bab2

1.2K 74 1
                                    

Satu Minggu kemudian...

Setelah win Dan bright resmi menikah mereka memutuskan untuk tinggal di rumah sederhana milik bright serta membawa Nani
Win terpaksa menjual rumah satu satunya untuk membantu melunasi hutang suaminya ,dan keadaan bright yang sedang terpuruk karna semua rumah serta perusahaannya di ambil alih oleh dew jirawat

Bright tak luput dari perasaan bersalah nya sudah satu minggu ini ia jatuh sakit memikirkan semua hutangnya , ia juga merasa ga enak karna rumah satu satunya milik istri di jual hanya demi untuk membantu masalahnya ,bright sangat beruntung win  masih setia bersamanya dalam keadaan susahpun

"Maafin aku win "

Bright yang kini duduk terbaring di atas rajang wajah nya terlihat pucat tubuhnya mengurus

"Aku terpaksa menyembunyikan ini dari kamu.., aku gmau kamu melihat aku sebagai pria miskin". Bright menangis tersendu menatap sekilas pria manis yang kini duduk di sampingnya

"Aku ga Mandang dari segi materi kamu bright ,perasaan aku tulus dari awal kita kenal seharusnya kamu jujur  dari dulu " win memegang kedua tangan bright mengusap wajahnya yang penuh air mata

Bright memegang tangan win mencium kedua tangan sang istri sambil menangis, ia merasa gagal menjadi sosok suami yang sempurna untuk win

"Maaf win "

"Sudahlah bright aku udah maafin kamu ,aku mohon jangan terlalu memikirkan semuanya ,aku gamau  keadaan kamu semakin buruk"

Win memeluk bright win sudah tidak kuat menahan air matanya ia menangis di bahu bright

.

Nani yang daritadi mendengar pembicaraan mereka di balik pintu
ia merasa kasihan dengan keadaan Kaka iparnya ia juga tidak bisa membantu mereka  karna Nani yang baru lulus kuliah ia belum mendapatkan pekerjaan , Nani yang dari tadi terus bengong di belakang pintu tiba tiba terlintas  sesuatu di fikirannya

"Tidak ada cara lain" batin Nani

Nani  bersigegas  keluar dari pintu rumah menyalakan mobilnya  dengan perasaan takut sedikit emosi ia berdiam sedikit ragu untuk keluar namun mencoba untuk mengendalikan dirinya melawan rasa takut dan cemasnya
Nani mulai melajukan mobil keluar dari halaman rumah

Beberapa menit kemudian

Nani mengentikan mobilnya ia keluar sambil melihat ke sebuah perusahan yang begitu besar  nani berusaha mengumpulkan keberaniannya dan masuk ke dalam

"Perimisi saya  ini bertemu dengan Pemiliki perusahaan ini "

"Maaf ada keperluan apa tuan"

"Saya ada janji untuk bertemu dengan beliau" Nani terpaksa berbohong kepada pegawai wanita itu

"Baklah tunggu sebentar" 

"Ruangannya di sebelah sana tuan" ucap wanita sambil menunjukan ke arah ruanganan pemiliki perusahan itu

"Terimakasih"

Nani terus berjalan sampai langkah kakinya terhenti di depan pintu

Tiba tiba Nani mendengar suara desahan di dalam ruangan itu kedengerannya seperti seseorang sedang melakukan hubungan badan

Mph...shhh

Nani melebarkan matanya mendengar sumber suara dengan jelas  dengan kepolosannya Nani merasa penasaran dengan sumber suara itu
Nani baru menyadari kalau pintunya tidak terkunci

Nani masuk ke dalam
Dan tiba tiba ia terkejut dengan pemandangan mejijikan di depannya

"Shia"!!!

Kedua orang yang tengah berciuman di atas meja itu ikut terkejut dengan kehadiran Nani ke empat mata itu tertuju ke arah nani lalu
Siggap merubah posisi mereka merapihkan pakaiannya masing masing
Kedua orang itu adalah dew jirawat dan lelaki jalangnya yang baru ia pesan
Dew memang sudah biasa memesan pria pria jalang membawanya ke kantor hanya untuk memuaskan nafsunya

Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang