(21)

56 10 0
                                    

Foula terus melihat ke arah hutan, memastikan jika ada yang keluar dari sana tapi hingga perkemahan ingin dibubarkan pun kedua anak yang dinyatakan tersesat di dalam hutan masih saja berada disana bahkan para tim relawan yang sudah masuk untuk menelusuri hutan masih saja tak ada tanda-tanda menemukan keduanya.

Jika sampai kedua orang yang sangat penting di negeri ini datang, tamatlah riwayat mereka semua.

"Bagaimana?" Tanya Foula pada rekannya yang bernama Lefan yang baru saja berkomunikasi dengan para tim relawan yang masih mencari sang pangeran dan teman terdekatnya.

Lefan mengeleng lesu. Ia belum mendapatkan informasi yang memandai dari relawan yang masih mencari kedua anak yang tersesat di dalam hutan.

"Belum ada kabar Foula." Balasnya yang membuat detak jantung Foula meningkat dengan cepat karena dirinya ketua pelaksana perkemahan yang tentunya ini sudah menjadi tanggung jawab yang besar untuknya.

Sebenarnya kejadian kali ini bukan kali pertama terjadi, tapi karena yang tersesat adalah anak dari orang yang sangat penting di negerinya membuatnya beribu-ribu takut dan tak bisa tenang padahal dulu dirinya selesaikan dengan tenang dan tak setakut sekarang, karena memang dulu anak-anak yang tersesat bukan dari kalangan apapun jadi dirinya tak terlalu memusingkan hal ini.

Foula dan Lefan membulatkan kedua mata mereka saat melihat mobil mewah yang mulai berhenti di hadapan keduanya juga anak-anak yang sudah berbaris dan membereskan barang-barang mereka, menunggu jemputan masing-masing dan bersiap untuk kembali ke rumah.

Itu yang tak lain adalah mobil keluarga kerajaan, berhenti di dekat mereka dan mereka tentu sangat tahu itu karena terdapat bendera kerajaan di depan antena mobil.

"I...itu…raja dan ratu."

Semua orang yang ada di sana tentu saja membulat kan kedua matanya. Mereka sangat terkejut dengan kedatangan tiba-tibanya kedua pemimpin kerajaan mereka apalagi saat keduanya keluar dari mobil mewah membuat mereka semua segera menundukkan kepala hormat pada raja dan ratu yang memakai pakaian yang senada kini berjalan mendekati mereka semua.

"Salam yang mulia raja, ratu." Foula dengan memberanikan diri mendekati raja dan ratu yang terlihat sekali jika sang raja tengah mencari-cari sosok yang sebenarnya masih di dalam hutan. Ini tentunya membuat Foula maupun Lefan yang turut menemani Foula semakin gugup dan takut akan kemarahan sang raja.

"Perkemahannya sudah selesai kan?" Tanya Yura ramah dengan dia yang memberikan senyuman cantiknya, membuat anak-anak yang sudah berbaris rapi menatapnya sangat kagum dengan kecantikan ratu mereka yang memang sangat terkenal akan kecantikannya dan juga sosok yang baik hati.

Sebastian sendiri sibuk mengedarkan pandangannya, mencari sosok putranya yang sayangnya tak kunjung Sebastian temukan keberadaannya.

Ia pikir seharusnya putranya dan juga Noah sudah berada di barisan dengan barang-barangnya seperti anak-anak yang ada dihadapannya.

"Dimana putraku?" Tanya Sebastian to the poin yang tentunya membuat Foula semakin dibuat gugup apalagi sang raja menatapnya lekat sekarang.

Bukan karena terpana seperti saat pertama kali bertemu. Namun kali ini lebih ke takut karena tatapannya kini sangat berbeda daripada saat sang raja mengantarkan anaknya ke perkemahan.

"M..mereka...

Foula tak sanggup untuk menceritakan hal yang sebenarnya terjadi begitupun dengan Lefan yang juga bingung harus berkata sejujurnya apa tidak karena jika dirinya jujur, Foula jugalah yang akan terkena lebih besar dampaknya.

Sebastian semakin menatap Foula intimidasi karena merasa ada yang tidak beres mengenai putranya dan Noah yang anehnya tak ikut berbaris dengan anak-anak yang kini tengah menatapnya penasaran dan bingung.

Crown Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang