Bagian 10

11 1 0
                                    

Halo para pembaca cantik!!!

Selamat datang, sepi emang tapi ini buat aku yang gabut aja kok. Maaf kalo ceritanya ga nyambung banget.

Happy reading guys

.....

Reuni SMK yang dia harus ingat nantinya. Rencana, sebuah rencana terbenam di dalam otaknya kala Agnes sedang memikirkan reuni SMK tersebut. Tapi bagaimana? Oh dia tahu dan kalian tidak perlu tahu rencana bocah tengil seperti dia. Kalian harus menebak sendiri. Agnes akhirnya menutup teleponnya dan beralih memandang Jayden yang sekarang menatap Agnes dan ponselnya dengan sinis seperti tetangga yang iri.

Agnes yang melihat Jayden langsung tersenyum miring, "kamu kenapa? Gila?" Tanya Jayden. Agnes yang ditanya malah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum-senyum pada Jayden. "Ayo kita ke suatu tempat" ajak Agnes pada Jayden yang terheran-heran dengan tingkah laku Agnes. Kadang gila, kadang menyebalkan, kadang lucu. Ga jelas, karena yang jelas cuma cinta Jayden kepada Agnes. Belum sah aja udah cinta-cintaan.

Ternyata reuni itu seperti ajang kompetisi kecantikan dan tentunya penampilan yang mencolok akan menjadi bintang utamanya. Itu adalah Agnes yang berpikir, jadi dia tidak akan datang. Caranya ya mikir sendiri. Mungkin saat datang mereka tidak akan saling menyapa atau bicara, tapi malah melihat ke ponsel masing-masing.

"Pak, bapak pernah ke acara reuni?" Tanya Agnes.

"Saya bukan bapak kamu!" Bukannya menjawab pertanyaan Agnes, justru Jayden malah mengingatkan. "Maaf... Mas Jayden pernah ke acara reuni sekolah ga?" Mengulangi pertanyaan dengan kata-kata yang lebih baik, menurut Jayden.

"Ga pernah" jawabnya. Tinggal menjawab pertanyaan Agnes seperti itu apa susahnya, malah minta dipanggil dengan panggilan yang lain. Merasa dirinya masih muda. "Aku takut" ujar Agnes lirih dengan raut wajah menyedihkan dan ketakutannya. Setelah menghadap Jayden, karena merasa malu akhirnya Agnes memalingkan wajahnya ke arah luar.

"Kenapa?" Tanya Jayden, membalikkan badan Agnes dan merangkul pundak Agnes. "Aku takut, lima hari lagi ada reuni SMK... Aku ga tau harus gimana, aku juga ga tau mereka bakalan gimana kalo ngeliat aku yang sekarang. Bukan ga bersyukur, tapi aku gendutan ga sih?" Ujar Agnes dengan kata-kata yang ketakutan dan menyedihkan.

"Dimana?"

"Di Kediri" jawab Agnes.

Agnes insecure dengan dirinya. Karena kadang dia selalu disindir sana sini hanya gara-gara menang putih saja. Putih sih tidak, pucat iya. Dia jika tidak pakai bedak atau memakai riasan, akan terlihat pucat. Tapi alisnya memang asli sedikit tebal dan terbentuk dengan baik. Jari-jari tangannya sangat cantik, dia juga punya rambut yang panjang. "Kapan kamu mau pake jilbab?" Tanya Jayden dengan menatap Agnes lekat. Agnes diam, dia tak bisa menjawab pertanyaan Jayden yang hari ini seperti harus dituruti.

"Insyaallah, kalo saya punya suami. Saya pasti pake jilbab kok" Agnes menjawabnya dengan yakin. Jika Agnes akan berjanji, maka dia akan menepatinya apabila baik dan tidak merugikan dirinya dan orang yang disekitarnya.

"Oke, bulan depan"

-•••-

"Kamu yang tadinya tidak ada untukku
Sekarang ada untukku...
Hatiku milikmu...
Tapi tuhan punya rencana buatku...

Hatimu inginku...
Ragamu inginku...
Jiwamu inginku...
Semua darimu...

Hanyalah milikku...
Yang nantinya akan kembali padamu...
Dirimu adalah milikmu...
Yang terbaik adalah dirimu..."

[A.1] Ineffable : Agnes's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang