"Apakah ini akan berjalan lancar...?" Ucap seseorang yang berjalan dengan angkuh kearah perkumpulan itu.
"Pasti, Nona!"
Hari penyambutan pun tiba...
"Nona! Saatnya bangun!" Seru para pelayan dari luar kamarku yang sedang membuka pintu.
Aku menoleh ke belakang dan menatap para pelayan dengan bingung.
"Saya sudah bangun dari tadi." Aku mengambil kain dan mengelap pedang ku.
2 hari lalu aku sudah lumayan akrab dengan para kesatria di kerajaan ini, meskipun mereka seperti melakukan ku dengan berbeda dari yang lain.
Kupikir aku akan di benci karena diperlakukan lebih 'spesial' oleh Pangeran, nyatanya tidak, mereka malah mau berteman dan mengakrabkan diri dengan ku.
"Seharusnya anda bersiap-siap untuk acara penyambutan hari ini, Nona!" Salah satu pelayan menghampiri ku, mengambil pedang yang sedang ku bersihkan.
"Huh? Tapi kan nanti malam acaranya, kenapa harus bersiap-siap sekarang?" Ucapku dengan bingung.
"Tidak ada tapi-tapi! Anda harus bersiap-siap sekarang!" Aku dipaksa berdiri dan di dorong ke kamar mandi.
Aku ingin membantah, tapi terlambat... Padahal aku sudah mandi tadi...
Beberapa menit kemudian, aku selesai mandi dan wangi 7 kembang... Iya, aku gak bohong, tadi aku mandi dengan banyak bunga mawar di bak mandi.
"Setelah ini perawatan wajah ya, Nona." Ucap salah satu pelayan sambil membawa alat perawatan kecantikan. (Ini alatnya bukan kayak jaman modern lho ya:) masih tradisional dan tetap mewah di kalangan bangsawan.)
"Lagi...?"
Aku capek.
Belum puncak acaranya saja aku sudah lelah, bagaimana nanti saat acaranya?
Para pelayan kemudian mulai melakukan perawatan pada wajahku, aku hanya pasrah dan melakukan semua yang mereka suruh.
Ingatlah satu hal ini saat berada di novel kerajaan, bahwa pelayan selalu benar...
Malam pun tiba...
Aku pun selesai melakukan perawatan yang menyesakkan itu, tapi jujur wajahku menjadi lebih bersih dan terawat. Karena sebelumnya aku tidak pernah membersihkan wajah ku karena sibuk dengan latihan.
Aku duduk di meja rias dan para pelayan merapikan rambut ku, "Nona ingin gaya rambut seperti apa?" Ucap salah satu pelayan sambil menyisir rambutku.
"Seperti biasanya saja."
"Apa? Maksud anda gaya rambut yang anda namai kuncir kuda itu? Terlalu biasa Nona. Sepertinya saya yang harus menatanya." Ucapnya dengan semangat berapi-api.
Semoga tidak aneh-aneh...
"Selesai~" Ucap pelayan dengan perasaan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam Seorang Kesatria
FantasiaBlossom Saphire, seorang pekerja kantoran yang mati tertabrak mobil saat menjawab telepon, ternyata dia bereinkarnasi masuk ke sebuah buku dongeng yang sangat di kaguminya. Arabella Stellaris, itulah nama dari reinkarnasi Blossom. Seorang kesatria w...