bab12

812 42 4
                                    


Setelah keadaan mulai tenang , begitu pun dengan laki laki yang harus terima kenyataan yang di garis kan untuknya itu terus berjalan menyusuri beberapa ruang ,namun raut di wajah nya tidak se tegar langkah nya ,panly yang menyadari raut wajah hiru menghela nafas nya berat .

Laki laki jangkung itu terus tersenyum kemenangan, mengantongi lengan nya disaku  saat melirik raut datar bright yang terus memperhatikan langkah adik iparnya

"Aku tau kau pasti memiliki tujuan lain mempertahankan nya." Bright melirik sekilas dengan tatapan muak

"Menurut mu ?,apa itu terlihat jelas?"
Dew terkekeh kecil menghentikan langkah nya, begitupun juga langkah bright

"Dugaan ku tidak salah ,orang seperti mu lebih suka bermain main tidak akan pernah serius ."  bright berdecih, menajamkan tatapannya

"Kau sangat mengenal ku ..,untuk apa aku serius ,dew tersenyum tipis
"Serius dalam urusan percintaan itu akan membuat ku seperti seorang bebal ." Ucap dew mengangkat satu alisnya

"Fikiran yang tepat untuk orang bajingan ! ,seperti kau ." Bright menarik sudut bibirnya , beranjak melanjutkan langkah nya .
Dew menatap tajam Punggung bright.

"aku rasa Kau lebih bajingan dariku ,vachiree".

"Hiru aku ada urusan penting ,jaga dirimu baik baik " bright menghela nafasnya berat , menatap sendu wajah melas hiru

"Iya p' hati hati di jalan " hiru tersenyum samar , bright mengelus kepala hiru sekilas

"Tolong jaga hiru baik baik ." Ucap bright melirik ke arah panly
Si gadis itu tersenyum ,mengangguk mengerti.
Setelah itu bright beranjak pergi .

"Dokter?"seketika raut muram itu sedikit cerah saat melihat Kay berjalan dari arah berlawanan tersenyum sopan saat berpapasan dengan bright ,sebelum pandangan nya Ter alihkan menatap hiru

"Hiru apa kepala mu masih terasa, sakit?" Kay  mengelus lembut kening hiru

Hiru menggeleng kan kepalanya kaku entah kenapa sentuhan itu membuat nya membeku kembali  " Aku -sudah merasa lebih baik." Hiru tersenyum.

Dew dari kejauhan menyatukan alisnya "tack,orang itu lagi". Adrenalin darahnya seketika melonjak ,rasanya ingin segera menghampiri mereka akan tetapi  baru satu, dua ,langkah tiba tiba terhenti,  saat terlintas sesuatu di pikiran nya .

laki laki berlesung itu menyunggingkan sudut bibirnya,
lalu melanjutkan kembali langkahnya menarik kasar dasi yang tertata rapi di dada kokohnya , membuka beberapa manik kemeja nya.

"Terima kasih kau sudah membawa adiku kemari ,jika tidak ada kau tidak tau bagaimana keadaannya ".panly tersenyum menyatukan telapak tangan sekilas
Begitu pun juga dengan Kay .

"Hiru ,kau dan dia sudah saling kenal?" Bisik gadis itu

"Dia orang yang sudah menolong ku phi, saat aku tersesat di hutan." Ucap hiru berbisik pelan ,panly mengangguk sorot mata nya terus menatap senyuman dokter Kay.

"Dokter..."

"Iya"?

Hiru melirik jaket hitam yang di genggaman Kay "Maaf sudah mengotori jaket-mu " ucap hiru kaku

"Tidak apa apa ,kau kan tidak sengaja ."kay terus mengulas senyum

"Bagaimana kalau aku..," tangan hiru yang kaku melesat meraih jaket hitam itu , membuat Kay sedikit terkejut
"Aku akan mencucinya sebersih mungkin-"

"Tidak perlu hiru biar ku cuci sendiri--- ."

"Ekhem !"

Saat kay mencoba meraih jaket nya terjeda ,saat kedua mata sipitnya melirik ke arah sumber suara,begitupun juga dengan panly dan hiru.

Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang