The Dragon - 01.

121 11 2
                                    

❥・•

Chanhee terlihat membuka kelopak matanya dan berusaha membiasakan diri dengan sinar yg diterima, sembari berusaha untuk bangun namun rasa sakit menyelimuti sekujur tubuhnya, seolah usai dibanting dan dihempaskan. Entahlah, Chanhee sendiripun juga tak mengerti.

Setelah berhasil mengumpulkan kesadaran dan mencerna situasi, Chanhee dibuat keheranan karna kini ia berada ditempat yg sangat asing.

Tempat tersebut mempunyai langit-langit yg sangat tinggi, hingga Chanhee merasa begitu kecil. Bangunan itu terlihat seperti kastil namun dengan kondisi yg tak semestinya. Lumut serta tumbuhan merambat mulai memenuhi dinding dan membalut pilar-pilarnya.

Namun daripada terbengkalai, tempat tersebut lebih pantas jika disebut dengan sebuah reruntuhan bangunan kuno, karna keadaannya yg benar-benar tidak bisa dibilang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun daripada terbengkalai, tempat tersebut lebih pantas jika disebut dengan sebuah reruntuhan bangunan kuno, karna keadaannya yg benar-benar tidak bisa dibilang baik.

Setelahnya, Chanhee melangkahkan kedua kakinya menuju ke tempat terbuka didepan sana yg sepertinya adalah jalan keluar. Namun Chanhee dibuat kembali terkejut sesampainya disana karna faktanya ia sedang berada dipinggiran tebing yg sangat curam. Untunglah reflek Chanhee bagus, jika tidak, mungkin ia telah terjatuh dan mati kesepian di jurang yg dalam.

Kini Chanhee tahu, bahwa ia sedang berada di dalam sebuah reruntuhan kastil kuno yg berlokasi dipuncak bukit batu dan dikelilingi oleh jurang yg tak terlihat dasarnya. Kabut tipis juga menyelimuti tempat tersebut hingga membuat jarak pandang Chanhee terbatas.

Lalu tak lama kemudian, Chanhee jatuh terjengkang kebelakang sembari berteriak histeris saat ia melihat sesuatu yg sangat besar terbang dengan kecepatan diatas rata-rata tepat di depan matanya.

Takut? Tidak.
Chanhee hanya terkejut. Terlebih saat makhluk tersebut melongokkan kepala dengan lehernya yg panjang ke dalam ruangan dimana Chanhee berada.

Jika tak salah, asumsinya itu adalah naga dengan wujud yg mengerikan, ukuran yg luar biasa besar, dan mempunyai dua sayap kokoh yg jika dibentangkan mungkin akan cukup untuk menutupi sebuah kota kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika tak salah, asumsinya itu adalah naga dengan wujud yg mengerikan, ukuran yg luar biasa besar, dan mempunyai dua sayap kokoh yg jika dibentangkan mungkin akan cukup untuk menutupi sebuah kota kecil.

Lalu, mengapa Chanhee tak merasa takut?

Karna walaupun wujudnya terlihat menakutkan, namun Chanhee seolah dapat membaca pikirannya melalui tatapan yg dilontarkan.

Untuk beberapa saat, Chanhee hanya diam sembari mengamati makhluk dihadapannya tersebut. Ia benar benar dibuat penasaran hingga tak menyadari bahwa respon kepalanya yg sesekali miring ke kanan dan ke kiri tersebut terlihat sangat lucu. Hingga tanpa sadar, si naga mengikuti gerak tubuh Chanhee.

Saat kepala Chanhee miring ke kiri, maka naga tersebut juga akan memiringkan kepalanya ke kiri, begitu juga sebaliknya.

Dan disitulah Chanhee sadar bahwa makhluk dengan wujud mengerikan itu sebenarnya tak jahat.

Chanhee pun tersenyum dibuatnya, yg spontan diikuti oleh si naga yg meringis memperlihatkan deretan gigi-gigi tajamnya.

"Halo naga 👋 aku boleh pegang kamu gak?"

Pertanyaannya hanya ditanggapi oleh sebuah anggukan. Sebelum pada akhirnya naga tersebut meletakkan kepalanya di lantai agar Chanhee dapat menjangkaunya.

"Kulit kamu keras kaya batu." Ujar Chanhee polos sembari menepuk nepuk bagian hidung si naga.

Setelahnya, makhluk tersebut mengisyaratkan agar Chanhee naik keatas punggungnya.

"Apa? Aku naik kesitu?" Tanya Chanhee polos sembari menunjuk punggung si naga dengan jemarinya yg kecil.

Lagi-lagi, pertanyaannya hanya dibalas dengan sebuah anggukan.

"Kita mau kemana, naga? Jalan jalan kah?" Tanya nya lagi dengan mata yg berbinar penuh harap. Dan semakin antusias saat mendapat anggukan dari si naga.

"Asyik!!"

Chanhee pun merayap naik melalui leher panjang makhluk tersebut. Dan pada saat keduanya telah berada diluar, disitulah Chanhee menyadari betapa besar ukuran makhluk yg sedang ditungganginya itu. Hingga membuatnya melotot tak percaya.

Tak lama setelah keduanya terbang menyusuri langit dan menembus awan dengan tawa riang Chanhee yg mengiringi, entah mengapa si naga mulai oleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama setelah keduanya terbang menyusuri langit dan menembus awan dengan tawa riang Chanhee yg mengiringi, entah mengapa si naga mulai oleng. Lalu, keduanyapun mendarat disebuah padang rumput yg sangat luas.

Dan kini Chanhee tengah berada di dalam rengkuhan sayap si naga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan kini Chanhee tengah berada di dalam rengkuhan sayap si naga.

"Naga kenap- OHHH SAYAP KAMU TERLUKA!!" Teriak Chanhee histeris setelah melihat salah satu sayap makhluk tersebut  dihiasi oleh sebuah luka menganga yg cukup dalam.

Perkiraannya, luka tersebut telah lama dimiliki oleh si naga, karna darahnya mulai mengering.

Spontan, Chanhee melepas bagian paling luar pakaiannya lalu merosot turun dan berlari menuju ke sebuah sungai kecil yg berada disana. Membasahi bajunya, lalu kembali merayap naik guna membersihkan luka tersebut karna penuh dengan tanah.

"Kasihan.. pasti belum diobatin sama sekali ya, naga? Tahan yaa, aku bersihin dulu biar ga infeksi. Abis ini dibalut lukanya biar ga kotor lagi. Biar cepet sembuh juga, oke?"

Si naga hanya mengangguk pelan. Sembari mendekatkan wajahnya pada Chanhee. Ingin melihat apa yg sedang dilakukan oleh bocah kecil berparas cantik tersebut.

Merasa diperhatikan, tatapan si naga berubah sayu seolah mengiba pada Chanhee seperti anak kecil.

Lalu, setelah selesai dengan urusannya, Chanhee pun mengecup hidung besar naga tersebut sembari mengusap usap diantara kedua mata besar si naga.

"Udah selesai. Cepet sembuh ya, naga? Nanti biar kita bisa jalan jalan lagi yg jauh keliling dunia!" Ujar Chanhee ceria dengan senyum cerahnya. Membuat si naga kembali tersenyum dan menepuk pelan kepala Chanhee menggunakan dagunya.

❥・•

Bbangnyu OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang