Bab18

748 31 8
                                    


"Sialan kau Joss !,"Kenapa kau membiarkan ibuku menemuinya."

Bugh!!

"Akh sss.."

Satu tinjuan dari jemari yang terkepal kuat berhasil melayang tepat di wajah pria besar ,yang kini tersungkur menghantam dinding ,Joss mendongak ,merintih seraya mengusap sedikit memar bercair kental merah di sundut bibirnya.

"persetan dengan surat ini !"

SRAK!!

Satu lembar kertas putih di lempar kasar tepat di wajah Joss, sontak pria yang merasa bersalah dan penuh sesal itu hanya menunduk, mengeratkan giginya .

"Maaf tuan , beliau bersikeras ingin menemui vachiree dan menyuruh ku untuk tidak memberitahumu ." Lirih Joss di sela rintihan memutar bola mata tajam nya ke atas , menatap sekilas raut kemarahan tuan nya itu.

"Bodoh kau Joss." Bentak dew membungkukan tubuhnya , mencengkeram kuat kerah kemeja joss ke atas , mengangkat tubuh besar itu untuk bangkit.

"Maaf...,tuan .aku tidak berfikir vachiree akan melakukan itu dan sumpah aku tidak mengetahui apapun awal permasalahan nya ,tuan!" Sela Joss membela diri .

Dew menghentikan kepalan jemari yang siap di hantamkan lagi  ke wajah Joss ,setelah mendengar lontaran itu tanpa berpikir panjang dew langsung melepaskan cengkraman nya sebelum membentur punggung Joss  ke dinding.

"Berengsek!! Kau vachiree ." Teriak Laki laki jangkung berkemeja putih tipis setara bawahan itu ,menonjolkan urat urat lehernya  sedemikian.

"Astaga! Kau ini kenapa dew! ." Ucap panik nyonya sutivanichsak baru saja masuk kala mendengar suara amukan di ruangan kerja putranya itu .kilat mata tajam nya melirik sekilas ke arah Joss yang terluka .

"Mae kenapa kau mendatangani surat perjanjian itu!,kau tidak mengenal siapa sebenarnya vachiree!" Bentaknya pada sang ibu .

"Tidak ada pilihan lain, anak sialan itu memeberiku persyaratan! .ya aku salah aku telah menemui nya karena dia sudah mengancam keluarga kita, Dan memangnya kenapa jika aku mengambil  surat itu, Kau bisa mencari wanita lain setelah anak di perutnya lahir !." Cindy  melotot tajam ,meremat jemarinya

"Tapi aku tidak ingin bercerai dengan nya Mae! ." Tegas nan lantang laki laki jangkung, melontarkan kalimat yang cukup membuat nyonya sutivanichsak mengernyit heran di balik raut amarah nya.

"Kenapa ?,kau mencintai nya ha?" Galak nya wanita itu cukup membuat Joss dan putranya tersentak ,sorot tajamnya semakin geram yang tidak terima mendapat teriakan yang terus menghujam pada nya .

Desiran darah yang tadinya semakin melonjak naik ,kian surut saat ucapan perempuan itu membuat raut wajah dew seketika mendatar seakan mengunci tubuh yang membisu dan hanya mengerjap kaku , mengalihkan pandangannya. "

Melihat wajah putranya yang tidak bisa lagi berkutik , wanita baya yang mengenakan pakaian kantor itu tersenyum kecut .

"Kau tanda tangani surat nya atau nama baik mu terancam, jika terus bersikeras mempertahankan bocah jalang itu!." Ucap perempuan itu sebelum beranjak .

"Arkh sial !"

Brak!

Srak!!

Semua tumpukan berkas dan benda benda yang ada di meja berterbangan ke berbagai arah saat dew melampiaskan seluruh rasa kekesalan nya .joss tidak ada pilihan lain selain diam menundukkan wajahnya menghentikan amarah dew hanya akan menjadi bumerang baginya .

"dia semakin berani Joss ! ." Desis Dew di sela hembusan napas kasar ,menyugar rambut nya frustasi

"Kita harus mengatur rencana tuan ,untuk membuat si kaparat itu kapok ,jika terus di biarkan dia akan semakin  mencari masalah , sampai berhasil membawa adiknya keluar dari rumah ini." Saut Joss mendelik tajam.

Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang