(5)

78 9 0
                                    

Jeffrey berjalan cepat di sepanjang lorong istana White yang sebenarnya sangatlah luas, lebih tepatnya hampir seluruh tempat di istana White Jeffrey telusuri untuk mencari sosok anak laki-laki yang biasanya dirinya bisa temui tapi hari ini dirinya yang berniat menjalankan misinya untuk bisa dekat dengan anak laki-laki itu, anak itu tak kunjung terlihat batang hidungnya jadi membuat Jeffrey bersusah payah mencari ke seluruh istana berharap bisa bertemunya.

Hari ini raja dan ratu sedang tidak ada, jadi kesempatan Jeffrey bukan untuk bisa menjalankan misinya dan seperti apa yang dikatakan Tyler waktu itu, jika tak ada kedua orang tuanya, pangeran akan lebih mudah didekati.

Senyumannya terukir di bibir tebalnya saat melihat sosok yang dicari-carinya ternyata tengah asik memakan segelas puding coklat dengan dia yang sibuk membaca bukunya di tempat duduk dekat tempat berlatihnya para prajurit.

Jeffrey menduga jika Axel baru saja melihat para prajurit berlatih.

Dengan cepat, Jeffrey mendekati Axel yang nampak anteng dengan kegiatannya sampai-sampai tak menyadari kedatangannya.

"Salam pangeran." Sapa Jeffrey yang cukup membuat Axel terkejut di tempatnya. Namun tak lama, Axel membalas hormatan sopan Jeffrey pada dirinya bahkan anak itu juga memberikan Jeffrey senyuman manisnya.

Axel memang sangat ramah dengan para pekerja istana, itu mengapa mereka sangat senang jika bisa dekat dengannya.

Contohnya saja Tyler yang pagi tadi meminta Axel untuk melihat prajurit berlatih, dan Axel yang tengah memiliki waktu senggang dan tak ada hal yang ingin dia lakukan, jadilah setelah ayah dan bundanya pergi keluar istana, Axel ke tempat latihan para prajurit yang ternyata dirinya pun sudah disuguhkan banyak makanan, cemilan, bahkan minuman membuatnya jadi tampak anteng dan betah memperhatikan para prajurit berlatih.

"Ah…kak Jeffrey kan?" tanya Axel memastikan karena kan Jeffrey pengawal baru dan pagi tadi dirinya tak melihat Jeffrey karena sebenarnya Jeffrey sudah berlatih kemarin.

Jeffrey mengangguk sembari membalas senyuman Axel. "Iyah pangeran. Hmm…apa pangeran ingin bermain basket?" Tanya Jeffrey yang sangat berharap Axel mau menerima ajakannya ini karena saat dirinya ke kamar Axel untuk mengantarkan beberapa bukunya yang tertinggal di taman, di kamar Axel terdapat beberapa furniture layaknya permainan olahraga bola basket juga Jeffrey pun tak sengaja melihat beberapa bola basket di kamar Axel, itu membuat Jeffrey berpikir jika Axel menyukai olahraga bola besar yang sebenarnya pun dirinya sangat sukai dan gemari.

Jeffrey berpikir, Axel akan kagum padanya karena skill bermain bola basket dirinya bisa dikatakan sudah sangat bagus.

Axel membulatkan matanya, selama ini tak ada yang pernah mengajaknya bermain bola basket padahal lapangan bola basket diistana White ada tapi karena tak ada yang mengajaknya bermain bola basket membuat Axel hanya bisa bermain bola sendirian saja jadi menurutnya itu membosankan atau paling di kamarnya, jadi hari ini dirinya yang diajak Jeffrey bermain bola basket tentu sangat senang. 

"Tentu, aku sangat suka dengan bola basket." Balas Axel yang membuat Jeffrey tersenyum senang.

Benar dugaannya jika Axel menyukai olahraga yang sama dengan dirinya.

Axel menaruh buku dan pudingnya di meja yang disediakan beberapa pelayan tadi, lalu menarik dengan semangat tangan kanan Jeffrey untuk segera pergi kelapangan.

Sungguh, Axel sangat senang bisa bermain basket tidak sendirian lagi sekarang.

"Ayo kak, tunggu apalagi." Ajak Axel tak sabaran dan Jeffrey dengan semangat mengikuti Axel yang menarik tangannya.

Ia baru melihat dengan jelas wajah semangat Axel juga senyuman yang menurutnya berbeda dari biasanya, kecuali jika Axel tengah bersama kedua orang tuanya.

Crown Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang