(7)

78 10 0
                                    

"Harusnya aku meriset dulu, apa yang membuat pangeran dibatasi kegiatannya." Gumam Jeffrey yang sangat menyesal tidak banyak bertanya hal yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh sang pangeran pada Lilly dan Jemima yang hampir sangat mengetahui tentang sang pangeran.

Dirinya malah berasumsi dari hal yang ia lihat jadi memilih tak bertanya banyak lagi pada yang lebih tahu, ini membuatnya sangat menyesal bahkan dihantui rasa bersalah, takut terjadi hal buruk pada sang pangeran yang sampai kini belum dirinya dengar lagi kabarnya.

Walau begitu Jeffrey jadi tahu alasan mengapa Axel berbeda dari pangeran kerajaan lainnya yang sejujurnya membuat dirinya tak percaya sendiri jika pemimpin negerinya kelak kini sedang sakit, dan sakitnya bahkan bisa membawanya pergi kapan saja sebelum dia naik tahta pun.

"Hey Jeff, ada apa?" Tanya Declan yang berjalan beriringan bersama Tyler, hendak ke pintu selatan istana untuk berjaga di malam ini. Tapi saat berpapasan dengan Jeffrey yang wajahnya terlihat sangat kusut membuat mereka menunda dulu tugas mereka. Lagipun mereka kan kini sudah sahabat, sudah seharusnya saling membantu apalagi mereka berdua yakin jika Jeffrey sedang ada yang dipikirkan.

Ngomong-ngomong, Jeffrey dan Tyler maupun Declan tak bertugas di tempat yang sama hari ini, itu mengapa mereka berpisah sejak sore tadi padahal biasanya tiga sekawan itu sudah seperti prangko. Setiap harinya pasti mereka bisa bersama terus kecuali ada tugas secara terpisah seperti sekarang ini.

Jeffrey menghela napas panjang karena dirinya yang tengah berperang dengan pikirannya sendiri, ini membuatnya pusing sendiri. Tapi tak bohong jika dirinya senang bisa bertemu Tyler dan Declan yang membuatnya bisa bertanya banyak hal lagi pada mereka yang pastinya juga akan tahu informasi yang dirinya butuhkan.

"Aku baru tahu jika pangeran punya penyakit serius seperti itu kak. Aku bahkan warga kotaku juga pastinya para warga kota dan desa yang ada di Kerajaan White tak mengetahui kebenaran ini." Tuturnya yang sedikit kesal dengan pihak istana, kenapa mereka tidak memberi tahukan masalah serius ini, karena seharusnya para rakyat berhak tahu agar tak ada kesalahan pahaman lagi.

Declan dan Tyler saling pandang lalu tersenyum setelahnya. Mereka mengerti dengan perasaan Jeffrey yang merasa di bohongi oleh pemimpinnya. Tapi dilain sisi pun mereka mengerti dengan sang raja yang memilih membungkam semua orang yang tahu mengenai masalah serius sang pangeran apalagi sang raja sangat amat menyayangi putranya jadi tak salah jika dia mencoba melindungi putranya dari bahaya atau suatu ancaman yang bisa memanfaatkan kondisi putranya untuk mengambil alih kerajaan.

"Tentu saja, itu semua dilakukan untuk melindungi pangeran. Kerajaan tak membolehkan pekerja atau seluruh orang yang ada di istana yang mengetahui masalah keluarga kerajaan memberi tahu keluarga juga tempat tinggalnya karna jika sampai melanggar, sanksi berat akan diberikan." Jelas Tyler yang membuat Jeffrey menatapnya tak terima.

"Tapi itu bisa membuat pangeran dibicarakan miring kak. Dia jadi tak seperti penerus kerajaan yang lain. Tapi ternyata itu semua karna dia sakit." ujar Jeffrey yang tak mengerti, kenapa raja dan ratu menutupi kondisi kesehatan sang pangeran yang membuat banyak orang berpikiran aneh pada Axel begitupun dirinya dulu.

Axel tak seperti pangeran lainnya yang sering terlihat oleh publik juga para rakyatnya, jadi tak aneh jika tak banyak orang yang tahu wajah Axel.

Jeffrey bahkan bisa pastikan jika dirinya dan Axel pergi ke pasar yang ada di kotanya, orang-orang disana tak akan menyadari jika dirinya bersama calon penguasa negerinya, karena memang banyak masyarakat yang awam tentang sang pangeran. Tapi berbeda jika dengan raja dan ratu, mereka semua tentu sangat tahu dan mengenalnya, bahkan jika raja atau ratu hanya berpakaian santai pun sudah dipastikan pula semua orang yang melihatnya menyadari jika mereka keluarga kerajaan.

Crown Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang