(17)

53 12 0
                                    

Axel melebarkan pandangannya ke sekeliling tempatnya kini berada yang menurutnya tempat perkemahannya ini sungguh menakjubkan. Walau tak dihias ala bangsawan atau seperti yang mencerminkan keluarga kerajaan, tapi baginya perkemahan ini sudah sangat cocok untuknya.

Suasananya sederhana dan tak berlebihan, seperti menggambarkan dirinya.

Senyumannya semakin terukir manis, melihat sosok orang yang sudah dirinya anggap adik sendiri ternyata tengah seperti anak ilang sekarang jadi dirinya memutuskan untuk memanggilnya.

Tak tega juga melihat Noah yang nampak kebingungan dan tengah mencari-cari sesuatu yang ia pikir dirinya karena dirinya bisa dikatakan datang terlambat.

Sudah banyak orang-orang yang sudah berkumpul dan hanya dirinya lah yang baru masuk.

Ini karena ayahnya yang memang suka sekali mengulur waktu jika dirinya ingin pergi.

"Noah." Panggil Axel yang langsung membuat Noah menoleh ke arahnya dengan merubah ekspresi bingungnya menjadi bahagia karena orang yang sedari tadi dia tunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Dia menempati janjinya dan Noah senang dengan itu.

"Kak Axel…sini." Pinta Noah sembari melambaikan tangannya pada Axel yang posisinya lumayan jauh dari tempatnya.

Axel mengangguk semangat. Ia membalas lambaian tangan Noah sebentar lalu dengan semangat menghampiri Noah yang nampak agak kesulitan dengan barang bawaannya.

Ia pikir Noah terlalu berlebihan membawa barang padahal dirinya juga turut membawa barang yang bisa dipakai Noah juga, dan Axel pun pada saat Noah datang bermain ke istananya sudah dirinya wanti-wantinya untuk tidak terlalu menyusahkan dirinya. Lebih tepatnya Noah tak usah bawa banyak barang.

Biarkan dirinya saja tapi ternyata Noah tak mendengarkannya atau Noah salah menangkap maksud darinya.

"Kupikir kakak tak jadi datang." Aku Noah yang sangat lega dengan kedatangan Axel.

Noah pikir Axel tak akan datang karena sampai jam ingin menunjukkan pukul 10.00 pun Axel belum kunjung berada di luar perkemahan jadi membuatnya memutuskan untuk masuk yang ia pikir Axel sudah di dalam tapi tetap saja tak ada.

Noah hampir ingin menghubungi kakaknya untuk menjemputnya kembali karena tak mau melakukan perkemahan jika tak ada Axel.

Axel menggelengkan kepalanya pelan sembari menepuk pelan bahu Noah yang si empunya terlihat sekali tak ingin dirinya sampai tak datang. "Tentu saja tidak. Aku tak akan mengecewakan mu." Balasnya yang membuat Noah menampilkan senyuman andalannya.

"Tadinya aku akan meminta kak Jeffrey menjemput ku jika kakak tak datang." Lanjutnya lagi dan ini membuat Axel tertawa kecil.

Benar dugaannya jika Noah pasti akan meminta Jeffrey untuk menjemputnya jika dirinya tak datang padahal Axel tahu jika Noah sangat menantikan perkemahan ini tapi karena dirinya, Noah bisa saja melupakan keinginannya itu, ini membuat Axel merangkul Noah dengan tangannya yang bebas dari tas jinjingnya.

"Ahahah…kau ini, jangan dong. Kau bisa banyak melewatkan hal seru disini." Ujar Axel yang dibalas cengiran lucu oleh Noah yang juga turut membalas rangkulan Axel.

"Ayo kak kesana. Pembukaannya akan segera dimulai." Ajak Noah yang tentunya di angguki semangat oleh Axel yang memang sudah sangat ingin melakukan banyak kegiatan di perkemahan ini.

"Ayo."

Keduanya sama-sama berjalan beriringan dengan saling merangkul. Walau terkadang akan membuat keduanya hampir terjatuh tapi mereka malah akan tertawa nantinya dan nampak tak begitu perduli jika mereka berdua akan terjatuh.

Crown Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang