Ekhem...
heheLama tidak up
Apa kabar readers ku semua
seya duga kalian pasti lupa sama alur ceritaku kan?
gara-gara tidak up hampir...setahun? atau lebih?Maaf yah semua soalnya seya lagi ada masalah, maaf banget yahh, seya bener-bener nggak ada waktu untuk ngetik huhu😣😣
happy reading...
🗿🗿🗿🗿
Leza meringis, gawat Azra salah sasaran. Setelah mendengar teriakan Pak Sukri ia refleks bangun dan mencari penyebab Si galak itu berteriak dan ternyata sahabatnya yg membuat sang empu seperti itu. Entah bagaimana nasib sahabatnya setelah ini, dia tidak akan ikut campur, biarlah itu menjadi urusan Sahabatnya. Terdengar kejam, tapi apa boleh bulan masalahnya yang Azra kena itu siapa lagi kalo bukan pak Sukri, guru Bk yang terkenal galak. Leza hanya bisa berdoa dalam hati semoga Azra tidak diberikan sanksi yang berat, atau lebih parahnya di depak dari sekolah ini, bisa-bisa Azra dinikahkan oleh kedua orang tuanya.
Azra menegang ditempat. Anjrott! mati gw kok malah sigalak lagi yang kena.
Azra meringis sambil menggatuk kepalanya yang memang terasa gatal "Eh maaf pak Azra nggak sengaja"
Sedangkan sang empu yang menjadi korban melotot sambil berkacak pinggang, ia melangkah mendekati Azra, sedangkan Azra sudah siap dengan semprotan yang akan diberikan olehnya.
"kamu ikut saya ke ruang Bk, berani-beraninya kamu sama saya yah!" Titah pak Sukri mutlak
"Lah pak kan saya nggak sengaja lagipun klo gw sengaja bukan pala punggung bapak yang gw kena in tapi pala bapak biar sekalian benjol!" Lanjut nya dalam hati
"tidak ada alasan! kamu ikut saya ke ruang Bk saya akan kasi kamu hukuman!"
Azra mendelik tidak terima. Sudah dibilang dia nggak sengaja, emang ni bapak-bapak nggak mau makan gaji buta.
"huff yaudah pak" Pasrah Azra kemudian berjalan mengikuti pak Sukri menuju ruang Bk
Sepeninggal Azra, Leza dan Raina saling menatap, mereka meringis sungguh kasian sekali sahabatnya yang satu itu. Mereka melangkah menuju tempat duduknya.
Tiga jam kemudian, tak terasa pembelajaran telah selesai begitupun dengan Azra yang sedari tadi diam kembali menggerutu, setelah selesai dengan urusannya di Bk ia trus menggerutu, memaki, bahkan mengumpati pak Sukri bagaimana tidak? ia di sruh membersihkan toilet putri, bukan masalah apanya tapi saat ia ingin membuang sampah ternyata tempat sampah tersebut terisi pembalut mana pembalutnya masih basah seperti baru dipakai, walaupun sesama perempuan tapi Azra sungguh sangat jijik, ia tipikal orang yang sangat menjaga kebersihan, untung saja pembalut tersebut bersih, tidak meninggalkan noda darah jadi ia masih sanggup membuangnya.
"Wah Anjrot benci banget gw ama tuh guru, bisa-bisanya gw disuruh bersihin toilet cewe, mana banyak pembalut lagi iyyuhh..jijik banget" ucap Azra dengan tampang jijiknya
Raina tertawa "makanya lain kali kalau mau ngelempar liat-liat dulu orangnya mampus kan kau salah kena"
Azra mencebikkan bibirnya dan memutar bola matanya malas, dia akui dia memang salah, tapi kan dia tidak sengaja, emang anj..kan?
Sedangkan Leza hanya diam, ia sedang memikirkan sesuatu, saat belajar tadi ia mendapat pesan bahwa seseorang ingin bertemu dengannya, dirinya bingung mau pergi tapi dirinya berfikir kalo itu adalah jebakan, disisi lain dirinya tentu sangat penasaran. Dan akhirnya Leza setuju untuk menemui orang itu, entah apa yang akan terjadi kepada diringnya nanti itu urusan belakangan, dirinya tidak mau penasaran terus menerus.
"Gw cabut kalian hati-hati" Ujar Leza langsung meninggalkan kedua temannya yang melongo melihatnya.
____________________________________________________________________________
Saya Up atas permintaan readers saya, sebenarnya saya masih ragu untuk up, mungkin nanti kalian nggk akan baca, tapi nggak papa lah demi bisa menjawab rasa penasaran kalian saya up.
Sebenarnya sih saya mau Up awal bulan januari tapi kehalang lagi sama sesuatu yang nggk bisa saya jelasin.
Sekali lagi saya mohon maaf yah yang sebesar-besarnya🙏🙏🙏.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OR TEACHER?
RastgeleFOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE TEMAN TEMAN [PERHATIAN!MENGANDUNG BAHASA KASAR⚠⚠] [BIJAK DALAM MEMBACA!!] 💯💯💯 Dijodohkan?? Hellow emang ini jamannya siti Nurbayu-eh Nurbaya? -Ini bukan cerita sedih! -Tapi tidak tentu jika tidak membuat a...