu sampai kewalahan mengejarnya.
"Yang Mulia, " panggil Puri.
Ariel tiba- tiba berhenti. Dia menatap Puri dengan penuh pertanyaan di wajahnya.
"Yang Mulia? " Dia mengulang kembali kalimat yang disebutkan oleh Puri. "Maksudmu ... apa? " tanya Ariel.
"Kamu adalah Yang Mulia- ku, Ariel. Sekarang dan mungkin selamanya aku adalah milikmu, " ucap Puri dengan tatapan polos.
Ariel menjauhkan diri. Dia seperti barusaja dilamar oleh seseorang, tapi ini....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ariel Di antara 2 Dunia
RandomMasuk ke dalam dunia novel dan menjadi salah satu karakter di sana tidak membuat Ariel takut atau khawatir. Justru dia bersikap santai dan tidak peduli. Entah apa tujuan para tokoh itu, dia akan melakukan cara untuk mengakhiri cerita yang menyebalka...