Suasana pagi tampak seperti biasanya, matahari bersinar begitu cerah menyambut dua wanita yang sudah begitu rapi memasuki mobil mewahnya masing masing ,di halaman rumah besar itu , menjadi seorang wanita karier sudah melekat di jiwa wanita paruh baya dan anak gadis cantiknya itu walaupun mereka berprofesi di bidang yang berbeda.
"Halo ,tolong tentukan lokasinya aku akan segera kesana. " Ucap Panly mendengus setelah menuntup telfonnya melajukan kendaraannya.
Dinginnya Angin di pagi hari berhembus pelan menerpa sehelai rambut laki laki yang tengah berdiri ,bersilang tangan memindai area luasnya kolam renang yang di hiasi beberpa bunga bunga cantik.
"Melarikan diri dari rumah ini bukanlah perkara hal yang mudah ,kemanapun langkahku akan selalu di temukan jejaknya ,aku merindukan kehidupan lamaku, kebersamaan bersama keluarga adalah suatu kebahagiaan bagiku ,namun aku tidak merasakan itu semua lagi semenjak aku menikah dengan seorang iblis."
"Memangnya kau melihat tanduk runcing di kepalaku ?".
Hiru menghela nafasnya pelan saat suara khas itu membuyar kan lamunanya ,"apa dia seorang cenayang bagaiamana dia bisa mendengar suara isi hatiku ,"raut wajah hiru semakin datar memutarkan badannya menatap malas laki laki yang tengah duduk di kursi jelly berwarna putih .
Sepertinya hiru sedikit lupa bahwa hari ini laki laki jangkung itu tidak masuk bekerja ,karena saran dari dokter semalam walaupun secara fisik keadaanya tampak cukup membaik ,laki laki berhidung mancung itu mendengus "terlihat seperti beruang yang begitu kelaparan" pikir hiru
"Apa kau sudah selesai dengan perang bathinmu itu ?" Dew membenahi posisinya , menatap hiru menyunggingkan satu alisnya.
"Memangnya, kenapa." Ketus Hiru mendelik, menatap manik mata sipit tajam itu.
Dew menurun kan sorot matanya ke arah beberapa buah mangga yang masih utuh tertata rapi di kantong plastik ,di atas meja bundar .
Hiru yang mengerti apa maksud dew memutar bola matanya malas berjalan menghampiri laki laki jangkung itu secara tidak langsung menyuruh nya untuk mengupas lagi beberapa buah mangga muda itu.
"Tuan dew jirawat ,apa kau tidak lihat sudah berapa banyak kantung plastik itu ?" Hiru memaksa bibirnya untuk tersenyum semanis mungkin menutupi raut kekesalan nya, menunjukan plastik plastik yang berisi kulit mangga berserakan di keranjang Sampah.
"Aku menyuruhmu untuk mengupasnya lagi ,bukan untuk mengatur ku !" Kepekaan laki laki jangkung itu sangat tajam rupanya setajam sorot matanya saat hiru berbicara seperti itu.
"Siapa yang mengatur mu , kalau sakit mu yang tidak masuk akal itu ,semakin parah bagaimana ? Apa kau tidak takut perutmu itu meledak lagi mengeluarkan cairan dari mulutmu yang menyebalkan itu ha?
Hiru terus berperang dalam bathinya tersenyum samar yang begitu tertekan,
Mengepalkan kedua tangannya sebelum berjongkok mengupas kulit beberapa mangga itu."Menu sarapan mu sangat buruk."
Hiru terus mengupas kulit mangga itu sampai selesai lalu menatanya di piring sembari melirik sekilas ke arah laki laki yang begitu santainya bersanda di kursi panjang.
"Ini .." ucap Hiru menyerahkan mangga itu dengan suara pelan tapi tajam
"Suapi aku."
Seketika raut hiru kembali datar Kepala nya seperti tertindih , adrenalin darah nya terus meningkat naik, namun berusaha menahan nya emosinya yang setengah memuncak saat bersuara " baiklah tuan dew jirawat sutivanichsak".
Hiru langsung mencocok mangga itu
Menyodorkan nya tepat di wajah dew
Yang seketika terkejut."Apa kau ingin merobek mulutku ?" Tegas dew
"Merobek apanya akukan hanya ingin menyuapi mu ,seperti yang kau perintahkan tuan dew.". Ketus hiru
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Hate
LosoweMenikah itu mimpi semua orang hidup bahagia dan memiliki seseorang yang sangat mencintai mu, tapi bagaimana jika sebuah takdir berkata lain.