Episode 01: Waktunya latihan!

18 6 3
                                    

Apakah aku...

Bereinkarnasi?!

🗡️


Aku menghela nafas dan melihat diriku di cermin, nama dari wanita yang ku ambil tubuhnya adalah Arabella Stellaris, dia berperan sebagai tokoh pembantu dari si antagonis dalam buku dongeng yang kusukai, The Painter loved by the Prince.

Ini hanya cerita romantis klasik yang terjual laris di pasaran, seorang tokoh utama pria yang mencintai tokoh utama wanita pada pandangan pertama saat membeli lukisan darinya. Tapi, tokoh antagonis yang terobsesi dengan tokoh utama pria sangat iri dan marah pada tokoh utama wanita.

Dia pun menjalankan rencana jahat untuk membuat tokoh utama pria jatuh cinta dengannya menggunakan cara yang kotor... Yaitu menggunakan ilmu sihir hitam.

Sayang sekali, aku tidak membaca ending dari cerita itu. Aku hanya membaca sampai Arabella menerima hukuman mati.

Sebenarnya, Arabella adalah seseorang kesatria wanita yang meninggal dengan cukup mengenaskan, dia di tuduh oleh Carlina Sofea, dia adalah peran antagonis sesungguhnya. Arabella di tuduh menggunakan sihir hitam dan berniat membunuh si tokoh utama pria yaitu, Pangeran Erlan Dallin Harrison...

Ck! Padahal Carlina sendiri yang menggunakan sihir hitam dan membuat ramuan agar Pangeran jatuh cinta dengannya! Dasar keparat!

Tapi, untuk saat ini Arabella masih berusia 16 tahun. Dia diangkat untuk menjadi kesatria si Carlinampret itu saat berusia 20 tahun. Aku sebenarnya tidak rela tokoh pembantu yang tidak bersalah ini mati seperti itu saja! Aku harus membalaskan dendamnya! Tenang saja kesatria terhormat, aku akan membalaskan dendam mu!

Tiba-tiba pintu terbuka,

"Nona, ini saatnya latihan!"

Aku terkejut dan menatap pengawalku, Kelvin Stewart dia adalah tangan kanan dari ayahku.

"Iya. Aku akan segera ke lapangan latihan." Aku mengikat rambut coklatku menggunakan ikat rambutku dan berlari ke tempat latihan dengan pedang berada di tanganku.

Tap, bagaimana caraku agar membuat si Carlinampret itu jera? Aku harus membuat rencana agar balas dendam ini sukses dan aku ingin melihatnya tersiksa! Hahaha!

"BAAAA!" Aku terkejut dengan orang yang berada di depanku secara tiba-tiba, ah.. dia Jovial Stellaris kakaknya Arabella ternyata... Dia yang sangat sedih saat Arabella menghadapi hukuman mati. Dia berusaha keras untuk membela adiknya dan percaya bahwa adiknya yang tersayang tidak akan melakukan hal keji seperti itu.

"Aaaa.... Aku terkejut...." Aku menatapnya datar dan pura-pura terkejut.

Jovial menggembungkan pipinya, "Kamu hanya pura-pura terkejut! Adikku benar-benar jahil!" Dia pun tertawa dan mengacak-acak rambutku.

"Ihhh! Rambutku berantakan tahu! Dan tolong lain kali berkacalah!" Aku cemberut dan membenarkan rambutku.

Dia tetap tertawa terbahak-bahak sampai air mata jatuh di sudut matanya, "Kau mau latihan? Mau berjalan bersama?" Dia berhenti tertawa dan mengulurkan tangannya padaku.

"Tentu." Aku menggenggam tangannya.

Dia tiba-tiba berlari sambil menggenggam tanganku erat, aku terkejut dan terseret begitu saja.

"Hey! Hati-hati! Kakak!" Aku sedikit berteriak.

Aku dan Jovial sampai di tempat latihan, dia hanya tersenyum nakal padaku.

"Kalau gak cepat-cepat nanti malah ketinggalan lho!" Dia melepaskan genggamannya dan berjalan ke arah William Austin, pelatihku.

"Oh! Kalian datang sudah datang rupanya!" William tersenyum sambil mengelus pedang kesayangannya menggunakan kain.

"Ya! Sekarang apa latihannya?" Kata Jovial antusias.

"Seperti biasa kau sangat bersemangat ya! Hahaha!" William tertawa dan mengacak-acak rambut Jovial. Haha... Itulah karmanya.

"Sekarang kalian akan ku ajarkan cara memasukkan sihir ke dalam pedang kalian! Apakah kalian tertarik?"  William tersenyum dan menatap kami berdua.

"Tentu saja! Sepertinya itu menarik!" Kata Jovial bersemangat.

"Apakah ada efek samping saat melakukan itu?" Aku berjalan menghampiri William dan menatapnya tenang.

"Tentu saja ada efek sampingnya! Efek sampingnya adalah kalau kalian melakukan ini dengan secara berlebihan dan terlalu lama, itu akan merusak jantung kalian sendiri. Jadi, lebih baik kalian melakukannya dengan hati-hati dan jangan lebih dari 24 jam." William mengatakannya dengan serius, kami merinding...

"Apakah ini disebut dengan sihir Mana Sword?" Aku ingat dengan sihir ini. Sihir yang dilakukan oleh Arabella saat membantu tokoh utama wanita saat dia di serang oleh elf dalam jumlah banyak di hutan.

"Ya! Tepat sekali! Arabella memang pintar sekali ya!" William terlihat terkejut dan senang, Jovial hanya bertepuk tangan bangga.

"Adikku benar-benar pintar!" Jovial memelukku sayang.

"K-kita terlalu membuang-buang waktu! Ayo pelajari Mana Sword ini sekarang!" Wajahku sedikit memerah dan melepaskan pelukannya.

"Hahaha! Baiklah, mari kita mulai!" William tersenyum dan mulai memegang pedangnya untuk menunjukkan sihirnya.

Kami pun hanya mengangguk. Berjam-jam kami mempelajari sihir itu dan mempraktekkannya berkali-kali, aku menguasainya lebih lambat dari yang kukira.

"Baik, cukup untuk latihan hari ini!" William tersenyum dan menepuk tangannya.

Kami menghentikan latihan kami dan tersenyum, "Terima kasih untuk latihan hari ini pak!" Kami mengatakannya bersamaan dan membungkuk.

"Arabella sudah bekerja keras untuk hari ini!" Jovial menghampiri ku dan mengelus kepalaku saat aku mengelap keringat dengan sapu tanganku.

"Nona! Maaf karena telah menganggu latihan anda. Tapi ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda." Suara pengawalku terdengar dan dia membungkuk padaku.

"Ada seseorang yang ingin bertemu denganku...?" Kataku dengan bingung dan menatap ke arahnya.

🗡️

Balas Dendam Seorang KesatriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang