10✈️{P,MM!}

347 41 0
                                    

Walcome and Happy Reading

🛫📍🛬

🛫📍🛬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🛫📍🛬

Hinata melihat isyarat Naruto membuat rasa penasaran tumbuh dalam dirinya. Wanita dengan balutan handuk di kepalanya itu berjalan menghampiri Naruto yang masih berada di pintu.

"Ada apa?" tanya Hinata bingung.

"Ssttt! Kakek dan yang lainnya akan datang." Naruto tahu, karena dirinya hendak pergi ke dapur untuk mengambil air putih, eh malah melihat kakek berserta yang lainnya mengendap-endap dari arah ruang tengah ke tangga, dan tentu saja, Naruto yang sudah mengenal baik keluarganya mulai panik.

"Kenapa kemari?" sangat polos Hinata bertanya.

"Tentu saja ingin mendengar malam pertama kita."

"Malam pertama-- ??" masih mencerna, seketika wajah Hinata langsung merona saat ia sadar akan perkataan Naruto. Tidak mungkin mereka melakukan malam pertama, apalagi ini hanyalah sebuah pernikahan di atas kertas. Hinata mulai ikutan panik dan bingung.

"Lalu kita harus apa?" pria bersurai pirang berkulit Tan itu langsung meraih tangan Hinata, menatapnya lekat penuh arti. "Kita akan melakukannya." Tentu terkejut sampai rasanya bola mata Hinata akan keluar. Tanpa menunggu jawaban dari istrinya, Naruto langsung menarik Hinata ke ranjang.

"Eh- tu-tunggu..."

***

Beberapa kaki masih berjalan mengendap-endap seperti pencuri berkelompok, terdengar juga Kekehan kecil serta geli keluar dari mulut mereka karena rasa tak sabar. "Meoww!!" Edward Cullen yang seolah tahu sang majikannya akan di pantau ikut emosi.

"Ssttt!!!" Jiraiya menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri sambil menatap ke arah kucing abu-abu berbulu lebat yang masih menatap tajam ke arah Uzumaki tersebar.

"Nawaki, bawa Edward menjauh." Pinta kakek Hasirama yang berada di garis depan. "Siap!" anak remaja berumur 15 Tahun itu segera membawa kucing Naruto menjauh, setidaknya agar tidak menggangu.

Berada di depan pintu sang cucu. Hasirama mulai tertawa kecil, begitupun yang lainnya. Mereka semua mulai mendekatkan telinganya ke arah pintu kamar Naruto, mencoba tetap tenang dan hening sampai sebuah suara tak asing terdengar samar-samar.

Hasirama dan Mito tersenyum lebar, Jiraiya tersenyum bodoh dan Tsunade tersenyum miring dengan rona merah di pipi, sementara Moegi dan Nawaki berada paling belakang hingga mereka tidak begitu mendengar dengan jelas.

"Kami juga penasaran!" ceplos Moegi.

"Hey, kalian kenapa ikut?" tanya Jiraiya.

Please, Marry Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang