Zaii, Nanda, dan ginan pun selesai nge-gym mereka langsung balik ke asrama putra, untuk bersiap hafalan kepada abu...
***
Di sisi lain, tepat nya di kediaman pupu, Gus Bilal pun belum pergi, entah apa yg ia ingin bicara kan kepada Abi Husein dan pupu.
Selesai menyuguhkan kopi, ia langsung meninggal kan Abi dan Gus Bilal untuk ke kamar umi nya.
"Maaf kiayi sy datang kesini karna ingin---
"Eh Gus Bilal, gimana kabar nya Gus? Dh lama ga ketemu nih" ucap om Hanif yg memotong pembicaraan Gus Bilal
"Eh om Hanif, Alhamdulillah om sy baik, gimana kabar om?" Ucap nya
"Alhamdulillah om baik kok, oh ya kamu ngapain ke sini" ucap om Hanif yg ingin duduk di samping kiayi Husein
"Om Hanif, pak kiayi. Ee-eee----
"Opo? A e a e ? Ngomong opo? Ayo ngomong aja ngga usah a e a e, kayak sm siapa aja" ucap kiayi memotong pembicaraan Gus Bilal.
Om Hanif dan kiayi Husein sungguh geram sekali dengan Gus Bilal yang ngomong ga jelas seperti itu.
"Baik kiayi maaf, tujuan Bilal ke sini ingin melamar pupu, dan jika kiayi, nyai, dan om Hanif mengizinkan maka aku akan membawa orang tua ku ke sini besok" ucap Gus Bilal dengan gagah dan berani.
"Hah!!!"
"Bilal, kiayi serahkan semua nya kepada pupu, jika memang pupu menyetujuinya maka kiayi juga setuju" ucap kiayi
"Nah, bener tuh kata kiayi, kita mah ikut anak nya aja." Ucap om Hanif.
Sungguh, sebetulnya berat sekali menyampaikan perkataan itu kepada orang tua nya pupu dan om nya, namun Gus Bilal takut jika pupu di lamar duluan dengan orang lain.
"Bentar, om panggil pupu dulu yah" ucap om Hanif berdiri
Gus Bilal hanya mengangguk, dengan jantung yg berdetak kencang dengan di basahi keringat kepada tubuh nya itu.
Tak sangka ia berani sekali berbicara seperti itu.
....
...."Nih pupu nya kiayi, Gus Bilal" ucap om Hanif membawa pupu dengan memegang tangan nya.
"Ada apa? Ada yg nyariin pupu kah?" Tanya pupu.
Gus Bilal hnya bisa menunduk kan kepala nya saja.
"Duduk dulu nak" ucap Abi nya.
Pupu langsung duduk di samping Abi nya itu.
"Ada apa sih Abi?" Ucap pupu yg semakin penasaran
"Tadi Gus Bilal meminta izin kepada Abi, bahwa ia akan melamar mu besok, apakah kamu bersedia?" Ucap Abi nya yg menatap wajah pupu.
"Ngga, nih Abi pasti bercanda. Mana mungkin Gus Bilal ngomong kayak gitu, kita kan sahabat. Iya ga Gus" ucap pupu yg tak percaya bhwa Gus Bilal ingin melamar nya.
"Yg di ucap kan Abi benar Ning... Apakah Ning mau hmmm?" Ucap Gus Bilal menatap wajah pupu
Pupu tidak percaya bahwa Gus Bilal ingin melamar nya, sedangkan ia menganggap Gus Bilal hanya sebatas teman, gak lebih...
KAMU SEDANG MEMBACA
aku mengagumi zaii [Tahap Revisi]
Short StoryKagumlah sewajarnya dan batasilah diri dengan perbincangan yg tidak terlalu penting. ingat! lelaki baik akan menjemputmu dengan cara yg baik. dia akan langsung meminta nomor walimu untuk menikahimu. bukan chat2 dengan rayuan2 tak jelas. [Hudzaifah a...