34. bukan takdir!

352 24 0
                                    

"kmu istrinya Gus Bilal?" Tnya pupu kepada hawa

"Iyah, Ning." Jawab hawa

Umi Zara dan Abi Husein hnya bisa menelan ludah melihat anaknya seperti itu. Tak bisa berbuat apa-apa karena ya memang bukan takdirnya, mau gmna lagi klu bukan takdir? Apakah takdir bisa di ubah? Tentu ga bakal bisa.

Gus Bilal memang sudah di takdirkan untuk hawa, makanya ia tak berjodoh dengan pupu.

"Emm, oh iyh Gus. Knp kalian menikah ga undang aku?" Tnya pupu kepada Gus Bilal

Gus Bilal menatap Abi Husein, mungkin ia merasa panik. Abi Husein menyodorkan tangannya, memberi kode bhwa kasih tau lah yg sebenarnya terhadap pupu.

"Saat itu aku ragu untuk mengundang mu"

"Ragu knp? Bukan kah itu hari pernikahan mu dengan hawa?"

"Aku ragu, karna aku sudah berjanji dengan mu akan menunggu selama 3thn. Namun nyatanya aku tak bisa menunggumu, jangan kan 3thn 5bln setelah aku berbicara itupun aku menikah dengan hawa"

"Ya, aku sih gak apa-apa klu kmnya jujur"

"Maaf Ning, awalnya kita memang sama-sama tidak ingin menikah. Karna aku juga tau Gus Bilal ini sudah terlanjur janji sama km" ucap hawa yg membantu menjawab pertanyaan pupu terhadap suami nya itu.

"Baiklah, aku faham Gus." Ucap pupu

Mata pupu yg mulai kelihatan memerah dan suara yg mulai bindang, itu pun terlihat dan terdengar oleh hawa. Namun hawa merasa bersalah, karna ia merasa ia lah yg menjadi bisa salah permasalahan itu.

"Kalu gitu kmi permisi kiayi, nyai" ucap Gus Bilal bangun dari duduknya bersamaan dengan hawa

"Iyah, silahkan"

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu" ucap Gus Bilal mencium punggung tangan Abi Husein

Demikian dengan hawa yg bersaliman dengan pupu dan umi Zara.

Keduanya pun pergi dari rumah Abi husein.

.
.
.

Setelah Gus bil dengan istrinya itu pergi, pupu kembali ke kamarnya itu. Merasa kecewa sekali dirinya terhadap Gus Bilal.

"Pupu juga mau masuk ke kamar yah umi, Abi." Ucap pupu

"Iyah"

Pupu langsung pergi ke kamarnya itu..

Settt

Pintu kamar di buka oleh nya dan ia langsung memasuki kamarnya itu. Pupu duduk atas kasurnya.

"Gus Bilal ke sini hanya untuk memperkenalkan istrinya saja kepada ku?" Gumamnya sendirian di kamar

"Dia kira aku bakal cemburu? Oh tentu tidak, ya. Walaupun sedikit sakit sih haha. Entahlah, aku merasa aku sangat jatuh cinta dengan Gus zaii, apakah ini yg di namakan pandangan pertama. Soalnya aku setelah aku melihat nya aku langsung jatuh cinta kepadanya"

"Bukan karna paras wajahnya yang tampan, namun ia pintar dalam urusan agama"

"Pokok nya aku harus sembuh dari penyakit ku ini, dan aku harus pastikan bahwa aku bisa mendapatkan Gus zaii. Jika memang takdir ku adalah Gus zaii, maka aku siap menikah dengannya. Namun jika takdir ku adalah kematian maka aku akan lebih siap menerima nya"  ucap pupu















***






"Uma, aku dapet info dari santriwati. Bhwa pupu di bawa ke rumah sakit, apakah itu benar Uma?" Tnya Zaii yg sedikit panik

Uma yg sedang memasak pun terkaget oleh pertanyaan zaii tersebut.

"Iyah zaii, kemarin tuh pupu perutnya kesakitan trs juga ia meminta ke Uma bhwa ia pengen di jemput oleh keluarga nya" ucap Uma berbalik ke hadapan zaii

"Lalu knp tidak ada yg memberi tau aku?" Tanya zaii kepada uma dengan nada yg sedikit berbeda dari biasanya

"Zaii, apakah begitu penting hidup pupu di kehidupan mu?" Ucap Uma berbalik menanya

Zaii pun terdiam sebentar. "Uma tak merasakan apa yg aku rasakan. Bagaimana hidup abu di kehidupan Uma? Apakah penting" tnya Zaii

"Abu di dalam kehidupan uma penting, ya karna abu adalah suami Uma" ucap Uma dengan nada lembut

"Penting kan? Begitu juga dengan pupu di dalam kehidupan ku. Aku memang tidak pernah jujur kepadanya, namun aku selalu jujur di hadapan Uma dan abu, bhkan di hadapan adik-adik ku."

"Berati kmu selama ini menyukai pupu?"

"Ya! Aku menyukai pupu. Bhkan aku mempunyai niat, Jika aku sudah mencapai titik dimana membahagiakan Uma dan abu. Aku akan melamar nya" ucap Zaii

Deggg

"Tapi Uma dan abu sudah menjodohkan kmu!"

"Aku tau, tapi Uma lihat saja nanti. Hatiku akan berpaling atau tidak dari dirinya" ucap Zaii

Setelah mengucapkan perkataan itu kepada uma, ia langsung pergi meninggalkan Uma yg sedang masak untuk makan malam.














Sampai sini saja dulu bab34. Nanti kita up lagi, CII MOHON BANGET SAMA KALIAN, JIKA ADA KATA YANG TYPO LANGSUNG LAPOR KE CII YAH!!!

Jangan lupa komen di setiap paragrafnya, dan pencet tanda bintangnya.

7oktober2023
Fllw ig:ana_8835

Salam cii

aku mengagumi zaii [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang