Part 5

2.3K 271 3
                                        

Semua orang sudah berangkat tadi pagi. Tinggal Ariel, Bintang dan Naga. Karena tidak ada kegiatan, Ariel memilih untuk jalan- jalan keluar. Sebelum itu, dia meminta izin pada Andrian.

"Ya, hati-hati. Hubungi Ayah kalau terjadi sesuatu, " pesan Andrian dari seberang telepon.

"Iya, Ayah, " jawab Ariel. Dia menutup komunikasi. "Kalian udah selesai? " Dia melirik kedua orang itu.

Naga mengangguk. Bintang menjawab,"Udah, yuk! "

Mereka bertiga menggunakan sepeda. Awalnya supir pribadi Andrian menawarkan untuk mengantar, tetapi ditolak oleh Ariel. Dia ingin berjalan dengan tenang.

"Kita mau kemana? " tanya Bintang.

"Jalan-jalan aja dulu, " jawab Ariel. Naga duduk anteng di jok belakang sepeda Ariel.

"Eh, lihat disana! " seru Bintang. Ariel menoleh. Dia melihat sekumpulan orang dan terdengar teriakan heboh dari mereka.

Ariel memicing berusaha melihat jelas. "Ada apa disana? " tanyanya bingung.

"Kita ke sana yuk, Riel! " ajak Bintang yang sudah pergi duluan.

"Hei, tunggu! " Baru saja menyusul Bintang, ujung kemejanya ditarik oleh Naga. Ariel mengernyit bingung.

"Kenapa? " Naga menggeleng.

Ariel menatap ke depan. Dia tidak melihat Bintang. "Aduh, anak itu. Bisa gawat kalau dia hilang. Naga, ayo kita cari dia! "

"Ja... Jangan, " cicit Naga.

Ariel menatap Naga aneh. "Kau ini kenapa sih? Aku mau cari Bintang. Kalau tidak mau, tunggu kami disini! " ujarnya kesal. Dia menarik kasar hingga genggaman Naga terlepas. Naga menunduk dengan tangan mengepal.

Ariel sibuk mencari Bintang. Dia meneliti satu persatu para penonton. Namun, sosok Bintang tidak terlihat juga.

"Kemana dia? " Perasaan nya jadi tak karuan. Apalagi ekspresi semua penonton terlihat kosong. Mereka seperti....

Ariel segera mencari Bintang. Dia harus menemukan bocah nakal itu. Dari jauh, dia melihat seringaian seseorang berpenampilan badut.

'Sial!' Dia merutuki dirinya yang membiarkan Bintang pergi. Pasti semua ini sudah direncanakan.

Ariel berbalik dengan cepat saat menyadari sesuatu. Dia tidak melihat sosok Naga di tempat itu.

'Puri, Aku minta bantuanmu! '

"Tuan, mobil warna hitam dari arah jam tiga! "

Ariel menoleh. Matanya membola melihat dua orang berpakaian badut mengangkut dua orang yang dikenalnya.

Ariel langsung mengejarnya. Sayangnya, mobil itu sudah melaju dengan kencang. Dia tidak bisa memberitahu yang lain. Mereka pasti sibuk sekarang.

'Jangan meremehkan anak kecil sepertiku, sialan!'

"Ariel, perlu bantuan? "

'Tentu saja, Bodoh! '

Laju sepeda Ariel semakin cepat. Dia berhasil menyusul mobil itu. Dia melempar batu yang tadi terpungut di jalan ke kaca mobil.

Pyarr!

"Apa- apaan bocah itu?!"

"Jangan pedulikan! Lajukan mobilmu, Yang!!"

Kedua pria itu terperanjat kaget melihat aksi Ariel yang melompat masuk ke dalam mobil mereka.

"Anak kecil, apa yang kau lakukan, ha? Apa kau mau mati?! "

Ariel Di antara 2 DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang